DokterSehat.Com – Banyak pria baik yang remaja ataupun yang berusia lebih tua mengalami Morning Erection atau ereksi pagi, tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui penyebab ereksi tersebut dan hanya menganggapnya sebagai keinginan untuk buang air kecil saja. Ereksi pagi dianggap sesuatu yang biasa terjadi dan tidak memiliki hubungan dengan kesehatan seksual.
Dikutip dari laman Sleep Disorders, ereksi atau penis membesar seperti bengkak terjadi pada fase tidur yang disebut fase tidur rapid eye movement (REM). Tidur merupakan keseimbangan dua bagian sistem saraf otonom, yang terbagi menjadi sistem simpatis dan parasimpatis. Selama laki-laki tidur sistem tersebut bekerja termasuk fungsi jaringan ereksi pada penis.
Saraf parasimpatis memicu jaringan membesar karena darah, dan lalu menguat. Fenomena tersebut bahkan bisa diamati pada bayi. Akhir periode REM seringkali terjadi tepat setelah bangun, sehingga laki-laki sering terbangun dalam keadaan ereksi.
Bagaimana jika ereksi pagi tidak terjadi?
Ada beberapa alasan kenapa laki-laki tidak mengalami ereksi pagi. Pertama, laki-laki remaja yang tidak sepenuhnya mampu berereksi cenderung tidak mengalami ereksi pagi. Ereksi tersebut akan terjadi lebih sering ketika memasuki masa pubertas dan dewasa.
Pada lelaki dewasa, sesekali tidak ereksi di pagi hari tidak selalu menandakan disfungsi ereksi. Laki-laki yang tidak keluar dari fase tidur REM juga tidak mengalami ereksi pagi. Tidur terjaga didahului oleh tahap tidur ringan saat ereksi belum terjadi. Memasuki fase tidur REM tanpa mengalami ereksi juga mungkin terjadi.
Namun, bagi pria yang sangat jarang mengalami ereksi pagi patut diwaspadai adanya pertanda disfungsi ereksi atau impotensi.
Laki-laki dengan disfungsi ereksi atau impotensi tidak dapat mengalami ereksi. Alternatifnya, mereka mengalami ereksi yang tidak cukup kuat untuk mencapai penetrasi.
Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh fisiologis atau proses psikologis. Penyebab fisiologis impotensi berkaitan dengan ketidakmampuan mengisi penis dengan darah yang membuatnya tegak. Seringkali itu terjadi karena penyebab vaskular, artinya disfungsi pembuluh darah. Bisa pula terjadi karena efek samping obat, yang paling umum adalah antidepresan.
Lelaki dengan penyebab fisiologis impotensi tidak dapat mengalami ereksi pagi. Beberapa laki-laki tidak dapat mengalami ereksi karena masalah psikologis. Kurangnya gairah seksual atau responsif bisa mengarah pada impotensi. Kecemasan juga bisa disalahkan. Laki-laki dengan penyebab psikologis disfungsi ereksi tetap bisa melakukan ereksi pagi karena secara fisik mereka memang dapat melakukannya.
Jarang terjadinya ereksi pagi bukan berarti sebuah masalah. Bagaimana pun ereksi pagi tidak terjadi setiap hari pada setiap laki-laki karena alasan yang telah dijabarkan di atas.