Terbit: 22 March 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Kanker biasanya diobati dengan kemoterapi, terapi radiasi, hingga operasi. Selain beberapa prosedur medis tersebut, pikiran disebut-sebut memainkan peran dalam proses penyembuhan. Bagaimana dunia medis melihat klaim tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.

Berpikir Positif dan Kaitannya dengan Keberhasilan Pengobatan Kanker

Benarkah Pikiran yang Positif Bantu Atasi Kanker?

Kanker adalah penyakit serius yang bisa menyebabkan masalah emosional hingga mengganggu kesehatan fisik pengidapnya. Jenis stres tertentu dapat menekan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan penyakit.

Saat seseorang didiagnosis kanker, muncul ketakutan akan hal yang tidak diketahui dan khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Akibatnya, pikiran ini hanya akan memperparah kanker.

Bagi pengidap kanker, menjaga pikiran dan semangat sangat penting untuk melawan pertumbuhan kanker, karena pikiran memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kondisi fisik. 

Sebuah penelitian mengungkapkan, adanya hubungan antara pikiran dan penyembuhan kanker. Pikiran yang positif dapat membantu pasien kanker hidup lebih lama dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.

Sistem kekebalan tubuh yang kuat berperan penting dalam melawan penyakit dan menghancurkan sel yang terinfeksi.

Baca Juga: 10 Manfaat Membaca Buku untuk Tubuh dan Pikiran

Efek Plasebo Dalam Pengobatan Kanker

Dalam sebuah penelitian, percobaan klinis dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menguji plasebo (obat kosong) untuk pengobatan. Satu kelompok diberi obat atau pengobatan tapi yang lain tidak. Kelompok yang terakhir dianggap sebagai kelompok kontrol.

Semua peserta diberitahu bahwa mereka menerima obat atau pengobatan yang sama—dalam bentuk pil, suntikan, minuman, atau beberapa pengobatan lainnya—namun setengahnya benar-benar diberi plasebo.

Pemberian plasebo terlihat atau terasa seperti obat, tapi sebenarnya tidak mengandung apa-apa yang dapat memengaruhi kesehatan.

Efek plasebo adalah ketika pasien sangat percaya bahwa perawatan akan berhasil dengan baik. Pasien mungkin merasakan adanya perubahan fisik seolah-olah menerima obat yang sama seperti orang lain.

Ketika kelompok plasebo diberi pil, dianggap sebagai stimulan, denyut nadi dan tekanan darah meningkat serta memiliki waktu refleks yang lebih baik. Sedangkan peserta lain dengan plasebo untuk menangani nyeri menunjukkan perbaikan pada nyeri kronis akibat peningkatan endorfin (pereda nyeri alami tubuh).

Dalam beberapa kasus, pasien diberi tahu bahwa mereka menggunakan plasebo dan ini memberikan perbaikan pada depresi, gangguan tidur, masalah pencernaan, dan gejala menopause yang dialami.

Efek plasebo adalah fenomena yang paling umum di semua obat. Efek ini dihasilkan dari keyakinan, harapan pasien, dan dapat diperkuat oleh keyakinan dokter serta cara dokter berkomunikasi.

Penting bagi pasien kanker untuk diperkenalkan dengan pendekatan pikiran-tubuh sedini mungkin setelah diagnosis karena alasan berikut ini:

  • Memberikan fokus positif dan rasa partisipasi.
  • Mengalihkan perhatian dari kekhawatiran.
  • Memberi pesan bahwa ada alasan untuk berharap.
  • Mampu mempelajari dan melatih keterampilan pikiran sebelum kemampuan konsentrasi dipengaruhi oleh kemoterapi atau radiasi.

Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Pikiran Negatif yang Mudah dan Efektif

Koneksi Pikiran dengan Tubuh

Hubungan pikiran dengan tubuh itu nyata. Para peneliti percaya bahwa pasien memiliki harapan tinggi untuk menjadi lebih baik dari segi kesehatan melalui kekuatan pikiran.

Selain itu, tubuh memiliki kemampuan untuk meniru efek antidepresan, obat antiradang, obat penghilang rasa sakit, dan pengobatan asma. Para ilmuwan mulai memahami bagaimana otak berkomunikasi dengan tubuh pada tingkat sel.

Kabar baiknya adalah bahwa latihan pernapasan dalam dan aerobik telah terbukti menjadi metode yang efektif untuk mengurangi stres dan membangun sistem kekebalan tubuh.

Sebuah tinjauan terhadap berbagai penelitian menyimpulkan, orang-orang yang menggabungkan rutinitas olahraga sehari-hari mengembangkan lebih sedikit kanker. Selain itu, olahraga juga menghasilkan endorfin, hormon bahagia yang menetralkan stres.

Pada akhirnya, pilihan diet dan gaya hidup berperan utama dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan. Lantas, masihkah Anda ragu terhadap kekuatan pikiran dan efeknya terhadap penyembuhan penyakit?

 

  1. Anonim. Power of mind-body medicine to fight cancer. https://www.piedmont.org/living-better/power-of-mind-body-medicine-to-fight-cancer. (Diakses pada 14 Februari 2023)
  2. Garcia, Brittney. 2020. The Mind of Cancer. https://www.curetoday.com/view/the-mind-of-cancer. (Diakses pada 14 Februari 2023)
  3. Rossman, Martin L. 2009. Mind-body medicine in cancer care: Making patients whole. https://www.cancernetwork.com/view/mind-body-medicine-cancer-care-making-patients-whole. (Diakses pada 14 Februari 2023)
  4. Tickle, Louise. 2000. Positive thinking can kill cancer cells, say psychologists. https://www.theguardian.com/uk/2000/apr/16/theobserver.uknews2. (Diakses pada 14 Februari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi