Terbit: 2 October 2020 | Diperbarui: 24 March 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Mata merah pada bayi disebabkan oleh berbagai kondisi. Apa saja penyebab mata bayi menjadi merah tersebut? Apakah kondisi ini merupakan hal yang berbahaya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Mata Merah pada Bayi: 8 Penyebab & Cara Mengatasinya

Penyebab Mata Merah pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Apakah saat ini Anda tengah mendapati mata si kecil memerah? Mata bayi yang tiba-tiba berubah warna jadi tampak kemerahan sejatinya merupakan kondisi yang umum. Hal ini bisa saja menandakan jika si kecil mengantuk dan butuh tidur, sama seperti orang dewasa. Akan tetapi, berubahnya warna mata juga dapat mengindikasikan bahwa telah terjadi gangguan medis pada organ penglihatan buah hati Anda. Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang menjadi penyebab mata merah pada bayi.

1. Konjungtivitis

Penyebab mata bayi merah yang pertama adalah radang mata, atau dalam dunia medis dikenal sebagai konjungtivitis. Konjungtivitis terjadi ketika bagian mata berwarna merah muda yang ada di sisi kelopak mata mengalami peradangan (inflamasi). Konjungtivitis yang pada awalnya terjadi di salah satu mata kemudian menyebar ke mata satunya lagi ini menyebabkan mata menjadi tampak kemerahan. Konjungtivitis sendiri terbagi menjadi 3 (tiga) berdasarkan faktor pencetusnya, yaitu:

  • Konjungtivitis bakteri. Peradangan mata jenis ini—sesuai dengan namanya—disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain mata yang memerah, kondisi ini juga menyebabkan keluarnya cairan berwarna kuning dari dalam mata bayi. Tidak hanya itu, bayi pun jadi mudah menangis akibat mengalami kondisi tersebut.
  • Konjungtivitis virus. Konjungtivitis jenis ini diakibatkan oleh infeksi virus. Ini merupakan peradangan mata yang kasusnya paling umum, dan didapatkan dari orang lain karena tertular. Penularan karena virus ini sangat cepat. Namun demikian, peradangan tersebut bersifat ringan dan biasanya akan sembuh dalam kurun waktu 1 minggu. Dengan catatan, radang mata harus segera diobati, dan biasanya cairan mata tetap berwarna jernih (tidak kuning seperti konjungtivitis bakteri)
  • Konjungtivitis alergi. Reaksi alergi juga salah satunya dapat ditunjukkan oleh gejala berupa radang mata hingga menyebabkan mata bayi jadi merah dan terasa gatal. Jenis konjungtivitis yang satu ini  tidak menular. Biasanya, bayi akan mengalami gangguan mata ini apabila terpapar faktor pencetus (alergen) seperti debu, sabun mandi, hingga bulu hewan, dan biasanya cairan mata tetap berwarna jernih (tidak kuning seperti konjungtivitis bakteri)

Cara mengatasi konjungtivitis pada bayi tentunya disesuaikan dengan penyebabnya. Apabila hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri, maka obat antibiotik adalah solusinya. Apabila terjadi karena infeksi virus, maka obat antivirus yang akan digunakan. Sementara itu, obat antialergi diberikan apabila konjungtivitis terkonfirmasi disebabkan oleh reaksi alergi.

Di samping obat-obatan, Anda juga bisa melakukan langkah sederhana guna mengatasi kondisi ini yaitu mengompres mata bayi dengan kain yang sudah dibasahi air hangat. Pastikan kain dalam keadaan bersih dan cuci tangan Anda sebelum melakukan cara tersebut.

2. Perdarahan Subkonjungtiva

Penyebab mata merah pada bayi selanjutnya adalah perdarahan subkonjungtiva. Perdarahan subkonjungtiva terjadi ketika pembuluh darah kecil (kapiler) yang ada di bawah konjungtiva bayi Anda pecah. Alhasil, mata bayi jadi merah. Dikarenakan konjungtiva tidak dapat menyerap darah secara cepat, darah pun jadi ‘terjebak’ dan akhirnya memunculkan kesan merah pada mata bayi. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Perdarahan juga tidak memerlukan pengobatan karena akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Kendati gangguan mata ini bisa sembuh tanpa pengobatan, Anda bisa melakukan langkah sederhana seperti mengompres mata bayi dengan air hangat guna mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin dialaminya.

3. Abrasi Kornea

Abrasi atau trauma kornea juga menjadi penyebab mata bayi merah. Abrasi trauma dialami oleh bayi manakala permukaan kornea matanya mengalami luka atau goresan. Kornea sendiri adalah bagian mata yang berfungsi untuk melindungi mata secara keseluruhan. Kornea ini berupa lapisan bening dan letaknya ada di bagian depan dari organ penglihatan tersebut. Ada faktor yang menyebabkan kornea mata si kecil mengalami abrasi, yaitu terpapar pasir, debu, serpihan kayu, maupun kotoran yang ada di udara. Saat mengalami abrasi kornea, mata bayi tidak hanya akan tampak memerah tapi juga teras nyeri dan lebih sensitif terhadap cahaya. Cara mengatasi kondisi adalah tentu saja dengan segera membawa si kecil ke dokter guna dilakukan penanganan medis lebih lanjut. Namun sebagai pertolongan pertama, Anda bisa membersihkan mata bayi dengan air secara perlahan.

4. Selulitis Periobirtal

Selulitis periorbital adalah penyebab mata bayi merah yang lagi-lagi dipicu oleh adanya infeksi bakteri. Kali ini, infeksi terjadi di kelopak mata. Selulitis periobirtal bisa terjadi di salah satu atau kedua mata. Gejala yang hampir pasti dialami adalah bengkak dan kemerahan di sekitar mata. Cara mengatasi selulitis periobirtal adalah dengan memberikan obat antibiotik. Untuk itu, segera bawa bayi Anda ke dokter guna mendapat resep obat antibiotik.

5. Blepharitis

Penyebab mata merah pada bayi yang lainnya adalah blepharitis. Blepharitis adalah peradangan pada kelopak mata yang juga disebabkan oleh bakteri. Namun, gangguan mata ini juga bisa merupakan akibat dari tidak berfungsi atau tersumbatnya kelenjar minyak di kelopak mata. Selain mata yang tampak memerah, gejala blepharitis ini meliputi:

  • Mata bengkak
  • Kelopak mata terasa gatal
  • Bulu mata berkerak (terutama saat bangun tidur)
  • Bulu mata rontok
  • Kelopak mata lengket

Cara mengobati blepharitis adalah dengan mengompres mata bayi dengan kain yang sudah dibasahi dengan air hangat. Sebaiknya konsultasikan hal ini terlebih dahulu dengan dokter Anda.

6. Episkleritis

Lapisan tipis berisi jaringan yang ada di bagian putih mata—disebut episklera—juga bisa mengalami peradangan yang berujung pada timbulnya gejala berupa mata merah. Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai episkleritis. Episkleritis dapat terjadi di salah satu atau kedua mata bayi. Selain mata memerah, kondisi ini juga menyebabkan mata bayi akan terasa seperti terbakar dan teriritasi. Guna memastikan kondisi, segera bawa si kecil ke rumah sakit agar dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menentukan metode pengobatan terbaik untuk menyembuhkannya.

7. Uveitis

Uveitis adalah radang mata yang terjadi di lapisan jaringan tengah di dinding mata  atau disebut uvea. Mata merah adalah salah satu gejala dari uveitis ini. Selain itu, bayi Anda juga mungkin akan mengalami gangguan penglihatan dan rasa nyeri yang mana ini bisa terjadi di salah satu atau kedua matanya.

Tidak seperti penyebab mata merah pada bayi lainnya, uveitis termasuk kondisi yang cukup serius dan membutuhkan penanganan medis secara khusus. Pasalnya, penyakit mata ini jika tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi berupa kebutaan permanen. Oleh sebab itu, tidak ada yang bisa Anda lakukan selain langsung membawa bayi ke dokter agar bisa segera mendapat pertolongan medis.

8. Ulkus Kornea

Mata bayi merah juga bisa menjadi pertanda dari ulkus kornea. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Akan tetapi, pada beberapa kasus munculnya luka terbuka tersebut juga disebabkan oleh goresan atau akibat dari kondisi mata kering. Gejala ulkus kornea selain mata merah adalah sebagai berikut:

  • Mata terasa nyeri
  • Kelopak mata membengkak
  • Terdapat bercak putih pada kornea

Cara mengatasi mata merah pada bayi akibat ulkus kornea ini adalah dengan memberikan obat-obatan antibiotik atau antivirus. Segera kunjungi dokter guna mendapatkan resep obat untuk mengobati kondisi ini.

 

  1. Anonim. 2018. Why Does Your Baby Have Red Eyes? A Parents’ Guide. https://flo.health/being-a-mom/your-baby/baby-health-and-safety/why-does-your-baby-have-red-eyes (diakses pada 2 Oktober 2020)
  2. Bellefonds, C. 2020. Pink Eye in Babies and Toddlers. https://www.whattoexpect.com/toddler/ask-heidi/pinkeye.aspx (diakses pada 2 Oktober 2020)
  3. CDC. Conjunctivitis (Pink Eye) in Newborns. https://www.cdc.gov/conjunctivitis/newborns.html (diakses pada 2 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi