DokterSehat.Com – Berbeda dengan organ dalam lain seperti paru atau otak yang dilindungi tulang, testis pada pria tidak dilindungi sama sekali. Organ ini hanya berada di kantung zakar yang mudah sekali cedera atau terkena gangguan. Kalau testis sampai mengalami gangguan, kemampuan seksual dan reproduksi pria akan menurun.
Seperti yang kita tahu, testis berguna untuk menghasilkan hormon testosteron dan tempat menghasilkan sperma. Kalau sampai organ ini mengalami kerusakan, pria bisa susah melakukan pembuahan. Selain itu, ada kemungkinan juga keselamatan pria akan terancam kalau kanker sudah sampai tumbuh. Berikut beberapa gangguan testis yang sering dialami oleh pria.
-
Trauma testis
Trauma testis bisa terjadi karena banyak hal, biasanya area testis terkena benturan dengan benda keras. Pria yang tahu saat sedang berkendara, terkena tendangan, atau terlempar benda seperti bola bisa mengalami trauma testis yang membuat organ ini jadi sakit.
Trauma testis yang ringan mungkin tidak akan memberikan dampak apa-apa. Namun, kalau sudah parah bisa menyebabkan perdarahan dan rasa sakit yang cukup intens. Selain karena kecelakaan, pria yang sering bersepeda dengan jarak ratusan kilometer bisa juga alami trauma pada testis.
-
Testicular torsion
Testis memiliki saluran mirip tali yang membuta organ ini menggantung. Nah, pada kondisi tertentu seperti olahraga atau lainnya, tali ini akan berputar dan akhirnya menyempitkan pembuluh darah. Kalau pembuluh darah sempit, aliran darah ke testis akan terganggu.
Kondisi ini biasanya diawali dengan rasa sakit pada testis dan pembengkakan. Tindakan operasi diperlukan untuk mengatasi torsi pada testis ini.
-
Kanker testis
Kanker testis menyebabkan organ ini terasa membesar sebagian atau seluruhnya. Pria juga akan merasakan sakit di testis dan juga perut bagian bawah. Kanker testis bisa muncul pada pria dengan usia kurang dari 40 tahun dan memiliki riwayat kanker dari keluarga.
-
Epididymitis
Epididymitis adalah salah satu infeksi yang terjadi pada testis. Infeksi ini menyebabkan sperma yang diproduksi oleh pria mengalami gangguan. Bahkan, ada kemungkinan sperma yang ikut keluar saat ejakulasi mengandung bibit penyakit.
Epididymitis disebabkan oleh beberapa penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore. Tanda awal dari kondisi ini adalah infeksi saluran kemih lalu berlanjut ke organ lain yang ada di sekelilingnya termasuk testis.
-
Varikokel
Varikokel terjadi karena ada pembesaran pembuluh darah di testis. Pembuluh darah yang membesar ini mirip sekali dengan varises yang ada pada kaki. Varikokel yang terjadi di testis bisa mengganggu suplai darah dan produksi sperma.
-
Hydrocele
Hydrocele adalah munculnya cairan di sekeliling testis. Cairan ini menyebabkan area skrotum membesar dengan tidak normal. Hydrocele menyebabkan rasa sakit di area testis saat duduk atau disentuh. Lebih lanjut, kondisi ini juga meningkatkan cedera pada testis kalau sudah parah.
Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan operasi. Kalau testis tidak dioperasi, kemungkinan terjadi penurunan kesuburan akan tinggi.
-
Hematospermia
Hematospermia adalah munculnya darah di dalam air mani saat pria sedang ejakulasi. Munculnya darah ini bisa disebabkan oleh banyak hal mulai dari gangguan yang bersifat kanker atau pun tidak.
Kalau pria mendapati ada darah di air maninya berkali-kali saat ejakulasi, ada baiknya segera memeriksakan diri. Batas keluarnya darah di air mani hanya 3-4 minggu saja, kalau lebih dari itu berarti terjadi abnormalitas pada testis.
Inilah tujuh gangguan pada testis yang menyebabkan pria mengalami gangguan kesuburan. Coba cek testis Anda saat ini juga, kalau terasa sakit atau ada benjolan segera lakukan pemeriksaan.