DokterSehat.Com – Selama ini kita hanya tahu bila gangguan yang muncul pada kemaluan pria, yang harus diperhatikan adalah impotensi dan ejakulasi dini. Dua hal ini selalu menjadi perhatian para pria meski gangguan lain yang cukup minor juga bisa membahayakan organ intim pria seperti adanya benjolan di penis yang warnanya putih atau kekuning-kuningan.
Jika Anda memiliki benjolan pada penis atau di sekitarnya seperti skrotum (kantung pelir) dan area kulit kemaluan, sebaiknya perhatikan baik-baik dan kenali penyebabnya. Mungkin benjolan yang muncul tidak mengganggu pria secara seksual, tapi ada kemungkinan gangguan lain yang bisa menyebabkan gangguan yang besar.
Penyebab Benjolan di Penis
Berikut beberapa penyebab munculnya benjolan pada penis yang harus diwaspadai oleh pria.
1. Kutil kelamin (Condyloma acuminata)
Penyebab benjolan di penis yang pertama kutil kelamin atau Condyloma acuminata. Kutil yang muncul pada penis baik di sekitar skrotum, kepala penis, dan batang penis ini terjadi karena ada infeksi virus HPV.
Virus HPV bisa menular karena aktivitas seks yang tidak sehat, misal tidak menggunakan kondom. Selain itu, sanitasi yang buruk dan sering bertukar pakaian juga bisa menyebabkan kondisi serupa.
2. Folikutis
Yaitu peradangan pada folikel rambut sehingga menyebabkan bintik-bintik kecil kemerahan pada daerah yang berambut, dan dapat terjadi pada area kemaluan.
Kebanyakan pria memiliki beberapa rambut yang tumbuh di sekitar pangkal penis. Seringkali, rambut membentang agak jauh ke bawah penis. Rambut tumbuh dari lubang kecil, yang disebut folikel. Seringkali, folikel pada penis mungkin cukup menonjol.
3. Kelenjar Tyson
Penyakit ini disebabkan oleh karena tersumbatnya kelenjar minyak pada bawah kulit sehingga menyebabkan munculnya bintik-bintik kecil berwarna putih pada penis. Kelenjar ini biasanya muncul di antara dua frenulum atau jaringan yang menghubungkan kulup dengan kepala penis.
Kondisi ini tidak berbahaya dan dianggap normal. Biasanya benjolan ini akan hilang sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Oh ya, meski tidak berbahaya, Anda tidak disarankan untuk menekan atau memecahkan benjolan ini.
4. Tumbuhnya rambut abnormal (ingrown hair)
Rambut yang ada di permukaan kulit tumbuh perlahan-lahan dari folikel atau ujungnya. Secara normal, rambut akan tumbuh menembus pori kulit dan memanjang. Namun, ada kalanya rambut mengalami gangguan sehingga tumbuhnya malah kembali ke folikel (ingrown hair) sehingga menyebabkan benjolan di kemaluan pria yang berwarna merah.
Gangguan ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah permukaan kulit penis mengering. Namun, bila permukaan kulit sampai kotor, infeksi bisa saja terjadi dan menyebabkan gangguan yang lebih besar. Penis akan terasa lebih sakit sehingga pria tidak nyaman saat kencing atau berhubungan badan.
5. Bintik Fordyce
Pada dasarnya di bawah permukaan kulit terdapat banyak sekali kelenjar minyak. Kelenjar di penis bisa tetap berada di bawah atau sedikit tertekan ke atas dalam bentuk benjolan yang sering dianggap sebagai penyakit kelamin.
Benjolan di batang kelamin dan area sekitatarnya yang sebenarnya merupakan bintik Fordyce ini tidak berbahaya untuk kesehatan. Namun, jika dilihat secara sekilas terlihat mengganggu penis secara estetika.
6. Infeksi Molluscum Contagiosum
Infeksi ini menyebabkan benjolan di penis dengan ciri-ciri benjolan pada bagian tengah terdapat inti berwarna putih. Kondisi ini kerap menyebabkan rasa gatal dan mengganggu pada penis sehingga pria butuh untuk menyembuhkannya secepat mungkin.
Oh ya, infeksi ini bisa menular dengan mudah. Oleh karena itu jangan bertukar pakaian khususnya celana dalam.
7. Lichen Planus
Lichen planus adalah kondisi di mana munculnya papula atau benjolan kecil berwarna merah keunguan disertai dengan bercak putih serpeti jaring yang khas disebut juga Wickham striae. Penyakit ini paling sering terjadi pada lengan bagian ekstensor tetapi juga dapat terjadi pada penis, pada umumnya disertai dengan rasa gatal yang hebat.
Kondisi benjolan ini juga bisa muncul karena ada gangguan pada tubuh khususnya penderita hepatitis C. Perawatan pada penyakit utama dan penis harus dilakukan untuk menghilangkannya dengan cepat.
8. Limfokel
Limfokel dapat terjadi ketika saluran getah bening atau kelenjar penis menjadi tersumbat dan area menjadi keras dan bengkak. Area yang terpengaruh pada batang penis biasanya muncul setelah hubungan seksual atau masturbasi. Ini biasanya sembuh secara spontan dan tidak membutuhkan perawatan.
9. Kanker penis
Kanker penis adalah penyakit ganas. Penyebab benjolan di penis langka dan membutuhkan perawatan sehingga harus dideteksi sedini mungkin. Pertumbuhan sel yang abnormal bertanggung jawab atas munculnya benjolan, yang biasanya di kepala atau kulup penis, tetapi dapat muncul di area mana pun. Biopsi mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa benjolan yang mencurigakan pada penis tidak disebabkan oleh pertumbuhan kanker.
10. Bisul (Furunkel)
Peradangan pada folikel rambut yang disertai dengan infeksi bakteri sekunder menyebabkan benjolan di penis berwarna kemerahan berisi nanah atau bisul (furunkel).
Bisul biasanya tunggal paling mungkin terjadi pada area tubuh yang berbulu seperti punggung atau tengkuk. Tetapi bisul juga dapat berkembang di area lain dari tubuh seperti bokong, paha, selangkangan, dan ketiak.
11. Herpes genitalis
Herpes genitalis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus HSV2 (Herpes Simplex Virus 2). Gejalanya berupa timbulnya benjolan di kemaluan pria atau lenting-lenting berisi air yang bergerombol di area kelamin, disertai dengan nyeri dan rasa panas seperti terbakar.
Apakah perlu melakukan tes untuk benjolan di penis dan sekitarnya?
Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan Anda, dan kemudian memeriksa benjolan di batang kemaluan dan sekitarnya. Dalam beberapa keadaan, diagnosis akan jelas pada tahap ini dan tidak diperlukan tes lebih lanjut. Misalnya, jika Anda mengalami bisul atau abses, Anda tidak perlu melakukan tes lagi.
1. Pemindaian ultrasound (USG)
Dalam banyak kasus, pemindaian ultrasound akan membantu. Ini dapat mengonfirmasi jenis benjolan yang Anda miliki pada kemaluan, dan memberikan lebih banyak informasi tentang kondisinya.
Pemindaian menunjukkan apa yang menyebabkan benjolan atau kelenjar di penis. Misalnya, jika menunjukkan jaringan lemak, itu menunjukkan benjolan lemak non-kanker (lipoma).
Jika Anda menderita aneurisma, pemindaian akan menunjukkan arteri yang bengkak. Testis yang tidak turun dapat dilihat pada pemindaian ultrasound. Benjolan di penis yang berisi cairan menunjukkan adanya kista dan sebagainya.
2. Tes darah
Tes darah juga dapat membantu menentukan apakah kelenjar getah bening yang membengkak disebabkan oleh infeksi, dan dalam beberapa kasus tes darah dapat membantu menemukan penyebab infeksi. Pada orang yang mengalami bisul berulang atau abses, tes darah untuk memeriksa alasan yang mendasari seperti diabetes mungkin akan berguna.
3. Biopsi
Kadang-kadang mungkin perlu untuk mengambil sampel benjolan penis untuk analisis lebih lanjut. Ini disebut biopsi. Sampel jaringan di dalam benjolan dapat diambil dengan jarum tipis, atau seluruh benjolan di penis diangkat. Sampel kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui penyebabnya. Ini bermanfaat jika dicurigai beberapa jenis benjolan kanker atau kelenjar getah bening.
Apa pengobatan untuk benjolan di penis?
Ini berbeda tergantung pada penyebabnya. Tidak ada satu perawatan tunggal untuk semua benjolan pada penis. Setelah menemukan penyebabnya, dokter akan memberi saran tentang pilihan perawatan.
Nah, itulah penyebab benjolan di penis yang patut Anda waspadai. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan Anda lebih bisa memerhatikan kesehatan penis. Jika ada gangguan pada penis entah benjolan atau hal lain jangan abaikan lagi, segera periksakan ke dokter ya, Teman Sehat!
Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia.