DokterSehat.Com – Testosteron adalah hormon seks yang dihasilkan oleh pria. Saat konsentrasi hormon ini cukup stabil di dalam tubuh, fungsi seks pria akan berjalan dengan lancar. Pria bisa dengan mudah mendapatkan ereksi, menghasilkan sperma sehat dalam jumlah banyak, dan pertumbuhan otot bisa berjalan dengan lancar.

Saat kandungan hormon ini di dalam tubuh turun, fungsi seksual pria akan menurun. Testis juga tidak akan menghasilkan sperma dengan baik sehingga pria bisa mengalami infertilitas. Selain risiko ini, beberapa penelitian juga menunjukkan kalau rendahnya testosteron juga berhubungan dengan munculnya penyakit kronis.
Rendahnya testosteron dan penyakit kronis
Salah satu efek dari rendahnya testosteron pada pria adalah terjadinya kegemukan atau obesitas. Metabolisme yang menurun menyebabkan timbunan lemak di dalam tubuh tidak bisa dicegah. Pria akan mengalami kenaikan kadar lemak perlahan-lahan setiap bulannya.
Kenaikan kadar lemak di dalam tubuh pria menyebabkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe II muncul. Pria dengan testosteron rendah bisa saja memiliki kadar gula tinggi di dalam darah. Hal ini akan semakin parah kalau pria memiliki gaya hidup tidak sehat.
Selain diabetes, beberapa penyakit kronis yang bisa terjadi pada pria yang memiliki kadar testosteron rendah adalah tinggi kolesterol, hipertensi, dan depresi klinis.
Mengatasi rendahnya testosteron
Testosteron rendah biasanya dialami oleh pria yang memiliki usia lanjut. Namun, pria muda pun bisa mengalaminya kalau tidak memiliki gaya hidup yang sehat. Untuk mengatasi kondisi ini, beberapa pria disarankan untuk melakukan pengecekan kadar hormon.
Kalau kadar hormon rendah, berarti ada gangguan pada tubuh. Mulailah untuk mengatur pola makan dengan baik dan memperbanyak makanan yang baik untuk testosteron. Selanjutnya lakukan olahraga secara rutin agar tubuh tetap fit.
Semoga kita semua tidak mendapatkan penyakit kronis seperti yang disebutkan sebelumnya.