Terbit: 13 September 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Wafatnya BJ Habibie masih menyisakan duka bagi masyarakat Indonesia, namun warganet ternyata juga membicarakan hal lain, yakni penutup mata yang dipakai oleh Thareq Kemal Habibie. Banyak orang yang penasaran dengan alasan mengapa Thareq selalu memakai penutup di mata kanannya.

Warganet Penasaran dengan Penutup Mata Thareq Kemal Habibie

Thareq Kemal Habibie Memakai Penutup Mata

Penampilan Thareq Kemal Habibie yang selalu memakai penutup mata kanannya bahkan sampai disamakan dengan salah satu tokoh di film Avengers, Nick Fury, namun pakar kesehatan menyebut penutup mata yang dipakai oleh Thareq bukanlah untuk gaya-gayaan. Besar kemungkinan memang Thareq memiliki kondisi kesehatan mata tertentu yang membuatnya harus memakai penutup mata.

Hingga saat ini belum ada wartawan yang berani bertanya kepada wartawan terkait dengan kondisi mata Thareq. Mengajukan pertanyaan kepadanya tentang hal ini memang sepertinya kurang etis, apalagi di dalam kondisi berduka seperti sekarang ini.

Hanya saja, ada sebagian pakar kesehatan yang menduga jika Thareq memang membutuhkan penutup mata karena alasan medis. Sebagai contoh, bisa jadi matanya mengalami infeksi, luka, atau mengalami kecelakaan sebelumnya. Penyebab lain yang bisa membuatnya harus memakai penutup mata adalah terjadinya oklusi mata yang membuat pembuluh darah di retina mata mengalami penyumbatan.

Karena salah satu matanya ditutupi, tentu saja jarak pandangan mata Thareq tidak seluas sebagaimana orang pada umumnya, namun jika ia memang sudah lama memakainya, otak sudah beradaptasi dengan luas pandangan mata ini sehingga tidak akan mengalami masalah yang berarti saat melihat.

Berbagai Hal yang Bisa Memicu Infeksi Mata

Memang, belum jelas apa alasan yang membuat Thareq Kemal Habibie harus memakai penutup mata, namun tak ada salahnya kita mempelajari beberapa hal yang bisa menyebabkan infeksi pada mata.

Berikut adalah berbagai penyebab infeksi mata tersebut.

  1. Mengalami Iritasi atau Cedera

Salah satu penyebab paling umum dari infeksi mata adalah iritasi atau cedera. Masalahnya adalah hal ini bisa saja terjadi akibat aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Sebagai contoh, jika kita bekerja di dekat bahan kimia berbahaya, bisa jadi bahan kimia ini memicu iritasi atau infeksi pada mata. Selain itu, kecelakaan juga bisa menjadi penyebabnya.

Hanya saja, ada satu hal yang sering tanpa disadari bisa memicu infeksi pada mata, yakni penggunaan lensa kontak dengan sembarangan seperti terlalu lama memakainya atau tidak membersihkannya dengan tepat.

  1. Mengalami Klamidia atau Gonorea

Klamidia dan gonorea dikenal luas sebagai salah satu penyakit menular yang sebaiknya kita waspadai. Masalahnya adalah dampak dari masalah kesehatan ini bisa berimbas ke mata. Salah satunya adalah memicu masalah konjungtivitis.

Ada banyak sekali penyebab dari penularan kedua penyakit ini. Hubungan intim yang berisiko, paparan cairan genital karena sentuhan jari pada mata, hingga penularan dari ibu ke bayi juga bisa menjadi penyebabnya.

  1. Mengalami Herpes Simpleks

Herpes simpleks bisa memicu masalah ulserasi kornea, hancurnya jaringan retina yang bisa menyebabkan rusaknya penglihatan.

  1. Mengalami Herpes Zoster

Herpes Zoster lebih sering dikenal sebagai masalah kesehatan yang mirip dengan cacar air. Masalahnya adalah penyakit ini bisa memicu gangguan pada saraf mata. Bahkan, bagi orang dengan usia lebih dari 50 tahun, herpes zoster bisa memicu infeksi mata yang cukup parah.

  1. Infeksi Bakteri atau Jamur

Infeksi akibat bakteri atau jamur bisa saja terjadi di kornea. Kondisi ini disebut sebagai Keraititis. Pakar kesehatan menyebut pengguna lensa kontak atau orang-orang dengan masalah sistem kekebalan tubuh rentan mengalami masalah kesehatan ini.

Sumber:

  1. Azizah, Nur. 2019. Penutup Mata Seperti Dipakai Thareq Habibie Bukan Aksesori untuk Bergaya. health.detik.com/berita-detikhealth/d-4705316/penutup-mata-seperti-dipakai-thareq-habibie-bukan-aksesori-untuk-bergaya. (Diakses pada 13 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi