Terbit: 7 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kalau Anda mengamati aliran urine yang keluar dari penis, ada aliran yang satu arah dan ada juga yang bercabang. Aliran yang lurus ini biasanya terjadi pada sebagian besar pria yang sehat. Aliran ini juga terjadi saat pria terlalu lama menahan kencing sehingga kandung kemihnya terlalu penis.

Normalkah Aliran Kencing pada Pria Bercabang Menjadi Dua?

Selanjutnya ada aliran urine yang bercabang, umumnya bercabang dua dengan arah yang berbeda. Urine yang alirannya bercabang ini juga biasanya tidak terlalu memiliki debit aliran yang tinggi. Urine yang keluar tidak terlalu deras dari biaya. Kadang urine juga hanya keluar sedikit demi sedikit.

Normalkah aliran urine yang bercabang?

Aliran urine yang normal memang terjadi satu arah saja. Selain itu, alirannya juga cukup deras dan kuat. Urine akan dikeluarkan dengan sempurna sampai habis. Kalau pria mengalami gangguan aliran pada urine, bisa saja cairan yang keluar tidak maksimal dan ada kemungkinan keluar saat sedang duduk atau mengenakan celana dalam.

Aliran urine yang bercabang juga bisa dikatakan normal asalkan penyebabnya adalah anatomi pada uretra. Setiap pria memiliki saluran uretra yang unik dan masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Ada pria yang memiliki aliran urine satu arah dan ada juga yang dua arah. Selama kondisi itu tidak mengganggu pria, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Selanjutnya aliran urine jadi bercabang karena tekanan di tubuh yang terlalu rendah. Akibat tekanan yang rendah ini, urine akhirnya bercabang menjadi dua. Tekanan yang tidak terlalu kuat ini biasanya terjadi pada pria yang sudah mulai lanjut usia. Selain itu penyempitan di uretra juga bisa menyebabkan aliran urine jadi bercabang,

Penyempitan terjadi karena ada sumbatan di saluran uretra pasca pria mengalami ejakulasi. Cairan mani yang kadang tersisa dan menyering menyebabkan penyempitan dan aliran urine yang keluar jadi bercabang.

Fistula di uretra dan aliran urine yang bercabang

Selain beberapa kondisi yang sudah dijelaskan sebelumnya, aliran urine juga bisa terjadi karena kondisi anatomi pria sejak lahir. Di saluran uretra yang harusnya searah terdapat saluran abnormal bernama fistula. Saluran ini tersambung dengan kulit dan memicu aliran urine terpecah.

Kondisi fistula yang muncul pada uretra ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Namun, kalau terjadi pada pria bisa mengganggu mereka saat buang air kecil. Aliran air yang bercabang membuat cairan mudah tercecer ke mana-mana. Selain itu, peluang terjadi infeksi pada saluran kemih juga besar.

Pria dengan kondisi ini harus segera memeriksakan dirinya ke dokter. Sekilas mungkin tidak akan membahayakan tubuh. Namun, efek jangka panjang bisa saja mengganggu kualitas seks dan reproduksi.

Cara mengatasi aliran urine yang bercabang

Cara mengatasi aliran urine yang bercabang dilakukan dengan mengetahui penyebabnya. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan dan melakukan diagnosis dengan melihat kondisi fisik. USG kandung kemih, urodinamik, hingga sistokopi.

Kalau penyebab aliran ganda adalah penyempitan uretra atau ada fistula, pembedahan akan dilakukan. Dokter akan membuat saluran baru atau menghilangkan saluran yang abnormal dengan prosedur yang sesuai. Pasien biasanya menyetujui mana saja prosedur yang sesuai dengan keinginannya.

Selanjutnya, aliran urine yang bercabang karena terkanan yang terlalu kecil biasanya bisa diatasi dengan latihan kegel. Terakhir, kalau ada penyumbatan terjadi karena pembengkakan kulup penis akibat tidak sunat (fimosis) pemberian krim tertentu atau sunat harus dilakukan.

Inilah beberapa informasi tentang aliran kencing yang bercabang pada pria. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda semuanya dan bisa mengenali gangguan pada penis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi