Terbit: 4 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dibandingkan dengan organ lain yang ada pada tubuhnya, pria lebih memerhatikan kondisi penisnya dengan baik. Hal kecil terkait dengan penisnya seperti kemampuannya untuk ereksi, lama bercinta, hingga seberapa banyak mani yang keluar saat ejakulasi sering pria simak sampai detail.

7 Fakta Tentang Penis Bengkok yang Harus Pria Tahu

Hal lain yang sering pria simak dari kemaluannya adalah penampakannya. Apakah penis yang dimiliki dalam kondisi normal atau tidak. Apakah penisnya lurus atau malang bengkok seperti agak miring ke kiri, ke kanan, ke atas, atau malah ke bawah.

Pria yang memiliki penis agak bengkok selalu menganggap kalau “jagoannya” ini mengalami gangguan. Benarkah penis yang bengkok selalu berhubungan dengan gangguan? Simak beberapa fakta di bawah ini untuk mengetahuinya.

  1. Tidak semua penis bengkok adalah gangguan

Saat dalam kondisi flaccid, penis cenderung tidak mengalami masalah entah itu bengkok ke atas atau ke sisi kiri dan kanan. Setelah penis ereksi dan darah mengisi pembuluh darah, barulah terlihat apalah penis melengkung atau tidak.

Beberapa lengkungan penis dianggap normal sehingga pria tidak perlu khawatir. Salah satu tanda kalau penis sedang tidak bermasalah adalah tidak ada rasa sakit saat ereksi dan digunakan untuk bercinta. Kalau pria merasakan sakit, kondisi tidak normal mungkin sedang terjadi pada penisnya.

  1. Penis bengkok disebabkan gangguan Peyronie

Kalau penis yang melengkung ketika ereksi membuat pria merasa tidak nyaman seperti merasakan sakit yang cukup besar, ada beberapa masalah yang terjadi. Mungkin pria mengalami inflamasi pada penis atau luka yang berada di dalam. Selanjutnya terjadi akibat sindrom Peyronie.

Sindrom atau penyakit ini menyebabkan penis melengkung. Di bagian pangkal penis terbentuk jaringan parut yang cukup keras. Jaringan ini seperti menarik otot penis saat ereksi sehingga bentuknya melengkung.

  1. Gangguan Peyronie disebabkan oleh banyak hal

Ada banyak penyebab Peyronie yang dialami oleh pria. Salah satu penyebabnya adalah cedera pada penis akibat seks atau masturbasi. Pria yang melakukan masturbasi berlebihan bisa menyebabkan jaringan terluka dan mengalami pengerasan di bagian pangkal dari penis.

  1. Perdebatan tentang riwayat keturunan pada Peyronie

Hingga saat ini penyebab dari Peyronie masih menjadi perdebatan. Beberapa orang menganggap kalau kondisi ini bisa diturunkan dari orang tua ke anak. Namun, banyak yang meyakini kalau Peyronie bisa terjadi kesalah pria saat tumbuh dari remaja hingga dewasa dan menua.

  1. Penanganan Peyronie bisa dengan obat atau operasi

Gangguan Peyronie ini bisa diatasi dengan menggunakan obat sesuai dengan resep dokter. Kalau obat tidak bisa mengatasinya, beberapa dokter menyarankan pria untuk melakukan pembedahan. Jaringan parut yang ada akan dihilangkan sehingga penis yang membentuk kurva bisa kembali lurus seperti sebelumnya.

  1. Peyronie terjadi pada pria usia lanjut

Penyakit penis melengkung bisa terjadi pada siapa saja. Namun, pria yang sudah lanjut usia cenderung memiliki risiko yang lebih besar. Perilaku seksualnya selama masih muda memengaruhi terjadinya Peyronie. Kalau semasa mudah perilaku seksnya termasuk masturbasi lancar-lancar saja kemungkinan terjadi gangguan akan kecil.

  1. Pening bengkok bisa membuat pria tidak percaya diri

Beberapa pria tidak tahan dengan penis bengkok yang dimiliki. Selain memberikan rasa sakit saat berhubungan badan, penis bengkok juga menyebabkan kepercayaan diri pria menurun.

Penis bengkok sering terlihat lebih pendek. Padahal ukuran penis masih sama. Selanjutntya untuk penetrasi kadang penis bengkok susah dimasukkan ke dalam vagina dan melakukan tugasnya dengan lancar.

Inilah beberapa fakta tentang penis bengkok. Semoga kita tidak mengalami masalah di atas, ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi