Terbit: 5 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kalau melihat secara sekilas, protokol untuk diet low carb atau rendah karbohidrat sangat mudah. Asal menghindari makanan yang mengandung karbohidrat dalam jumlah banyak, diet bisa dijalankan dengan baik. Benarkah demikian? Jawabannya tentu saja tidak. Banyak sekali kesalahan demi kesalahan yang sering dilakukan pelaku diet dan membuat low carb diet selalu gagal.

10 Kesalahan Diet Low Carb yang Sering Dilanggar

Kesalahan diet low carb yang sering dilakukan

Diet low carb adalah salah satu diet yang dianggap mudah menurunkan berat badan. Sayangnya diet ini dikenal sangat tricky sehingga sedikit kesalahan saja bisa menyebabkan kegagalan yang fatal. Nah, kalau Anda sedang menjalani diet ini dan tidak ingin mengalami kegagalan, jangan lakukan beberapa kesalahan di bawah ini.

  1. Tidak memangkas karbohidrat secara signifikan

Sebelum melakukan diet, Anda memang harus tahu apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan. Protokol diet harus dijalani dengan baik dan dipahami. Dalam diet rendah karbohidrat ini, biasanya karbohidrat yang disarankan hanya berkisar 25-50 gram saja. Kalau lebih dari 50 gram, diet tidak akan berjalan dengan lancar.

Kita sering mengalami kegagalan saat diet karena sering mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak. Secara tidak sadar, dalam satu hari Anda mengonsumsi lebih dari 50 gram. Agar kebutuhan karbohidrat tidak berlebihan lakukan pengukuran sebelum makan dan catat dengan aplikasi.

  1. Tidak mengonsumsi makanan segar

Kalau ingin menjalani diet dengan baik dan lancar dari awal hingga akhir, ada baiknya untuk mengonsumsi makanan yang segar. Anda wajib masak sendiri apa yang akan dikonsumsi setiap hari. Dengan memasak sendiri Anda akan tahu berapa takaran karbohidrat yang digunakan dan berapa batasan gula yang harus dikonsumsi.

Kalau kita sering mengonsumsi suplemen, makanan kaleng, atau makanan cepat saji, kandungan gizinya sering tidak jelas. Dampaknya, peluang Anda melakukan kesalahan cukup besar.

  1. Sering mengalami stres

Kalau ingin sukses saat menjalani diet rendah karbohidrat, ada baiknya untuk tidak sering mengalami stres. Kalau Anda sering sekali mengalami stres, kemungkinan besar kortisol akan naik. Saat kortisol naik, nafsu makan juga akan meluap-luap dan Anda jadi susah mengontrol rasa lapar.

Diet rendah karbohidrat rawan sekali memicu rasa lapar yang berlebihan. Kalau Anda tidak mau mendadak kalap dan akhirnya mengonsumsi apa saja dalam jumlah banyak, ada baiknya untuk segera menurunkan kadar stres di dalam tubuh. Lakukan relaksasi seperti yoga atau meditasi agar tubuh lebih relaks.

  1. Tidak tidur dengan cukup

Kurang tidur akan memberikan efek yang kurang lebih sama. Anda akan mudah sekali mengalami lapar yang berlebihan dan memicu tubuh terus surplus kalori. Pastikan dalam satu hari Anda tidur selama lebih dari 7 jam. Kalau Anda tidur kurang dari ini kemungkinan besar tubuh akan mengalami gangguan hormon dan muncul stres.

  1. Terlalu banyak mengonsumsi olahan susu

Terlalu banyak mengonsumsi olahan sisi akan memicu kenaikan insulin di dalam tubuh. Dampaknya, adaptasi metabolisme tubuh akan mengalami gangguan dan diet low carb tidak bisa berjalan dengan maksimal. Batasi olahan susu mulai dari keju, yoghurt, hingga aneka krim.

  1. Tidak melakukan olahraga dengan benar

Salah satu jenis olahraga yang sangat disarankan untuk diet low carb adalah angkat beban. Diet ini akan meningkatkan metabolisme tubuh dan membuat pelaku diet mudah sekali mengalami penurunan berat badan. Pastikan dalam satu minggu berolahraga selama 3-5 kali dengan durasi sekitar 30-45 menit.

  1. Terlalu banyak mengonsumsi gula pengganti

Karena takut merusak diet, kita akhirnya menggunakan gula pengganti. Gula pengganti yang memiliki kalori rendah sebenarnya boleh dikonsumsi, tapi ada baiknya untuk dibatasi saja. Kalau Anda sering mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, ketergantungan dengan gula akan susah dikendalikan.

  1. Selalu surplus kalori

Apa pun jenis diet yang sedang Anda jalani, kalau ingin menurunkan berat badan, tubuh harus mengalami defisit. Kalau tubuh tidak mengalami defisit, kemungkinan mengalami penurunan berat badan akan kecil. Sebisa mungkin jauhi kelebihan makan meski makanan berasal dari daging atau sayuran.

  1. Sering melakukan

    cheating

Terus melakukan diet akan membuat seseorang mengalami kebosanan yang sangat akut. Itulah kenapa cheating dibutuhkan untuk memberikan reward atau hadiah pada tubuh setelah menjalani diet dengan sangat ketat. Dalam satu bulan boleh 1-2 kali cheating makan dan tidak boleh berkali-kali.

Sayangnya cheating ini sering sekali disalahartikan. Banyak orang makan sembarangan dalam satu hari karena dianggap bebas. Padahal cheating yang benar hanya sekali makan lalu makan selanjutnya susah kembali sesuai protokol. Jadi, perjalanan diet yang dilakukan tidak akan terlalu terganggu.

  1. Defisit terlalu lama

Seseorang yang sedang menjalankan diet biasanya mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuhnya. Normalnya dalam satu hari ada defisit sekitar 300-500 kalori untuk penurunan berat badan yang aman. Sayangnya cara ini tidak bisa dipakai terus-menerus. Kalau seseorang terus mengonsumsi makanan secara defisit, kemungkinan besar, metabolisme juga ikut anjlok.

Kalau metabolisme menurun, penurunan berat badan akan semakin sulit. Daripada terus melakukan defisit, Anda bisa makan dengan kebutuhan normal. Selanjutnya untuk membuat defisit bisa dilakukan dengan cara berolahraga. Dengan begini, fase plateau atau mandek ini bisa dicegah.

Berbagai kesalahan diet rendah karbohidrat di atas menyebabkan berat badan Anda tidak kunjung turun. Akhirnya diet yang dijalani dengan susah payah harus gagal di tengah jalan. Kalau Anda ingin menurunkan berat badan dan membuat tubuh menjadi lebih ideal, jauhi beberapa kesalahan di atas dan lakukan diet sesuai dengan protokol.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi