Terbit: 4 May 2018
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kotoran mata atau biasa disebut belek adalah hal yang umum terjadi pada semua orang. Mata belekan saat bangun tidur merupakan hal yang wajar dan normal. Namun, mata belekan dapat menjadi pertanda adanya infeksi atau peradangan jika disertakan dengan kondisi mata yang memerah, terasa gatal, perih, penglihatan menjadi kabur, dan terasa sakit.

Kenapa Mata Selalu Belekan Setiap Bangun Tidur? Cek Penjelasannya

Belek merupakan kombinasi dari lendir, minyak, sel-sel kulit mati dan kotoran lainnya yang terakumulasi di sudut mata ketika tidur. Teksturnya ada yang kering atau basah, tergantung dari seberapa banyak cairan belek yang menguap.

Belek terbentuk dari air mata yang terdiri dari campuran lendir dan air yang diproduksi oleh konjungtiva dan meibom, yakni zat berminyak yang dikeluarkan oleh kelenjar meibom. Saat melakukan aktivitas sepanjang hari, mata Anda pasti akan berkedip. Kedipan bersama dengan bantuan air mata ini berfungsi sebagai proses pembersihan untuk menyapu segala bentuk kotoran seperti debu agar tidak masuk ke mata.

Sementara ketika Anda tidur, proses pembersihan mata tidak berjalan, sehingga sisa-sisa kotoran yang tidak terbuang akan menumpuk di area sudut mata atau di sepanjang garis bulu mata yang kita sebut dengan belek.

Penyebab Lain Timbulnya Mata Belek

Meski umumnya mata belekan merupakan hal yang wajar, namun dalam beberapa kasus, belek berlebih atau yang semakin menumpuk disertai dengan beberapa gejala yang tidak biasa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan inflamasi atau peradangan yang terjadi pada konjungtiva, yakni membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan melindungi sklera (bagian putih dari mata). Peradangan yang terjadi pada konjungtiva menyebabkan bagian putih dari mata menjadi merah dan menimbulkan belek berlebih hingga membuat mata sulit terbuka. Konjungtivitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Meski terkadang reaksi alergi juga dapat memicu terjadinya konjungtivitis atau mata merah.

Chloramphenicol merupakan pilihan golongan antibiotik yang biasa diberikan pada penderita konjungtivitis. Antibiotik chloramphenicol berbentuk tetes mata, khusus mengatasi konjungtivitis akibat infeksi bakteri. Sedangkan untuk salep, dapat menggunakan asam fusidic. Asam fusidic aman untuk digunakan oleh anak-anak, orang tua, dan wanita hamil. Untuk keamanan, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter mata untuk mendapatkan dosis dan cara pakai yang tepat.

  • Sindrom mata kering

Sindrom mata kering atau keratoconjunctivitis sicca merupakan kondisi dimana mata mengalami kekurangan cairan akibat kelenjar air mata yang hanya memproduksi sedikit air mata atau akibat air mata yang mudah menguap karena adanya disfungsi dari kelenjar meibomian. Gejala sindrom mata kering meliputi mata merah, terasa sakit dan panas, penglihatan kabur, mata terasa berpasir atau timbul sensasi seperti kemasukan benda asing dan kelopak mata atas bawah yang saling menempel ketika bangun tidur

Untuk mengatasinya, bisa menggunakan obat tetes mata yang mengandung humektan, yaitu zat yang membantu mempertahankan kelembapan pada mata. Obat tetes mata khusus ini juga mengandung kalium (elektrolit). Sebagai alternatif, obat tetes mata cyclosporine dapat direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi peradangan pada mata kering akibat keratokonjungtivitis sicca. Penggunaan cyclosporine bermanfaat untuk meningkatkan produksi air mata.

  • Penderita keratitis

Keratitis merupakan peradangan atau inflamasi yang terjadi pada kornea mata. Cedera mata atau adanya infeksi pada kornea mata ini menyebabkan mata menjadi merah, mata berair dan belekan terus-menerus disertai perih, kelopak mata sulit terbuka, hingga menjadi sensitif terhadap cahaya.

Jika keratitis diakibatkan oleh infeksi, maka Anda dapat menggunakan obat tetes mata antivirus, antibiotik, atau salep antijamur. Jika dibutuhkan, dokter bisa memberikan Anda obat oral (minum) untuk mengatasi infeksi akibat virus, bakteri, dan jamur.

Jika obat sakit mata belekan dan penanganan lain belum mampu menghilangkan gangguan mata ini, maka Anda dianjurkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis mata guna mendapatkan penanganan yang tepat. Meskipun umumnya mata belekan adalah sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, ternyata mata belekan yang disertai dengan beberapa gejala yang tidak biasa dapat berubah menjadi ancaman serius.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi