Terbit: 22 January 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Gangguan kecemasan umum terjadi di Amerika Serikat, diperkirakan mempengaruhi sekitar 40 juta orang dewasa setiap tahunnya. Namun, seolah-olah perasaan khawatir dan ketakutan ini tidak cukup untuk dihadapi, sebuah studi baru menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki gejala kecemasan yang memburuk mungkin lebih cenderung terkena penyakit Alzheimer.

Kecemasan pada Lansia Bisa Jadi Pertanda Awal Penyakit Alzheimer

Periset menemukan bahwa meningkatnya gejala kecemasan terkait dengan tingkat beta-amiloid yang lebih tinggi —merupakan protein yang terkait dengan penyakit Alzheimer, di otak orang tua dengan fungsi kognitif normal.

Penulis penelitian pertama Dr. Nancy Donovan, seorang psikiater geriatrik (kesehatan lansia) di Brigham and Women’s Hospital di Boston, MA, dan timnya mengatakan bahwa hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan gejala kegelisahan bisa menjadi tanda awal penyakit Alzheimer, seperti mengutip Medical News Today, Senin (15/1/2018).

Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang ditandai dengan masalah ingatan dan pemikiran, serta perubahan perilaku.

Diperkirakan sekitar 5,5 juta orang di Amerika terkena Alzheimer, di antaranya sekitar 5,4 juta berusia di atas 65 tahun.

Penyebab pasti penyakit Alzheimer tetap tidak jelas, namun para ilmuwan meyakini beta-amyloid memainkan peran penting. Ini adalah protein yang bisa membentuk “plak,” yang telah ditemukan untuk memblokir komunikasi sel saraf di otak orang dengan Alzheimer.

Plak ini dianggap sebagai ciri khas penyakit Alzheimer, dan penelitian menunjukkan bahwa peningkatan tingkat beta-amiloid dapat terjadi hingga 10 tahun sebelum timbulnya gejala Alzheimer.

Menurut penelitian baru, kecemasan dapat memainkan peran penting dalam peningkatan tingkat beta-amyloid di kalangan orang dewasa yang lebih tua.

Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa depresi dan kecemasan mungkin merupakan indikator Alzheimer, karena gejala kondisi kesehatan mental ini sering terjadi pada tahap awal penyakit.

Untuk penelitian mereka, Dr. Donovan dan rekan-rekannya berusaha untuk menentukan apakah beta-amyloid mungkin berperan dalam asosiasi ini atau tidak.

Penelitian ini melibatkan 270 orang dewasa berusia antara 62 sampai 90 tahun, dengan fungsi kognitif normal, yang semuanya menjalani tes positron emission tomography (PET) pada awal studi dan setiap tahun selama 5 tahun masa tindak lanjut, untuk menentukan tingkat beta-amiloid di otak mereka.

Gejala kecemasan dan depresi di kalangan orang dewasa dinilai dengan menggunakan Geriatric Depression Scale 30 item.

Ditemukan bahwa orang dewasa yang menunjukkan peningkatan gejala kecemasan selama 5 tahun masa tindak lanjut juga memiliki tingkat beta-amiloid yang lebih tinggi di otak mereka.

Para periset mengatakan bahwa ini mengindikasikan bahwa kecemasan yang memburuk mungkin merupakan tanda awal penyakit Alzheimer.

“Jika penelitian lebih lanjut memperkuat kecemasan sebagai indikator awal, penting untuk tidak hanya mengidentifikasi orang sejak dini dengan penyakit ini, tetapi juga merawatnya dan berpotensi memperlambat atau mencegah proses penyakit sejak dini,” jelasDr. Donovan.

Para ilmuwan menunjukkan bahwa, studi lanjutan diperlukan untuk menentukan apakah orang dewasa yang lebih tua yang mengalami peningkatan gejala kecemasan benar-benar mengembangkan Alzheimer.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi