Simak berbagai penyebab mata merah selengkapnya di bawah ini. Mata merah pada dasarnya adalah kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan, namun jika kondisi ini dibarengi dengan sakit mata, drainase abnormal, atau gangguan penglihatan, hal itu bisa menjadi masalah medis yang serius. Saat mengalami mata merah, beberapa orang biasanya akan bertanya-tanya apa yang menyebabkan hal itu terjadi.
Penyebab Mata Merah yang Paling Umum
Mata merah biasanya terjadi ketika pembuluh darah kecil yang ada di permukaan mata membesar dan penuh dengan darah. Kondisi ini terjadi karena jumlah oksigen yang dipasok ke kornea atau jaringan yang menutupi mata tidak cukup. Perlu diketahui juga bahwa kondisi ini dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang berbeda-beda, dari masalah yang tidak berbahaya hingga yang membutuhkan penanganan medis dengan segera.
Berikut ini adalah berbagai penyebab mata merah yang harus Anda ketahui, di antaranya:
1. Alergi
Penyebab mata merah yang pertama adalah alergi. Pemicu alergi adalah serbuk sari, bulu hewan peliharaan, debu, jamur, asap kendaraan bermotor, dan penggunaan parfum. Alergi juga bisa membuat mata terasa panas dan gatal. Selain itu, Anda juga mungkin mengalami gejala alergi pada hidung, seperti hidung tersumbat dan bersin.
2. Mata Kering
Penyebab mata merah berikutnya adalah mata kering. Pada beberapa kasus, air mata tidak diproduksi konsisten dan menguap terlalu cepat. Terkadang mata tidak bisa mengeluarkan air mata sama sekali, kondisi inilah yang disebut mata kering. Beberapa gejala yang bisa muncul saat Anda mengalami hal ini adalah:
- Penglihatan menjadi tidak jelas
- Sensasi terbakar di mata
- Mata terasa seperti kelilipan
- Rasa tidak nyaman saat menggunakan lensa kontak
- Kelelahan mata
3. Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah kondisi ketika lapisan di dalam kelopak mata mengalami peradangan. Penyebab mata merah ini bisa karena virus, bakteri, atau jamur. Kondisi ini umum terjadi di kalangan anak-anak karena penularannya mudah terjadi. Berikut ini beberapa gejala yang bisa terjadi saat Anda mengalami hal ini:
- Produksi air mata akan lebih banyak dari biasanya
- Mata terasa terbakar, gatal, dan merasa berpasir
- Mengeluarkan cairan putih, kuning, atau hijau
- Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya
- Terdapat banyak belek di mata
4. Ulkus Kornea
Ulkus kornea adalah luka terbuka pada kornea yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini bisa terjadi setelah terjadi cedera mata, trauma, atau jenis kerusakan lainnya. Gejala yang bisa dikenali, antara lain:
- Mata merah
- Rasa sakit di mata
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Bercak putih pada kornea
Seseorang yang menggunakan lensa kontak berisiko mengalami hal ini, terutama jika tidak menjaga kebersihan lensa kontak. Lensa kontak dapat bergesekan dengan permukaan mata dan bisa merusak sel luar. Kerusakan ini memungkinkan bakteri menembus mata.
5. Perdarahan Subkonjungtiva
Konjungtiva adalah lapisan bening di bawah mata yang mengandung banyak pembuluh darah. Pembuluh ini dapat pecah dan menyebabkan darah bocor ke area antara konjungtiva dan putih mata. Saat hal ini terjadi, sejumlah kecil darah menumpuk di bawah konjungtiva. Akumulasi darah yang kecil ini disebut perdarahan subkonjungtiva. Perdarahan kecil ini menyebabkan bintik-bintik merah muncul di bagian putih mata.
Kondisi ini biasanya terjadi karena cedera ringan atau trauma pada mata. Bahkan menggosok mata terlalu keras juga dapat menyebabkan perdarahan. Sementara itu, penyebab perdarahan subkonjungtiva paling umum adalah batuk, bersin, dan mengejan. Orang yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau yang menggunakan obat-obatan tertentu juga dapat mengalami hal ini.
Kondisi ini terjadi pada permukaan mata dan tidak memengaruhi kornea atau bagian dalam mata, sehingga penglihatan Anda tidak terpengaruh.
6. Uveitis
Uveitis adalah peradangan pada uvea mata yang bisa menjadi penyebab mata merah. Selain menyebabkan mata merah, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, penglihatan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya. Mata merah yang disebabkan oleh kondisi ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Uveitis bisa dialami oleh orang dewasa, namun terkadang juga bisa dialami oleh anak-anak.
7. Episkleritis
Penyebab mata merah berikutnya bisa disebabkan oleh episkleritis. Ini adalah peradangan pada lapisan jaringan tipis jernih yang terletak di antara konjungtiva dan sklera. Episkleritis menyebabkan nyeri mata ringan dan iritasi bersamaan dengan kemerahan mata.
8. Merokok
Penyebab mata merah lainnya yang jarang disadari adalah merokok. Saat rokok terbakar, beberapa bahan kimia berbahaya termasuk formaldehyde, ammonia, dan hydrogen sulfide akan dilepaskan. Beberapa zat kimia ini mengiritasi selaput sensitif mata sehingga menyebabkan peradangan dan mata merah. Bahkan merokok, juga berisiko meningkatkan risiko katarak.
9. Kurang Tidur
Penyebab mata merah yang paling umum terjadi adalah kurangnya waktu tidur. Waktu tidur yang terbatas akan meningkatkan retensi cairan di sekitar mata, sehingga membuatnya tampak bengkak dan merah. Kurang tidur juga bisa menyebabkan mata kering, kondisi yang juga bisa membuat mata menjadi merah.
Mata membutuhkan pasokan air mata yang konstan agar berfungsi dengan baik, karena itu kedipan mata menjadi sangat penting. Membiarkan mata terbuka sepanjang malam mencegah mata untuk mendapatkan sirkulasi cairan yang tepat
10. Konsumsi Alkohol
Penyebab mata merah yang terakhir adalah konsumsi minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan vasodilatasi, kondisi yang menyebabkan pembuluh darah dibagian putih mata menjadi lebih besar. Alkohol juga membuat dehidrasi dan menyebabkan mata tampak merah serta lelah.
Nah, itulah berbagai penyebab mata merah yang harus Anda pahami.
- Anonim. Why Are My Eyes Red?. https://www.webmd.com/eye-health/why-eyes-red#1. (Diakses pada 6 April 2020).
- Bedinghaus, Troy, OD. 2019. 18 Reasons You May Have Red and Bloodshot Eyes. https://www.verywellhealth.com/top-causes-of-red-eye-3422111. (Diakses pada 6 April 2020).
- Wu, Brian. 2017. Common causes of red eyes. https://www.medicalnewstoday.com/articles/316179#Subconjunctival%20hemorrhage. (Diakses pada 6 April 2020).