DokterSehat.Com – Kesuburan pasangan sangat menentukan cepat atau tidaknya pasangan mendapatkan kehamilan. Kalau salah satu dari pasangan tidak subur, kemungkinan pembuahan akan rendah atau tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, penting juga mengetahui masa subur pria dan wanita.
Selain kesuburan, waktu subur dari pasangan adalah hal yang wajib diketahui. Meski pasangan sama-sama subur, tapi waktu melakukan seksnya tidak tepat, kehamilan juga tidak akan terjadi. Oleh karena itu mengetahui waktu subur dari pasangan adalah hal wajib yang harus dilakukan oleh semua orang.
Kapan masa subur pria?
Selama ini kita hanya tahu kalau masa subur wanita merupakan saat yang tepat untuk melakukan seks. Biasanya masa subur wanita sekitar 14 hari pasca menstruasi terakhir atau bisa kurang atau lebih bergantung dengan panjang siklus menstruasi. Pada wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur ada cara khusus untuk mengetahui kesuburannya seperti mengetahui suhu basal.
Berhubung pria tidak memiliki siklus menstruasi, apakah pria juga memiliki masa subur? Jawabannya ada meski tidak secara medis dikatakan masa subur. Pria dikatakan sedang berada pada masa subur kalau sperma yang dihasilkan berkualitas dan mudah sekali melakukan pembuahan.
Sperma akan dihasilkan dalam jumlah banyak setiap 2-3 hari sekali. Kalau pria melalukan seks setiap 2 hari sekali, kemungkinan besar mereka sedang ada pada fase subur. Kalau melakukannya setiap hari, jumlah sperma yang dihasilkan akan sedikit sehingga pria tidak bisa melakukan pembuahan.
Jadi, selama pria bisa menghasilkan sperma dalam jumlah banyak dan sehat, mereka masih berada pada fase subur. Namun, apakah pria selalu berada pada masa suburnya? Jawabannya adalah tidak, ada kondisi tertentu yang membuat pria dinyatakan tidak subur.
Hal yang memengaruhi kesuburan pria
Pria memang bisa menghasilkan sperma setiap saat dan tidak sama seperti wanita yang menghasilkannya saat ovulasi saja. Meski demikian, ada beberapa hal yang memengaruhi kesuburan dari pria itu sendiri, berikut hal yang memengaruhi kesuburan pria.
-
Gaya hidup
Pria dengan gaya hidup yang buruk biasanya memiliki jumlah sperma yang rendah. Gaya hidup yang rendah antara lain terdiri dari kebiasaan merokok yang susah dihentikan hingga mengonsumsi alkohol. Selanjutnya pria yang jarang berolahraga juga memiliki jumlah sperma yang rendah dan tidak berkualitas baik dari segi bentuk hingga motilitas.
-
Diet
Pria yang mengonsumsi makanan secara sembarang akan mengalami penurunan jumlah sperma secara berkala. Makanan yang sembarangan ini terdiri dari lemak, gula, tepung, dan sesuatu yang memiliki bahan pengawet.
-
Obesitas
Tidak biasanya pria dalam menjaga pola makan menyebabkan mereka susah sekali memiliki sperma yang berkualitas. Kegemukan akan menekan hormon testosteron yang bertugas dalam memproduksi sperma dan memberikan gairah pada pria.
-
Paparan suhu dan radiasi
Pria yang bekerja di ruangan dengan suhu cukup tinggi atau sering melakukan sauna akan memiliki kandungan sperma yang rendah. Pun pria yang sering terpapar dengan radiasi radioaktif juga akan mengalaminya.
-
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seks akan membuat produksi sperma terganggu.
Cara meningkatkan kesuburan pria
Kesuburan pria bisa ditingkatkan dengan cepat dan juga mudah. Berikut beberapa cara meningkatkan kesuburan pria:
- Mengatur pola makan dengan baik.
- Mengonsumsi makanan yang baik untuk sperma dan produksinya.
- Berolahraga secara rutin setiap hari.
- Menjaga kondisi penis mulai dari sanitasi dan suhu yang ada di luarnya agar penurunan kualitas tidak terjadi.
Berdasarkan ulasan di atas, kita bisa membuat kesimpulan kalau masa subur pria terjadi setiap 2-3 hari sekali dan selama kualitas dan jumlah spermanya baik.