Terbit: 18 February 2017 | Diperbarui: 23 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Saat kita kecil dulu, kita tentu kerap diperingatkan oleh orang tua andai kita menonton televisi dalam jarak yang cukup dekat. Alasan dari larangan ini adalah kita bisa mengalami gangguan penglihatan andai kerap menonton televisi terlalu dekat. Apakah larangan ini sesuai dengan fakta medis?

Benarkah Mitos Menonton Televisi Terlalu Dekat Bisa Membuat Mata Rusak?

Pakar kesehatan menyebutkan jika meskipun bisa membuat kita mengalami sakit kepala, dalam realitanya menonton televisi dalam jarak yang cukup dekat ternyata tidak akan mempengaruhi kesehatan indera penglihatan. Mitos ini sendiri berawal pada tahun 1960an dimana teknologi televisi saat itu memang bisa menyebabkan efek buruk bagi penglihatan mata. Pada tahun 1967, televisi berwarna yang diproduksi oleh salah satu perusahaan elektronik terkemuka di dunia memang bisa memberikan paparan radiasi berlebihan. Pihak dinas kesehatan saat itu menyebutkan jika paparan sinar X yang dipantulkan oleh layar televisi bisa mencapai 10 hingga 100 ribu kali lebih banyak dari batas aman. Sejak saat itulah setiap orang dianjurkan untuk menonton televisi dalam jarak yang cukup jauh dan dalam waktu yang tidak lebih dari satu jam.

Setelah menyadari ada yang tidak benar dalam teknologi televisi pada jaman itu, pihak produsen televisi pun mulai memperhatikan radiasi yang dipancarkan oleh layar televisi. Semenjak saat itulah produk televisi di seluruh dunia cenderung jauh lebih aman dan tidak akan membuat masalah bagi penglihatan meskipun kita menontonnya dalam jarak yang cukup dekat.

Hanya saja, pakar kesehatan mata menyebutkan jika ada baiknya kita tidak terlalu lama menonton televisi karena bisa membuat mata menjadi lebih tegang dan lelah. Kebiasaan menonton televisi di dalam kamar tidur juga bisa memicu gangguan tidur. Karena alasan inilah ada baiknya kita tidak menempatkan televisi di kamar tidur dan sebisa mungkin tidak menontonnya dalam waktu yang terlalu lama.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi