DokterSehat.Com – Para pria yang terobsesi untuk memperbesar dan memperpanjang penisnya pasti tahu metode jelq. Metode ini konon ditemukan di Arab dan diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Cara ini dianggap ampuh untuk memperpanjang penis secara perlahan-lahan dan permanen.
Beberapa pria yang tidak mau mengonsumsi obat untuk memperbesar penis lebih memilih jelq karena dirasa aman. Selain itu tidak dibutuhkan apa-apa untuk melakukan cara ini kecuali tangan, minyak, dan ketelatenan.
Nah, benarkah metode jelq ini aman?
Sekilas tentang metode jelq
Jelq adalah metode pembesaran penis yang dilakukan dengan pemijatan. Untuk melakukannya pria disarankan untuk mengompres penis dengan handuk hangat. Setelah relaks, pemijatan dilakukan seperti orang memerah susu. Pemerahan ini dilakukan selama ratusan kali atau durasi 10-15 menit.
Metode ini akan memberikan efek maksimal kalau dilakukan secara rutin. Dengan menarik penis, sel di dalam akan berkembang dan darah akan mengisi ruang-ruang yang sebelumnya kosong. Beberapa praktisi jelq mengklaim kalau dalam satu tahun pria bisa mengalami kenaikan hingga 1 inci atau 2,5 cm.
Risiko metode jelq
Beberapa praktisi jelq memang sudah memberikan klaim dan menunjukkan video sebelum dan sesudahnya. Namun, cara ini belum pernah diteliti secara detail dan dipublikasikan di beberapa jurnal kesahan. Jadi, melakukan cara ini cukup memberikan risiko pada tubuh.
Metode jelq cukup memberikan risiko pada penis karena ditarik-tarik pada kondisi semi ereksi. Penarikan bisa saja membuat pembuluh darah jadi pecah dan mengganggu ereksi terjadi secara maksimal. Selain itu beberapa pria juga kerap mengalami bintik merah di permukaan glans.
Lebih lanjut, melakukan jelq juga membuat pria bisa mengalami patah penis. Kondisi ini berbahaya dan bisa membuat pria susah ereksi selamanya.
Seberapa pun besar dan panjang dari penis, mari lebih disyukuri. Yang penting sehat dan performa di ranjang tidak menurun, Anda tidak perlu khawatir.