Terbit: 31 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pakar kesehatan menyebutkan jika kini semakin banyak orang yang cenderung memiliki pola tidur yang sangat buruk. Tak hanya disebabkan oleh kesibukan dunia kerja yang membuat banyak orang melakukan lembur atau bahkan bekerja dengan sistem shift, keinginan mendapatkan hiburan dari televisi atau bahkan internet bisa membuat seseorang rela untuk tidur larut malam. Padahal, kebiasaan memiliki pola tidur yang buruk bisa meningkatkan resiko terkena kanker payudara. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Awas, Pola Tidur yang Buruk Bisa Meningkatkan Resiko Terkena Kanker Payudara

Sebuah penelitian dilakukan di Michigan State University dan dipimpin oleh Juliana Lopes, menunjukkan fakta dimana jika kita tidur dengan waktu yang cukup, maka tubuh akan lebih baik dalam memproduksi hormon melatonin yang bisa menekan pertumbuhan tumor. Namun, karena waktu tidur kita berkurang drastis, maka jumlah melatonin di dalam tubuh kita juga ikut menurun sehingga tentu kita akan meningkatkan pertumbuhan tumor.

Penelitian ini juga menunjukkan fakta dimana selain menurunnya kadar melatonin di dalam tubuh, ada penyebab lain dari meningkatnya resiko terkena kanker, yakni adanya hormon estrogen di dalam tubuh dan juga kandungan kimia BPA yang banyak kita gunakan dalam bahan plastik yang bisa kita temukan pada tempat makanan atau bahkan botol minuman.

Adanya hasil penelitian ini memberikan titik cerah bagi pengobatan atau pencegahan penyakit kanker dimana ada baiknya kini orang lebih baik dalam menjaga pola tidurnya agar lebih baik sehingga tidak akan mudah terkena kanker payudara. Tak hanya itu, kita juga bisa menemukan kadar melatonin di dalam beberapa bahan makanan layaknya buah pisang, buah ceri, beberapa jenis daging, dan beberapa jenis biji-bijian. Tak hanya itu, melatonin juga bisa kita dapatkan pada beberapa suplemen sehingga kita pun bisa menjaga kadar melatonin tetap cukup untuk mencegah munculnya tumor yang bisa berimbas menjadi kanker.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi