Terbit: 10 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Bagi Anda yang sedang menjalani program hamil, perlu untuk mengetahui kapan masa subur Anda. Dengan bercinta di masa subur, kemungkinan untuk hamil akan semakin tinggi. Lalu kapan masa subur terjadi?

Kapan Masa Subur Terjadi dan Apa Ciri-Cirinya?

Secara umum, masa subur wanita terjadi saat rahim berovulasi, yaitu ketika sel telur lepas dari indung telur. Biasanya hal ini terjadi sekitar 12-14 hari sebelum menstruasi. Rata-rata masa subur wanita terjadi pada hari ke-10 sampai hari ke-17 setelah menstruasi. Sekitar 5 hari sebelum ovulasi dan saat ovulasi terjadi merupakan masa paling subur wanita. Hal ini mudah dihitung jika Anda memiliki siklus menstruasi yang teratur. Namun jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, ada cara lain untuk mengetahui kapan masa subur Anda.

Perhatikan warna cairan keputihan
Sekitar dua minggu setelah hari pertama menstruasi, perhatikan warna cairan keputihan Anda. Jika tekstur dan warna keputihan Anda serupa dengan warna putih telur dan bertekstur transparan, basah, licin dan melar, ini adalah pertanda masa subur Anda. Bagi Anda yang sedang menjalani program hamil, maka ini adalah saat yang tepat untuk melakukan hubungan seks.

Saat hari ke-15 setelah hari pertama menstruasi, warna keputihan menjadi lebih kental dan semakin surut karena pengaruh progesterin dalam tubuh. Kondisi ini bukan kondisi menyulitkan sprema untuk berenang sehingga sulit terjadi pembuahan.

Posisi dan ketegangan mulut rahim
Selama masa ovulasi tiba, mulut rahim akan terasa lebih basah, lebih lembut dan terbuka. Kondisi ini bertujuan untuk memudahkan sperma masuk ke dalam leher rahim dan melakukan pembuahan. Sebagian wanita mampu membedakan kondisi mulut rahim yang normal dan kondisi mulut rahim saat ovulasi, namun sebagian besar sulit untuk membedakannya. Anda bisa memeriksanya dengan menggunakan jari Anda untuk mengetahui perbedaannya.

Suhu tubuh lebih hangat
Salah satu cara mengetahui masa subur adalah dengan menghitung suhu tubuh Anda pertama kali saat bangun tidur atau yang lebih dikenal dengan sebutan suhu tubuh basal. Saat terjadi suhu ovulasi, suhu tubuh Anda akan menjadi lebiih tinggi dari biasanya. Jika Anda memiliki catatan suhu basal Ansa setiap harinya, hal ini bisa digunakan sebagai penanda masa subur. Namun cara ini memiliki kelemahan karena sulit dibedakan jika sedang berada pada kondisi demam atau kurang tidur.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi