DokterSehat.Com- Belakangan ini debat tentang kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau yang kerap disebut sebagai LGBT cukup hangat terjadi di tengah-tengah masyarakat, khususnya di media sosial. Ada yang menganggap LGBT sebagai penyakit sehingga harus diberantas, namun ada pula yang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar terjadi sehingga tidak perlu didiskriminasi.
Yang menjadi masalah adalah, kaum LGBT ternyata cenderung rentan untuk terkena berbagai masalah kesehatan, khususnya penyakit menular seksual. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup hingga stress akibat dari diskriminasi lingkungan di tanah air yang memang cenderung masih tidak menerima LGBT.
Rentan terkena depresi dan bunuh diri
Jurnal Western Journal of Medicine menyebutkan bahwa kaum LGBT cenderung rentan terkena depresi atau melakukan percobaan bunuh diri. Setidaknya, 40 persen pria LGBT ternyata pernah berpikir untuk bunuh diri. Untuk wanita LGBT, mereka 2 kali lipat lebih rentan untuk berpikir tentang bunuh diri dibandingkan dengan wanita heteroseksual.
Rentan mengkonsumsi berbagai hal yang tidak sehat
Kaum LGBT cenderung rentan menjadi perokok berat, pecandu obat terlarang, serta mengkonsumsi minuman beralkohol. Padahal, berbagai hal tersebut bisa memicu gangguan kesehatan yang serius layaknya hipertensi, penyakit jantung, atau gangguan mental.
Kanker
Pria homoseksual cenderung rentan terkena kanker anus karena kerapnya melakukan aktifitas seks anal. Bahkan, dalam banyak kasus, kaum LGBT juga lebih rentan terkena HIV, apalagi jika mereka kerap gonta-ganti pasangan.
Gangguan hormon
Kaum transgender yang ingin mengubah jenis kelaminnya biasanya akan melakukan terapi hormon agar bisa sepenuhnya berubah menjadi pribadi yang sesuai. Hanya saja, perubahan hormon ini bisa memicu gangguan pada organ hati, kelenjar endokrin, hingga meningkatkan resiko terkena kanker prostat.