Terbit: 15 May 2018 | Diperbarui: 20 April 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Osteoporosis dianggap sebagai penyakit wanita oleh sebagian besar pria, tetapi pria ternyata lebih rentan mengalami patah tulang karena osteoporosis dan risiko mendapatkan kanker prostat. Pria lebih rentan karena gaya hidup dan kebiasaan mereka dan hanya sedikit yang bisa mengenali masalah sebelum patah tulang.

6 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Osteoporosis pada Pria

Osteoporosis adalah penyakit diam yang sulit dideteksi. Karena laki-laki memiliki kerangka yang lebih besar, seperti melansir Boldsky, tulang keropos mulai jauh di kemudian hari dan terjadi pada tingkat yang jauh lebih lambat karena laki-laki tidak memiliki perubahan hormonal yang cepat. Tingkat kehilangan masa tulang pada pria di usia 50-an jauh lebih rendah dibandingkan dengan wanita pada usia yang sama karena mereka mengalami menopause. Pada usia 65-70 keduanya memiliki tingkat kehilangan tulang yang sama.

Osteoporosis terbagi menjadi 2 jenis

1. Osteoporosis primer

Untuk pria di atas usia 70, kondisi ini disebut Senile Osteoporosis dan disebabkan oleh masalah terkait usia dan keropos tulang adalah alasan utama. Untuk pria di bawah usia 70 tahun istilah yang digunakan adalah Osteoporosis Idiopatik.

2. Osteoporosis sekunder

Hilangnya massa tulang disebabkan karena perilaku gaya hidup tertentu. Alasan paling umum adalah paparan konsumsi alkohol berlebih, merokok, kurang olah raga dan penyakit gastrointestinal.

Penyebab utama munculnya osteoporosis pada pria

1. Umur

Usia adalah faktor terbesar pada pria karena memiliki penyakit. Setelah usia 50, laki-laki kehilangan kepadatan tulang mereka pada tingkat sekitar 0,5 hingga 1 persen setiap tahun. Ini terjadi karena tubuh tidak dapat membangun kembali tulang dengan kecepatan yang sama seperti sebelum usia 50 tahun. Hal ini terjadi karena hilangnya testosteron karena memproduksi estrogen dalam jumlah kecil yang diperlukan untuk menyeimbangkan pembentukan tulang dan reabsorpsi tulang.

2. Kekurangan kalsium dan vitamin D

Kedua hal ini memainkan peran integral dalam kesehatan tulang. Vitamin D membantu menyerap makanan yang kita makan dan kalsium sangat penting untuk membangun tulang yang lebih kuat dan kurang rentan terhadap patah tulang. Susu adalah sumber kalsium terbaik karena rata-rata manusia di atas 50 membutuhkan sekitar 1.000 mg kalsium setiap hari. Dan Vitamin D secara otomatis diserap oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Seseorang dapat mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan ini tetapi berhati-hati untuk tidak mengambil lebih dari 500 mg kalsium sekaligus pada tubuh tidak dapat menerimanya.

3. Tidak berolahraga

Tidak berolahraga dapat membuat tulang lebih rapuh dan mudah patah. Berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari untuk menjaga tulang Anda kuat. Cobalah joging, berlari, atau olahraga lainnya.

4. Alkohol berlebihan

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mempercepat proses pengeroposan tulang dan juga dapat memengaruhi hati Anda. Orang yang mengonsumsi alkohol setiap hari harus mencoba untuk mengurangi atau harus membatasi diri tidak lebih dari 2 gelas sehari.

5. Merokok

Konsumsi tembakau terkait langsung dengan penipisan tulang. Karena perokok kurang aktif secara fisik daripada non-perokok. Dengan demikian, secara langsung memengaruhi tulang mereka.

6. Konsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan untuk masalah seperti depresi, diabetes, rheumatoid arthritis (rematik), kanker, jantung terbakar dan juga steroid dapat berfungsi sebagai alasan pengeroposan tulang. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan ini, cobalah untuk berolahraga lebih banyak dan konsumsi steroid dan obat-obatan yang membakar hati harus dihentikan.

Kegiatan yang boleh dilakukan dan perlu dihindari saat perawatan osteoporosis:

Kegiatan yang boleh dilakukan

1. Menyeimbangkan latihan

Berdiri dengan satu kaki sambil memegang bar dengan tangan yang berlawanan. Lakukan ini selama tidak lebih dari 15 detik dan ulangi ini dengan kaki yang lain. Lakukan setidaknya 10 repetisi setiap hari. Untuk membuatnya agak sulit cobalah berdiri di atas bantal.

2. Berjalan heel to toe

Cobalah untuk berjalan perlahan dengan menginjakkan tumit hingga ujung kaki. Anda dapat melakukan ini dengan dukungan dari seseorang. Lakukan ini selama 100 meter setiap hari.

3. Angkat kaki

Berdiri dengan satu kaki dan angkat kaki Anda yang lain ke samping. Tahan selama 10 detik dan ganti kaki. Ulangi kegiatan ini setiap hari.

4. Straight spine

Luruskan tulang punggung Anda sambil melakukan latihan dan duduk. Lebih baik untuk meningkatkan kekuatan.

Kegiatan yang perlu Anda hindari

1. Hindari bergerak terlalu cepat dan hindari berolahraga yang mencakup di mana Anda harus membungkuk ke depan atau ke belakang. Ini bisa meningkatkan risiko fraktur vertebra.

2. Jangan angkat beban di atas 5-6 kg sekaligus dan cobalah untuk tidak mengulanginya.

3. Hindari olahraga atau kegiatan yang mungkin mberisiko jatuh karena dapat menyebabkan patah tulang. Aktivitas seperti melompat, bersepeda, dan lainnya harus dihindari.

4. Selalu pastikan Anda memiliki semacam dukungan yang dapat Anda gunakan jika Anda kehilangan keseimbangan. Juga jangan mengunci lutut Anda karena Anda mungkin kehilangan keseimbangan.

5. Jangan pernah berolahraga sendiri, selalu didampingi seseorang jika Anda membutuhkan bantuan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi