Air mani encer atau banyak masyarakat menyebutnya sperma encer sering kali dikaitkan dengan kondisi ketidaksuburan. Padahal, kondisi ini bukan masalah kesehatan seksual yang serius. Air mani memiliki fungsi membawa sperma keluar dari kelenjar prostat. Biasanya, air mani memiliki bentuk yang kental dengan warna keputihan, namun beberapa kondisi dapat mengubah warna dan bentuk. Lantas, bagaimana cara mengentalkan sperma? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Sperma Encer
Pada dasarnya, air mani yang encer dapat terjadi karena jumlah sperma yang rendah, faktor gaya hidup, dan defisiensi nutrisi. Penting untuk diketahui, perubahan warna air mani atau tingkat kekentalannya tidak selalu menjadi alasan untuk khawatir, tetapi Anda harus menemui dokter jika perubahan bertahan lebih dari seminggu atau jika memiliki gejala lain seperti nyeri, bengkak, demam, atau darah dalam urine.
Berikut ini adalah berbagai penyebab sperma encer yang wajib Anda tahu, di antaranya:
1. Oligospermia
Salah satu penyebab paling umum dari air mani atau sperma encer adalah jumlah sperma yang rendah (oligospermia). Jika jumlah sperma kurang dari 15 juta sperma per mililiter, hal itu bisa dikatakan di bawah normal. Beberapa kondisi yang menjadi penyebab oligospermia meliputi:
-
Varikokel
Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah vena di dalam skrotum (kantung buah zakar). Ini adalah penyebab utama sperma encer dan menjadi penyebab infertilitas pria. Meski begitu, varikokel adalah kondisi yang dapat diobati.
-
Infeksi
Salah satunya contohnya adalah penyakit menular seksual seperti gonore atau infeksi jenis lain yang menyebabkan peradangan pada organ reproduksi, seperti epididimitis.
-
Tumor
Tumor dapat terjadi di bagian tubuh manapun termasuk testis. Tumor ganas dan jinak di testis dapat memengaruhi produksi sperma.
-
Ketidakseimbangan Hormon
Hormon yang diproduksi di testis, kelenjar hipofisis, dan hipotalamus semuanya diperlukan untuk menghasilkan jumlah sperma yang sehat. Perubahan hormon-hormon ini dapat memengaruhi produksi sperma.
Penyebab potensial lain yang bisa menyebabkan jumlah sperma rendah termasuk:
- Masalah ejakulasi seperti ejakulasi retrograde.
- Antibodi antisperma dalam sistem kekebalan tubuh.
- Cedera atau masalah lain dengan saluran yang membawa sperma.
2. Sering Ejakulasi
Terlalu sering ejakulasi dapat menyebabkan sperma encer. Jika Anda ejakulasi beberapa dalam kali sehari, kualitas air mani setelah ejakulasi pertama cenderung menjadi encer. Tubuh memerlukan beberapa jam untuk menghasilkan cairan semen yang normal dan sehat.
Melakukan masturbasi atau berhubungan seks dengan pasangan, memang memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Namum, jika dilakukan berlebihan beberapa kali dalam sehari, hal itu akan menyebabkan risiko air mani menjadi encer.
3. Defisiensi Zinc
Penyebab sperma encer berikutnya adalah akibat minimnya asupan zinc yang masuk ke tubuh. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa pria yang kekurangan zinc dan mengonsumsi suplemen zinc sulfate dapat melawan efek antibodi antisperma dengan lebih baik. Antibodi ini diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh yang secara keliru merespons sperma sebagai zat asing.
Perlu diketahui juga, zinc tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Oleh karenanya Anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung banyak zinc seperti daging, kerang, kacangan-kacangan, gandum, dan produk olahan susu.
4. Pra-ejakulasi
Jika Anda memiliki air mani atau sperma encer, penting untuk diperhatikan apakah ada warna lain atau terlihat jernih. Hal itu dikarenakan, air mani yang sangat jernih sebenarnya adalah cairan pra-ejakulasi yang dikeluarkan selama pemanasan. Cairan ini biasanya mengandung sperma dalam jumlah sedikit.
Nah, itulah berbagai penyebab sperma encer yang harus dipahami oleh pria.
Sperma Encer Memengaruhi Kesuburan?
Pada dasarnya, air mani encer bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya. Sperma encer yang persisten terkadang menunjukkan jumlah sperma yang rendah atau kondisi lain yang dapat memengaruhi kesuburan. Memiliki jumlah sperma yang rendah tidak selalu berarti bahwa seseorang tidak subur, akan tetapi lebih sulit untuk memberikan kehamilan pada pasangan.
Menurut National Institute of Child Health and Human Development, sebagian besar masalah kesuburan pria terjadi karena masalah yang memengaruhi cara kerja testis.
Cara Mengentalkan Sperma
Setelah Anda mendapatkan penjelasan mengenai berbagai penyebab sperma encer, hal penting lainnya yang harus dipahami oleh seorang pria adalah mengetahui bagaimana cara mengentalkan sperma. Pilihan perawatan untuk kondisi ini tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Seorang dokter dapat meresepkan antibiotik jika telah menentukan penyebabnya adalah infeksi bakteri. Sementara untuk orang-orang dengan ketidakseimbangan hormon, dokter dapat merekomendasikan terapi hormon.
Berikut ini adalah beberapa cara mengentalkan sperma lainnya yang bisa dilakukan, di antaranya:
Perubahan Gaya Hidup
Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup dapat membantu meningkatkan jumlah sperma dan meningkatkan kualitas air mani. Perubahan itu seperti:
- Berhenti merokok
- Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Berolahraga secara teratur
Dokter mungkin juga menyarankan Anda untuk tidak melakukan hubungan seksual selama beberapa waktu. Menerapkan hal ini dapat membantu melihat apakah cara itu mengubah kekentalan air mani.
Laparoskopi
Prosedur laparoskopi dapat dilakukan untuk keperluan diagnosis atau pengobatan. Selama prosedur ini, seorang ahli bedah memasukkan kamera ke dalam sayatan kecil di perut, kemudian akan mencari dan memperbaiki, memblokir, atau menghapus varikokel.
Embolisasi Perkutan
Ini adalah prosedur invasif minimal di mana seorang ahli bedah akan memasukkan coil atau balloon ke dalam pembuluh darah yang membengkak. Setelah itu dokter akan memperbesar coil atau balloon untuk mengembalikan aliran darah dari testis.
- Roland, James. 2018. Why Is My Semen Watery? 4 Possible Causes. https://www.healthline.com/health/mens-health/watery-semen#causes. (Diakses pada 30 Maret 2020).
- Eske, Jamie. 2019. What causes watery semen, and does it affect fertility?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325058#discolored-semen. (Diakses pada 30 Maret 2020).
- Should men be concerned about watery semen? Does it affect their fertility?. https://www.issm.info/sexual-health-qa/should-men-be-concerned-about-watery-semen-does-it-affect-their-fertility/. (Diakses pada 30 Maret 2020).