Terbit: 21 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Meski tidak memiliki tulang keras seperti kaki atau tangan, penis yang dimiliki oleh pria juga bisa mengalami cedera. Kondisi ini bisa terjadi saat terjatuh, kecelakaan di jalan, naik sepeda, atau saat melakukan seks yang intens. Cedera pada penis bisa menyebabkan rasa nyeri yang besar dan gangguan lain seperti penurunan fungsi ereksi.

Mengenal Jenis Cedera pada Penis yang Harus Dipahami Pria

Nah, cedera pada penis sendiri ada beberapa jenis. Secara umum ada empat jenis cedera yang bisa dialami oleh pria. Masing-masing cedera memiliki derajat kerusakan tersendiri dan efek samping yang beragam. Berikut beberapa jenis cedera pada penis dan cara mencegahnya.

Jenis cedera pada penis

Cedera pada penis yang dialami oleh pria terdiri dari empat jenis di bawah ini. Simak baik-baik agar tahu apa saja penyebabnya.

  1. Cedera jaringan lunak

Cedera jaringan lunak ini umumnya lebih ringan dibandingkan dengan cedera jenis lainnya. Corpora cavernosa tidak terkena sehingga penyembuhannya akan cepat. Operasi juga jarang dilakukan kalau cedera tidak terlalu dalam atau sampai ada beberapa bagian dari penis yang tercabik.

Cedera jaringan lunak bisa terjadi saat seks ketika wanita memberikan seks oral. Penis yang terkena gigit atau tergigit bisa alami cedera. Selanjutnya gigitan bintang, terkena api, dan infeksi lain menyebabkan cedera dengan derajat parah yang berbeda-beda.

  1. Patah penis

Penis bisa mengalami parah meski tidak berwujud seperti tulang. Patangnya penis biasanya terjadi saat pria sedang ereksi. Akibat gerakan tertentu saat seks atau hal lainnya, penis tertekuk dan mengalami patah pada beberapa jaringan. Yang paling sering adalah bagian corpora cavernosa yang saat ereksi jadi mengeras dan dipenuhi darah.

Patah penis juga bisa disebabkan oleh masturbasi yang terlalu kuat sehingga penis tertekuk sebagian atau seluruhnya. Cedera jenis ini bisa menyebabkan penis jadi agak bengkok dan rasa sakitnya cukup besar. Tindakan operasi harus dilakukan agar tidak terjadi kerusakan yang permanen.

  1. Amputasi

Pada kondisi tertentu penis bisa mengalami cedera berupa amputasi atau pemotongan baik sebagian atau seluruhnya. Amputasi bisa terjadi karena tidak sengaja, sengaja, atau terkena tindakan kekerasan. Penis yang terpotong akan mengalami perdarahan yang cukup hebat sehingga kemungkinan terjadi masalah fatal akan besar.

Pria yang mengalami amputasi ini harus segera melakukan operasi. Penis masih bisa disambungkan lagi dengan baik. Kalau sampai telat, ada kemungkinan kemampuan penis untuk ereksi dan merasakan rangsangan akan menurun.

  1. Luka yang menembus penis

Luka tembus pada penis bisa terjadi akibat tambahan atau tertembus jarum. Dua buah corpora cavernosa akan tertembus sehingga kerusakan akan menjadi besar. Luka tembus ini bisa sebabkan perdarahan hebat dan fungsi penis akan menurun karena saat tertembus banyak bagian yang hancur.

Cara mengatasi cedera pada penis

Cedera pada penis bisa dicegah dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Tidak melalukan seks oral yang sembrono. Atur kontrol dengan baik agar penis tidak tergigit dan mengalami cedera.
  • Menggunakan pelindung di depan penis kalau melakukan olahraga berat yang memungkinkan terjadi tubrukan badan.
  • Tidak melakukan tindik di penis karena cukup berisiko.
  • Melakukan seks dengan benar. Jangan terlalu memaksakan diri atau menggebu-gebu karena penis bisa mengalami cedera dan patah.
  • Menggunakan celana jenis compressor kalau melakukan lari atau bersepeda.
  • Menjauhkan benda-benda tajam dari jangkauan penis karena bila tidak sengaja tertusuk atau terpotong akan bahaya.

Inilah beberapa jenis cedera pada penis. Semoga kita semua tidak mengalami cedera sehingga fungsi dari penis tidak terganggu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi