Terbit: 17 February 2020 | Diperbarui: 9 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Anda perlu menerapkan pola makan yang sehat dan menghindari makanan penyebab kanker serviks untuk mencegah penyakit ini. Kanker serviks adalah salah satu jenis penyakit yang mematikan pada kaum wanita. Kanker yang menyerang leher rahim ini menjadi satu jenis penyakit yang sering menyerang perempuan. World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia mencatat terdapat 570 ribu kasus di tahun 2018 dan menjadi kanker nomor empat di dunia menurut.

8 Makanan Penyebab Kanker Serviks yang Harus Dihindari!

Makanan Penyebab Kanker Serviks

Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), namun tidak menutup kemungkinan diakibatkan dari pola makan yang salah. Karena itu, Anda harus menghindari sejumlah jenis makanan yang memicu kanker serviks. Apa saja makanan pemicu kanker?

Berikut beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker, terutama kanker serviks:

1. Makanan dan Minuman Beralkohol

Makanan penyebab kanker serviks salah satunya adalah makanan yang mengandung alkohol. Pada dasarnya alkohol tidak baik untuk tubuh Anda. Selain itu, dengan mengonsumsi alkohol secara berlebihan, dapat memicu timbulnya sel kanker di dalam mulut rahim. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang mengandung alkohol, seperti cake yang mengandung alkohol atau tape. Sekali-sekali mungkin tidak masalah, tapi jangan sampai terlalu sering mengonsumsinya.

 

2. Makanan Berlemak

Hati-hati dengan makanan berlemak! karena merupakan salah satu jenis makanan pemicu kanker serviks. Wanita yang banyak mengonsumsi makanan berlemak jauh lebih berpotensi terkena kanker serviks dibandingkan wanita yang lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur.

Hal tersebut dapat terjadi karena lemak dapat memproduksi hormon estrogen, sementara kondisi rahim yang terlalu sering terpapar oleh hormon estrogen dapat memicu timbulnya sel kanker.

Sementara  lemak hewani yang kaya akan asam arakidonat juga dapat meningkatkan risiko kanker. Asam arakidonat telah terbukti meningkatkan pertumbuhan kanker dan memicu penyebarannya, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam arakidonat juga dapat menghancurkan sel-sel kekebalan tubuh yang melindungi tubuh dari kanker serviks.

Selain itu, makanan berlemak juga dapat menyebabkan kegemukan. Bila tidak diimbangi dengan banyak bergerak dan juga banyak berolahraga, maka potensi timbulnya sel kanker akan semakin besar. Jadi mulai sekarang, sebaiknya kurangi dan jauhi konsumsi makanan berlemak. Usahakan untuk lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur serta selalu berolahraga paling tidak selama 30 menit selama setiap hari.

3. Kelebihan Protein

Meski dibutuhkan tubuh, protein dapat menjadi makanan penyebab kanker serviks jika dikonsumsi terlalu berlebihan. Ini telah melalui penelitian di awal abad ke-20 oleh John Beard, seorang peneliti kanker Skotlandia, yang menyebutkan bahwa pertahanan utama tubuh untuk melawan sel-sel kanker berkembang adalah pancreatin.

Pancreatin adalah campuran dari enzim pencerna protein, tetapi enzim ini juga memiliki fungsi lainnya, yakni pemberantasan kanker. Diet yang sangat kaya akan protein membuat enzim pankreas kewalahan mencerna protein, yang berarti hanya sedikit waktu yang tersisa bagi enzim ini untuk melawan kanker serviks.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan bahwa tubuh membutuhkan waktu bebas dari protein sekitar 12 jam sehari untuk memerangi kanker secara efisien.

4. Makanan Olahan

Nitrat adalah zat alami yang terdapat di udara, permukaan air, air tanah, tanah, dan tanaman. Makanan olahan juga menggunakan nitrat untuk mengawetkan daging merah olahan.

Setelah makanan yang mengandung nitrat dikonsumsi, tubuh mengubah nitrat menjadi nitrit, yang dapat berubah menjadi nitrosamin. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa nitrosamin menyebabkan kanker pada manusia.

Jika Anda tetap mengonsumsi makanan tersebut, Anda harus mengimbanginya dengan makan sayuran dan makanan nabati lainnya. Karena makanan ini mengandung zat antioksidan dalam jumlah besar, sehingga pembentukan nitrosamin tidak menjadi masalah. Antioksidan tertentu, seperti vitamin C dan vitamin E, terbukti secara efektif menghambat pembentukan nitrosamin.

5. Makanan yang Terkontaminasi Aflatoksin

Jika Anda suka makan kacang, pilihlah kacang, biji-bijian, atau kacang polong yang masih segar. Karena kacang tidak segar rentan ditumbuhi beberapa jamur yang dapat menghasilkan zat karsinogenik selama pemrosesan, penyimpanan, dan suplai. Zat ini adalah aflatoksin, racun yang diproduksi oleh jamur atau yang disebut Aspergillus flavus.

Aflatoksin adalah penyebab kanker serviks karena mampu merusak DNA. Kacang menjadi salah satu makanan yang sangat rentan terhadap aflatoksin. Aflatoksin tahan terhadap proses memasak dan beku, tetapi Anda dapat mengurangi risiko paparan dengan langkah berikut:

  • Hanya makan kacang, biji-bijian, dan kacang polong yang segar, atau setidaknya menghindari kacang dan biji-bijian yang dipanen tahun lalu.
  • Perhatikan label kemasan makanan dengan cermat dan menghindari makanan dari negara yang memiliki persyaratan penyimpanan makanan di bawah standar.
  • Buanglah kacang yang terlihat atau terasa mencurigakan.
  • Makanlah sayuran hijau yang kaya akan klorofil, yang terbukti mengurangi kadar aflatoksin.
  • Konsumsi makanan dengan kandungan vitamin C yang tinggi, salah satunya buah kiwi.

6. Makanan yang Mengandung Indeks Glikemik Tinggi

Indeks glikemik (IG) adalah nilai yang menunjukan potensi peningkatan gula darah (glukosa) dari karbohidrat yang terkandung dari makanan.

Makanan yang dicerna secara perlahan, seperti kebanyakan sayuran non-tepung, kacang-kacangan dan buah dapat mendorong kadar glukosa darah stabil dan memiliki peringkat IG yang rendah.

Makanan yang cepat rusak, seperti makanan kaya karbohidrat dan kentang olahan, menyebabkan fluktuasi kadar glukosa darah yang cepat dan meningkatkan IG.

Makanan yang kaya karbohidrat terkait dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker. Hubungan ini kemungkinan terkait dengan kemampuan makanan dengan IG tinggi untuk merangsang produksi insulin dan insulin-like growth factor (IGF), dua hormon yang terbukti meningkatkan proliferasi, perkembangan, dan penyebaran tumor di dalam tubuh.

7. Makanan yang Dibakar

Makanan pemicu kanker serviks adalah yang dibakar, karena dapat menghasilkan zat karsinogenik yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbon (PAHs). Zat ini dapat meningkatkan risiko kanker yang signifikan.

Guna mengurangi risiko kanker serviks, masaklah makanan dengan suhu rendah seperti mengukus, merebus, dan memanggang.

8. Makanan Mengandung Pemanis Buatan

Hindarilah makanan yang mengandung pemanis buatan, termasuk aspartam, sakarin, dan siklamat seperti pada makanan kemasan. Ini menjadi salah satu makanan pemicu kanker serviks. Ini telah melalui penelitian pada tikus yang diberi makanan mengandung sakarin dan siklamat dengan dosis yang cukup banyak. Hasilnya, tikus mengalami kanker kandung kemih.

Sementara penelitian lainnya menunjukkan bahwa manusia tidak terpengaruh dengan cara yang sama. Jadi, pemanis buatan dianggap aman dikonsumsi. Meski begitu, tetap berhati-hati dan jangan terlalu sering makan makanan yang yang menggunakan pemanis buatan! 

 

  1. Anonim. 2015. 10 Diet Tips for Cervical Cancer Prevention. https://www.standardmedia.co.ke/evewoman/article/2000156140/10-diet-tips-for-cervical-cancer-prevention. (Diakses 17 Februari 2020)
  2. Anonim. Cancer and food. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/cancer-and-food. (Diakses 17 Februari 2020)
  3. Anonim. Cervical cancer. https://www.who.int/cancer/prevention/diagnosis-screening/cervical-cancer/en/. (Diakses 17 Februari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi