Terbit: 15 February 2018 | Diperbarui: 9 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu tanda kemandirian anak adalah mampu melakukan BAB dan BAK sendiri. Kegiatan mengajarkan anak pada aktivitas kamar mandi atau yang dikenal dengan istilah toilet training atau potty training ini dapat dilakukan pada bayi sejak ia berusia 1-3 tahun. Untuk melakukannya, ibu harus memastikan anak Anda siap terlebih dahulu.

Kapan Anak Mulai Dilatih Toilet Training?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melatih anak untuk toilet training antara lain:
1. Balita siap secara fisik
Jika bayi sudah mulai bisa duduk tegak, duduk tenang dalam satu posisi selama beberapa menit dan sudah bisa melepas dan memakai celana sendiri, besar kemungkinan bayi sudah siap untuk toilet training. Beberapa tanda fisik lainnya adalah ketika anak mulai mampu bicara atau memberi isyarat dengan jelas bahwa ia ingin buang air kecil atau besar.

2. Paham instruksi sederhana
Jika anak sudah mulai paham kalimat seperti “tolong ambilkan” atau “ditaruh di sini”, hal ini bisa memudahkan Anda untuk memulai toilet training.

3. Kenalkan dengan kegiatan di kamar mandi
Mulailah mengenalkannya dengan istilah-istilah dan cara untuk membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil.

4. Atur jadwal
Mengatur jadwal buang air kecil seperti sebelum tidur, saat mandi, atau sesudah bangun pagi akan membuat si kecil lebih mudah menjalani toilet training. Dengan mengatur siklus ini Anda juga melatih anak untuk menyalurkan dorongan buang air besar atau kecil pada waktunya.

5. Buat suasana menyenangkan
Anda bisa membawakannya mainan kesukaannya seperti pistol air, mainan karet, atau mainan-mainan yang bisa dibawa ke kamar mandi sembari anak Anda belajar toilet training. Hal ini akan membuat anak merasa senang namun tetap memahami ajaran yang Anda berikan.

6. Beri pujian
Jika dalam satu hari anak Anda berhasil tidak ngompol dan buang air besar dengan baik, maka berikanlah pujian atau penghargaan sederhana. Penghargaan ini akan membuat anak semakin semangat dan memberi dampak positif bagi perkembangan psikologi anak.

7. Bersabarlah dan jangan dipaksa
Yang perlu Anda ingat, toilet training tidak selalu berhasil dalam satu hari. Hal ini bisa membutuhkan proses beberapa hari, atau bahkan beberapa minggu. Jangan paksa anak saat ia memang tidak mau atau belum siap. Memaksa anak justru akan menambah beban baginya dan membuat proses toilet training semakin lama. Bersabarlah dan ikuti perkembangan anak. Pada saatnya, setiap anak akan mampu melakukan aktivitas toilet sendiri.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi