Terbit: 23 January 2020 | Diperbarui: 25 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kandung kemih biasanya memiliki volume hingga 1.000 ml kalau penuh. Kalau Kandung kemih sudah penuh, biasanya otak akan mengirim sinyal untuk mengosongkannya. Inilah saat kita mendadak kebelet buang air kecil. Umumnya kandung kemih menunggu penuh dulu baru dikeluarkan. Namun, pada kondisi tertentu, pria bisa mengalami kandung kemih yang terlalu overaktif sehingga kondisi seperti beser atau anyang-anyangan terjadi.

Penyebab dan Penanganan Sering Berkemih pada Pria

Gejala OAB pada Pria

Kandung kemih overaktif pada pria atau overactive bladder (OAB) bisa menyebabkan masalah besar pada pria. Beberapa tanda yang sering muncul dari kondisi ini terdiri dari:

  • Buang air kecil sering sekali tidak tuntas. Anda akan merasa seperti ada yang tersisa, tapi sulit sekali dikeluarkan. Kondisi ini akan sangat menyiksa karena Anda jadi takut kalau hilang kontrol dan mengompol.
  • Urine yang keluar tidak terlalu banyak dan hanya sedikit. Kadang terasa tidak nyaman seperti nyeri di bagian bawah perut.
  • Kadang saat sudah di kamar mandi dan ingin buang air kecil, urine tidak keluar juga dan Anda jadi lelah harus bolak-balik.
  • Kacang terjadi leaking atau urine keluar dengan sendirinya padahal Anda tidak sedang ingin buang air kecil. Dampaknya celana dalam jadi basah.
  • Pada kondisi tertentu, udara dingin menyebabkan kondisi beser atau anyang-anyangan jadi lebih parah.

Penyebab OAB pada Pria

Seorang pria bisa mengalami overactive bladder karena beberapa hal. Umumnya kondisi ini akan semakin terjadi saat mereka semakin tua Berikut beberapa penyebab gangguan kandung kemih selengkapnya pada pria.

  • Pembesaran prostat yang tidak terjadi karena kanker. Pembesaran prostat ini bisa terjadi saat seseorang sudah tua atau karena ada gangguan medis di sana. Karena letak prostat dan kandung kemih sangat dekat, tekanan dari kandung kemih bisa memicu kandung kemih jadi overactive.
  • Otot di sekitar kandung kemih mengalami pelemahan. Akibatnya kandung kemih tidak mampu menahan cairan yang terkumpul. Meski belum penuh, otot akan merespons untuk segera mengurasnya.
  • Infeksi yang terjadi pada saluran kemih akibat bakteri. Infeksi ini cukup jarang terjadi pada pria dan banyak terjadi pada wanita. Meski demikian, infeksi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebar ke kandung kemih.
  • Sembelit juga memicu gangguan pada kandung kemih. Saat seseorang mengalami sembelit, volume usus akan membesar dan menekan ke seluruh penjuru termasuk di kandung kemih.
  • Munculnya batu di kandung kemih. Batu ini bisa muncul karena urine mengkristal akibat kita mengonsumsi makanan tertentu dan sering menahan buang air kecil.
  • Diabetes yang tidak terkontrol. Seseorang dengan kondisi diabetes yang tidak terkontrol sering mengalami kerusakan saraf, termasuk di kandung kemih.
  • Mengalami obesitas yang cukup parah.
  • Menjalani pola makan atau diet yang salah.
  • Mengonsumsi obat tertentu.
  • Mengalami gangguan saraf seperti mengidap penyakit parkinson.

Penanganan OAB pada pria

Kandung kemih yang terlalu aktif memang sangat mengganggu. Oleh karena itu kita disarankan untuk melakukan beberapa hal di bawah ini.

  1. Operasi dan Menggunakan Obat

Sebenarnya metode operasi dan penggunaan obat ini baru dilakukan kalau beberapa metode di poin selanjutnya tidak bisa digunakan lagi. Misal kondisi overactive bladder dipengaruhi oleh kanker yang tumbuh di prostat. Tentu Anda harus melakukan operasi kalau kondisinya bisa dikendalikan.

Selain melakukan operasi, terapi dengan obat juga harus dilakukan. Dengan menggunakan obat, tekanan yang terjadi di kandung kemih tidak akan terjadi dengan intens dan kondisi overactive tidak akan terjadi.

  1. Mengubah Diet

Apa yang Anda makan akan berdampak pada kondisi kandung kemih. Misal Anda makan sembarangan seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan yang pedas, bersoda, dan alkohol, kandung kemih bisa saja mengalami gangguan.

Kenali terlebih dahulu apa yang Anda makan dan efeknya pada tubuh. Kalau Anda mengonsumsi makanan tertentu dan mendadak jadi sering beser dan anyang-anyangan, ada baiknya untuk segera mengurangi atau menghentikannya,

  1. Melakukan Olahraga

Salah satu pemicu dari kandung kemih yang terlalu aktif adalah otot di sekitar panggul yang tidak kuat atau lemah. Kalau Anda ingin mencegah masalah itu, ada baiknya untuk melatih otot di sekitar panggul, misal dengan olahraga bertumpu di sekitar kaki seperti squat dan melakukan latihan kegel.

  1. Penurunan Berat Badan

Tubuh yang terlalu besar dan mengandung banyak lemak bisa menyebabkan banyak masalah pada tubuh seperti tekanan di sekitar kandung kemih. Agar kandung kemih bisa bekerja dengan baik, kita disarankan untuk menurunkan berat badan. Penurunan ini bisa dilakukan dengan cepat melalui pengaturan pola makan dan juga olahraga secara rutin.

  1. Bladder Training

Salah satu masalah terbesar yang dialami oleh seseorang dengan masalah overactive bladder ini adalah tidak tahu apakah kandung kemihnya sedang penuh atau tidak. Akibatnya, meski belum penuh pun seseorang akan buru-buru ke kamar mandi untuk membuangnya. Padahal urine penuh setelah beberapa jam.

Kendalikan diri sendiri untuk tidak buang air kecil. Misal menunda selama beberapa saat agar dalam satu jam tidak ke kamar mandi selama beberapa kali. Cara ini tidak akan langsung mengatasi permasalahan. Namun, berjalan perlahan-lahan sehingga Anda harus telaten melakukannya,

Inilah beberapa ulasan tentang kandung kemih overaktif pada pria atau overactive bladder pada pria. Kondisi ini juga bisa terjadi pada wanita meski penyebabnya dan efek yang diberikan bisa berbeda-beda.

Kalau Anda mengalami masalah ini ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Apalagi sudah terjadi masalah pada tubuh seperti perdarahan dan gangguan berhubungan seks.

 

Sumber:

  1. Ellis, Mary Ellen. 2016. Overactive Bladder in Men: Causes, Diagnosis, and Treatment. https://www.healthline.com/health/overactive-bladder-men. (Diakses pada 22 Januari 2020)
  2. Johnson, Jon. 2017. What’s to know about overactive bladder in men?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/316967.php. (Diakses pada 22 Januari 2020)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi