Ciri-ciri mata minus yang paling utama adalah ketika Anda tidak dapat melihat objek jauh dengan jelas. Kondisi mata minus adalah gangguan mata paling umum akibat berbagai faktor yang berkembang bertahap atau cepat. Ketahui apa saja gejala mata minus, faktor risiko, penyebab, tips mengatasi mata minus, dll.
Apa Itu Mata Minus?
Mata minus atau dikenal juga dengan rabun jauh (miopi) adalah gangguan mata umum di mana Anda dapat melihat objek dekat dengan jelas namun objek jauh tidak jelas atau buram. Kondisi ini terjadi akibat akumulasi faktor risiko secara bertahap atau bisa saja dikembangkan secara cepat.
Mata minus terjadi akibat bentuk bola mata lebih panjang sehingga tidak membiaskan cahaya dengan tepat. Sinar cahaya yang membentuk gambar objek difokuskan di depan retina buka tepat pada retina, sehingga hasil objek yang tampak buram.
Ciri-Ciri Mata Minus Paling Umum
Apabila Anda kesulitan melihat objek yang terletak jauh dalam beberapa meter seperti orang di seberang jalan atau tulisan di papan tulis, itu adalah salah satu gejala mata minus.
Ketahui apa saja ciri-ciri mata minus, berikut ini:
1. Penglihatan Menjadi Kabur
Penderita mata minus memiliki penglihatan kabur saat melihat objek tertentu dengan jarak yang jauh, namun penglihatan mereka tetap jelas saat melihat objek dekat. Penderita mata minus kesulitan untuk memfokuskan penglihatan pada jarak tertentu tergantung pada tingkat mata minus yang diderita.
Sebagai contoh, Anda tidak dapat melihat jelas atau menjadi buram saat membaca tulisan dari jarak jauh. Padahal, sebelumnya mata Anda baik-baik saja saat membaca tulisan dari jarak tersebut.
2. Mata Sering Lelah
Gejala mata minus yang paling awal adalah kelelahan pada mata. Penderita mata minus sering mengeluhkan matanya lelah setelah membaca buku terlalu dekat, menggunakan gawai terlalu lama, atau setelah beraktivitas seharian. Disadari atau tidak, Anda akan sering memejamkan mata untuk beberapa saat sambil memijat mata dengan perlahan. Kondisi ini sering juga menyebabkan sakit kepala atau pusing.
3. Sering Menyipitkan Mata
Penderita mata minus cenderung akan menyipitkan mata saat melihat objek jauh. Hal ini dikarenakan dengan menyipitkan mata maka pandangan terhadap suatu objek tertentu menjadi lebih jelas. Selain menyipitkan mata, orang dengan ciri-ciri mata minus juga suka menutup salah satu mata agar penglihatan menjadi jelas.
4. Mengucek Mata Terus-menerus
Gejala mata minus selanjutnya adalah apabila Anda sering mengucek mata terus-menerus. Kondisi ini dipicu akibat Anda mengalami kelelahan atau ketegangan mata. Saat Anda mengucek mata, mata Anda mungkin merasa sedikit lebih baik. Walaupun demikian, mengucek mata berlebihan sampai membuat mata menjadi merah dan berair akan memperburuk kondisi penglihatan.
5. Sering Mengedipkan Mata
Penderita mata minus juga cenderung lebih sering mengedipkan mata dari kondisi normal, baik disadari atau tidak. Mengedipkan mata adalah salah satu respon alami karena mata lelah, tegang, atau mata kering. Seringkali, mengedipkan mata terlalu sering menjadi tanda awal bahwa ada masalah dengan mata Anda.
6. Mendekatkan Objek dengan Mata
Apabila Anda cenderung mendekatkan objek dengan mata karena Anda tidak dapat melihatnya dengan jelas saat orang dengan mata normal dapat melihatnya dengan jelas dari jarak yang sama, maka itu adalah gejala mata minus. Sebagai contoh, Anda mungkin lebih nyaman untuk menonton TV dari jarak dekat atau menggunakan ponsel dengan jarak dekat dengan mata karena terlihat lebih jelas.
7. Tidak Menyadari Benda Jauh
Dalam kondisi mata minus dengan tingkat minus yang tinggi, Anda mungkin tidak menyadari keberadaan objek tertentu karena penglihatan Anda sangat buram. Anda mungkin juga tidak bisa melihat warna-warna cerah dengan jelas. Anda baru akan melihatnya saat mendekatkan diri dengan objek agar objek terlihat lebih jelas.
8. Penglihatan Buram Saat Berkendara
Ciri-ciri mata minus selanjutnya adalah apabila Anda mengalami kesulitan saat berkendara karena Anda tidak dapat melihat dengan jelas, terutama di malam hari (night myopia). Kondisi ini dapat membahayakan jiwa dan keselamatan orang lain di jalan. Apabila Anda mengalami gejala ini, sebaiknya segera periksa mata dan gunakan kacamata minus.
Ciri-Ciri Mata Minus pada Anak
Mata minus juga dapat diderita oleh anak-anak akibat faktor genetik atau faktor gaya hidup seperti penggunaan gadget berlebihan pada anak-anak. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri mata minus pada anak-anak yang harus diwaspadai:
1. Memiringkan Kepala atau Menutup Satu Mata
Perhatikan kebiasaan anak Anda saat melihat atau sedang menonton sesuatu. Salah satu gejala mata minus pada anak adalah apabila anak Anda sering memiringkan kepalanya atau menutup satu matanya saat melihat suatu objek agar terlihat lebih jelas.
Kondisi ini termasuk indikasi bahwa mata anak tidak selaras sehingga anak harus berusaha untuk menyesuaikan fokus mata agar objek terlihat jelas. Kondisi ini mungkin juga gejala amblyopia atau mata malas pada anak.
2. Mengeluh Sakit Mata dan Sakit Kepala
Apabila anak menderita mata minus, anak akan berusaha keras untuk meningkatkan fokus mata saat melihat objek jauh. Akibatnya, anak Anda mungkin terlalu memaksakan kerja mata hingga merasakan sakit mata dan sakit kepala. Ini adalah gejala umum mata minus pada anak.
3. Melihat Objek dari Jarak Dekat
Anak-anak belum memiliki kemampuan untuk mengatakan apakah ada gangguan pada penglihatannya, namun Anda dapat melihat gejalanya dari perubahan kebiasaan sehari-hari.
Ciri-ciri mata minus yang dapat dikenali pada anak adalah anak, sebagai berikut:
- Anak cenderung ingin menonton TV dengan jarak yang lebih dekat dengan TV.
- Menggunakan gadget terlalu dekat dengan mata.
- Lebih ingin duduk di depan dekat papan tulis di sekolah.
- Menunduk saat membaca buku agar lebih dekat dengan mata.
Anak tidak dapat melihat objek dengan jelas dalam jarak jauh, sehingga mereka akan cenderung mendekatkan objek tersebut saat melihatnya.
4. Sulit Konsentrasi
Anak yang memiliki gejala mata minus akan lebih sulit berkonsentrasi. Anak Anda mungkin harus menyesuaikan fokus penglihatannya ke papan tulis atau pada guru yang berada jauh di depan kelas, sehingga konsentrasinya pada pelajaran terpecah.
Itulah beberapa ciri-ciri mata minus pada anak dan orang dewasa. Gejala yang paling mudah dikenali adalah saat Anda tidak lagi melihat jelas objek-objek yang berada jauh dari Anda. Selanjutnya, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke optik atau dokter mata terdekat.
Ciri-Ciri Mata Minus yang Perlu Diperiksakan ke Dokter
Mata bekerja hampir tanpa henti kecuali saat Anda tidur. Tentu saja gangguan sekecil apapun pada mata akan mengganggu aktivitas sehari-hari karena mata adalah salah satu organ paling penting bagi kehidupan Anda. Termasuk gangguan mata minus yang memengaruhi kegiatan Anda setiap hari.
Segera periksakan diri ke dokter atau optik yang menyediakan alat pemeriksaan mata apabila Anda mengalami ciri-ciri mata minus yang sudah disebutkan dan gejala berikut ini:
- Anda melihat bayangan seperti tirai pada sisi penglihatan atau bidang visual Anda.
- Anda melihat seperti ada kilatan cahaya di satu atau kedua mata, padahal Anda sedang melihat objek normal seperti biasa.
- Floaters atau bintik-bintik kecil yang melayang-layang pada penglihatan Anda. Bintik-bintik ini biasanya muncul tiba-tiba.
Tanda-tanda tersebut bisa menjadi indikasi ablasi retina. Ini merupakan komplikasi rabun jauh (miopia) yang tidak umum terjadi. Segera hubungi dokter karena ablasi retina adalah kondisi darurat terkait kesehatan mata.
Penyebab Mata Minus
Pada mata, terdapat dua bagian yang bertugas untuk memfokuskan gambar objek yaitu kornea dan lensa. Kornea dan lensa memiliki fungsi kerja yang berkaitan agar mampu meneruskan cahaya untuk masuk sehingga gambar menjadi fokus tepat di retina.
Pada mata minus, posisi kornea dan lensa menjadi tidak rata sehingga membiaskan cahaya dan gambar objek dengan hasil yang buram atau tidak jelas. Penyebab mata minus juga dapat terjadi karena sumbu bola mata menjadi lebih panjang. Hasilnya, gambar objek akan berada di depan retina bukan tepat di retina dan gambar objek pun menjadi buram.
Faktor Risiko Mata Minus
Beberapa orang dengan faktor tertentu akan cenderung memiliki risiko mata minus lebih tinggi. Berikut ini beberapa faktor risiko mata minus baik pada anak atau orang dewasa:
1. Faktor Genetik
Mata minus bisa saja diturunkan secara genetik dari riwayat keluarga atau orang tua yang memiliki mata minus. Risiko semakin tinggi bila kedua orang tua Anda memiliki kondisi mata minus.
2. Faktor Gaya Hidup
Beberapa faktor gaya hidup meningkatkan risiko mata minus, seperti:
- Membaca dan bekerja jarak dekat.
- Menggunakan gadget terlalu dekat.
- Menggunakan komputer terlalu lama.
Selain itu, beberapa penelitian mengatakan bahwa kurang beraktivitas di luar ruangan juga meningkatkan risiko mata minus atau rabun jauh (miopia).
Diagnosis Mata Minus
Meskipun Anda bisa mengetahui mata minus dengan memerhatikan ciri-ciri mata minus, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Diagnosis mata minus atau rabun jauh yang pertama kali dilakukan adalah dengan menggunakan pemeriksaan mata dasar. Pemeriksaan mata dasar mencakup penilaian refraksi dan pemeriksaan kesehatan mata.
Ada beberapa instrumen yang akan digunakan oleh dokter saat melakukan penilaian refraksi. Penilaian refraksi ternyata juga bisa mendiagnosis masalah penglihatan yang lain seperti silindris, rabun dekat, atau presbiopi.
Selain itu, diagnosis mata minus juga dilakukan dengan meneteskan cairan pada mata Anda. Hal ini bertujuan untuk melebarkan pupil mata Anda dan akan dilakukan pemeriksaan kesehatan mata. Pada saat itu, mata Anda akan diperiksa kesehatannya oleh dokter.
Cara Mengatasi Mata Minus
Terdapat beberapa cara mengatasi mata minus, yaitu:
1. Menggunakan Kacamata Minus
Menggunakan kacamata minus adalah opsi paling umum dan tepat agar penglihatan Anda lebih jelas saat melihat objek jauh. Anda dapat memesan kacamata minus di optik sesuai dengan jumlah miopia Anda. Anda mungkin harus menggunakan kacamata minus setiap saat.
2. Lensa Kontak Minus
Lensa kontak khusus mata minus adalah opsi kedua yang paling umum. Lensa kontak dianggap lebih jelas dan lebih fleksibel daripada kacamata, namun penggunaan kontak lensa memerlukan perawatan khusus dan harus lebih hati-hati.
3. LASIK
LASIK (laser in situ keratomileusis) adalah opsi perawatan mata minus secara permanen untuk orang dewasa. Prosedur sinar laser LASIK digunakan untuk mengembalikan bentuk kornea agar fokus gambar kembali jelas. Melalui prosedur LASIK, mata kembali normal.
Itulah penjelasan lengkap tentang gejala mata minus. Segera konsultasi ke dokter untuk perawatan mata minus yang sesuai dengan kondisi Anda. Selain itu, tetap jaga kesehatan mata dengan rajin konsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin A. Semoga informasi ini bermanfaat.
- AOA. 2020. Myopia (Nearsightedness). https://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/myopia. (Diakses pada 4 Mei 2020).
- Elizabeth Collins, Megan, M.D. 2020. How to Know If Your Child Needs Glasses. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/how-to-know-if-your-child-needs-glasses. (Diakses pada 4 Mei 2020).
- MayoClinic. 2020. Nearsightedness. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nearsightedness/symptoms-causes/syc-20375556. (Diakses pada 4 Mei 2020).
- WebMD. 2020. What Is Myopia (Nearsightedness)?. https://www.webmd.com/eye-health/nearsightedness-myopia#1. (Diakses pada 4 Mei 2020).