Terbit: 20 March 2018 | Diperbarui: 24 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Amputasi adalah pemotongan bagian tubuh karena masalah tertentu. Umumnya amputasi dilakukan karena ada gangguan penyakit atau kecelakaan pada kaki dan juga tangan. Namun, amputasi yang cukup menakutkan ini juga bisa terjadi pada penis.

4 Penyebab Utama Amputasi pada Penis

Ya, alat kelamin yang dimiliki pria itu bisa dipotong karena beberapa alasan. Berikut beberapa penyebab yang membuat penis harus diamputasi agar pria bisa selamat.

1. Kanker penis

Penis juga berisiko terkena kanker yang cukup ganas. Kanker pada pria ini biasanya dipicu oleh beberapa sebab seperti tidak sunat atau ada infeksi dari virus HPV. Selanjutnya pria yang hobi merokok dan jarang membersihkan alat vitalnya juga berisiko terkena kanker penis.

Oh ya, pemotongan penis pada kondisi ini harus dilakukan untuk pencegahan. Kalau penis tetap dibiarkan, sel kankernya akan menyebar ke mana-mana.

2. Cedera saat sunat

Sunat adalah prosedur bedah minor yang dianggap biasa oleh sebagian besar masyarakat pun dokter. Padahal cedera saat sunat terjadi bisa menyebabkan perdarahan yang hebat, cacat pada penis, dan amputasi.

Kalau penis mengalami cedera yang cukup parah, amputasi harus dilakukan. Kalau penis tidak diamputasi, gangguan tubuh seperti infeksi bisa memicu kematian.

3. Gigitan binatang

Meski kemungkinannya kecil, beberapa pria melaporkan telah mengamputasi penisnya karena gigitan anjing. Luka yang terlalu besar dan risiko terkena rabies membuat pria harus memotong organ seksual dan reproduksinya itu.

4. Parafimosis

Parafimosis adalah kondisi ketika kulup penis dari pria yang tidak sunat tidak dapat ditarik lagi ke depan dan menyelimuti glans. Dampak dari kondisi ini adalah pembengkakan yang cukup parah sehingga pria kerap mengalami rasa ngilu.

Untuk mengurangi rasa sakit, pembedahan harus dilakukan. Untuk kasus parafimosis yang parah, amputasi juga harus dilakukan.

Inilah empat penyebab amputasi pada penis. Kira-kira hidup tanpa penis (batangnya)seperti apa ya?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi