Usia Tidak Memengaruhi Kesuburan Pria, Benarkah?

Seiring bertambahnya usia, tubuh pria akan mengalami berbagai perubahan yang pada akhirnya dapat memengaruhi organ reproduksinya. Lantas, apakah usia berpengaruh terhadap kesuburan seorang pria? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apakah Usia Memengaruhi Kualitas Sperma?

Penurunan jumlah dan kualitas sperma bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, pemahaman mengenai usia dan kesuburan pria menjadi sesuatu yang penting terkait perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi.

Lantas, apakah usia juga turut memengaruhi kesuburan pria? Ternyata, semakin tua seorang pria, semakin berkurang kesuburannya.

Memang, dalam realitanya pria tidak mengalami masa tidak subur seperti saat seorang wanita memasuki masa menopause. Namun dalam dunia medis, hal ini ternyata tidak berarti pria selalu memiliki fase subur seumur hidupnya.

Pria mengalami penurunan kesuburan di sekitar usia 40-45 tahun. Seiring bertambahnya usia, tingkat kualitas sperma cenderung menurun. Kualitas sperma tersebut mencangkup pergerakan dan jumlahnya.

Jika dicermati lagi, Anda mungkin akan jarang menemukan pria dewasa berusia 40 tahunan yang memiliki keturunan. Kalaupun berhasil membuat pasangannya hamil, kehamilan akan lebih berisiko.

Selain keguguran, risiko kehamilan yang terjadi di usia tua termasuk menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental anak, misalnya autisme.

Baca Juga: Motilitas Sperma dan Kaitannya dengan Kesuburan Pria

Cara Meningkatkan Kesuburan Pria Seiring Peningkatan Usia

Mengetahui adanya pengaruh usia terhadap kesuburan, oleh karenanya seorang pria harus mempersiapkan diri dalam meningkatkan peluang kehamilan. Salah satu caranya adalah dengan menjalani gaya hidup sehat.

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan gaya hidup sehat sejak dini, di antaranya:

• Konsumsi makanan sehat: Perhatikan pola makan sehari-hari. Pastikan Anda makan sesuai jadwal dengan memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
• Rutin olahraga: Obesitas menjadi salah satu faktor pemicu masalah infertilitas pada pria. Oleh karena itu, olahraga dapat menjadi cara untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini.
• Hindari kebiasaan tidak sehat: Kebiasaan seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan dapat mengganggu produksi sperma. Oleh karena itu, hindari kebiasaan-kebiasaan tersebut.
• Konsultasikan kepada dokter spesialis: Jika berencana untuk menjalani program hamil, tetapi khawatir soal kesuburan dan usia, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis.

Baca Juga: 10 Makanan untuk Kesuburan Pria (Meningkatkan Kualitas Sperma)

Perhatikan Ini Jika Pria Lebih Tua Ingin Punya Anak

Usia dapat memengaruhi kesuburan dan peluang untuk hamil. Selain itu, tidak dimungkiri juga bahwa usia turut memengaruhi kesehatan kehamilan nantinya.

Anak yang terlahir dari ayah yang berusia lebih tua memiliki risiko lebih tinggi terhadap sejumlah masalah kesehatan nantinya.

Beberapa risiko kesehatan pada anak yang terlahir dari ayah yang berusia 40 tahun atau lebih, antara lain:

• Gangguan spektrum autisme.
• Skizofrenia, meskipun risikonya rendah.
• Sindrom Down.
• Leukemia tertentu, walaupun risikonya rendah.

Risiko lain yang harus diperhatikan adalah keguguran. Semakin tua usia Anda dan pasangan ketika hamil, maka semakin tinggi risiko keguguran bisa terjadi, terutama jika pria berusia di atas 40 tahun dan wanita berusia di atas 35 tahun.

Pada akhirnya, usia pria ternyata sama pentingnya dengan usia wanita jika menyangkut soal kesuburan. Tidak hanya itu, usia juga turut berkontribusi terhadap adanya risiko masalah kesehatan tertentu pada kehamilan.

Jika ingin merencanakan kehamilan di usia yang sudah tidak produktif lagi, bicarakan terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.