DokterSehat.Com – Menopause hanya terjadi pada wanita baik secara medis atau teknis. Kondisi ini muncul karena usia wanita sudah cukup tua dan terjadi penurunan fungsi organ seksualnya. Penurunan organ seksual pada wanita terjadi pada ovarium sehingga sel telur tidak diproduksi lagi dan ada perubahan hormon estrogen yang cukup signifikan.

Tanda Menopause pada Pria
Kondisi yang hampir sama seperti menopause juga terjadi pada pria. Secara medis istilah menopause pria mungkin tidak ada. Namun, beberapa dokter sering menyebut kondisi ini dengan nama andropause. Kondisi andropause ini cukup memengaruhi kehidupan pria secara menyeluruh sehingga mereka harus bertahan agar kondisi tidak parah.
Berikut beberapa tanda andropause dan cara bertahannya yang tepat.
-
Mengalami Stres dan Depresi
Begitu memasuki fase andropause, pria akan memiliki kadar testosteron yang cukup rendah. Penurunan testosteron ini bisa terjadi secara alami saat pria berusia 30 tahun. Setiap penambahan usia, kadar hormon akan menurun sekitar 1 persen. Jadi bisa dibayangkan kalau pria berusia 60 tahun berapa penurunannya.
Penurunan testosteron yang cukup signifikan ini membuat tubuh mengalami gangguan pada fungsi psikologisnya. Pria akan sering mengalami stres dan depresi yang akut. Kondisi ini bisa membuat pria susah ereksi, tidak bisa menikmati seks, dan gangguan lain yang membuat kecemasan jadi menumpuk dengan cukup signifikan. Lakukan konsultasi dokter atau perbanyak komunikasi dengan pasangan.
-
Kualitas Tidur Pria Menurun
Anjloknya level testosteron di dalam tubuh tidak hanya menyebabkan stres yang berlebihan dan membuat pria merasa tidak berguna. Kondisi ini juga menyebabkan pria susah tidur karena merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Perasaan gelisah ini membuat pria jadi sering terbangun tengah malam dalam kondisi sedih atau bersalah.
Wanita juga mengalami kondisi ini disertai dengan rasa panas di seluruh tubuhnya. Rasa panas ini membuat wanita jadi susah tidur. Pria mungkin tidak akan mengalami panas pada tubuhnya, tapi kondisi tidak nyaman bisa mengganggu tidur. Beberapa pria yang mengalami kondisi ini akan sering merasa pusing dan tubuh lemas. Cara terbaik atasi kondisi ini adalah olahraga rutin.
-
Ereksi Mulai Terganggu
Pria yang mengalami andropause akan sulit memiliki kadar testosteron yang tinggi. Kadar testosteron akan terus anjlok dan menyebabkan tubuh susah sekali mendapatkan ereksi. Pria akan mulai susah melakukan seks dengan maksimal. Untuk mempertahankan ereksinya saja kadang pria susah melakukannya.
Kualitas ereksi ini akan menentukan kehidupan seks. Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah menjaga kesehatan dan menurunkan kadar lemak yang terlalu banyak di dalam tubuh. Pria yang andropause biasanya rentan sekali mengalami penumpukan lemak di area perut bawah, bokong, dan penis. Menurunkan kadar lemak bisa menjaga aliran darah ke penis.
-
Gairah Seksual Menurun
Pria yang memasuki fase andropause biasanya mengalami penurunan libido yang cukup signifikan. Penurunan libido ini membuat pria jadi susah menikmati seks. Mungkin pria masih bisa mendapatkan ereksi dengan sempurna, tapi penurunan libido membuat mereka enggan untuk berhubungan badan.
Penurunan libido cukup susah untuk diatasi. Namun, pria bisa mengusahakannya dengan mengonsumsi beberapa makanan peningkat libido. Selain itu, olahraga yang rutin dan memberlakukan diet yang sehat juga cukup membantu.
-
Otot Akan Menurun dan Energi Anjlok
Tanda terakhir dari kondisi andropause adalah penurunan massa otot yang cukup signifikan. Tubuh akan lebih didominasi dengan lemak. Kondisi ini menyebabkan pria alami lemas dan susah sekali mengangkat benda berat. Pria yang biasanya bekerja dengan tugas mengangkat benda berat akan sulit melakukannya lagi.
Menangani Menopause pada Pria
Secara medis gangguan menopause pada pria memang tidak ada. Meski demikian, gangguan yang dialami cukup besar. Oleh karena itu pria harus melakukan sesuatu agar bisa beraktivitas dengan baik.
- Melakukan olahraga secara rutin setiap harinya. Masalah pada otot dan energi akan diatasi dengan melakukan olahraga seperti angkat beban. Massa otot bisa dicegah penurunannya dan level energi yang dimiliki oleh tubuh tidak akan ikut menurun.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan mampu menaikkan testosteron. Begitu mulai mengalami beberapa tanda di atas, pria sudah tidak boleh lagi makan sembarangan. Kalau sampai makan sembarangan, kadar testosteron di dalam tubuhnya akan sulit sekali naik.
- Jaga berat badan agar selalu normal dan menjauhi kondisi obesitas. Kalau tubuh sampai mengalami obesitas, gangguan testosteron akan semakin besar. Selain itu Anda juga akan sulit sekali mempertahankan gairah seksual serta ereksi. Jaga berat badan dengan baik dan jangan bosan untuk diet.
- Berusaha untuk melakukan relaksasi agar pikiran tidak mengalami gangguan. Pria yang hormonnya terganggu umumnya mudah stres dan depresi. Anda harus memiliki waktu me time untuk pelesir atau sekadar meditasi.
- Sebisa mungkin untuk tidak begadang setiap malam. Begitu mengantuk harus segera tidur. Kalau Anda tidak bisa melakukannya, hormon yang ada di dalam tubuh akan semakin terganggu.
- Menjauhi aktivitas yang menyebabkan gangguan pada ereksi dan gairah seksual. Kalau Anda merokok dan mengonsumsi alkohol, ada baiknya untuk menghindari hal itu mulai dari sekarang.
Demikianlah pembahasan tentang menopause pada pria. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda semuanya. Mari mulai jaga tubuh sejak awal agar selalu fit di hari tua.
Sumber:
- Krans, Brian. 2016. What Is Male Menopause?. https://www.healthline.com/health/menopause/male. (Diakses pada 27 September 2019).
- Web MD. Male “Menopause”. https://www.webmd.com/men/guide/male-menopause. (Diakses pada 27 September 2019).
- NHS. The ‘male menopause’. https://www.nhs.uk/conditions/male-menopause/. (Diakses pada 27 September 2019).
- Felman, Adam. 2018. Is the male menopause real?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/266749.php. (Diakses pada 27 September 2019).