Terbit: 10 March 2023 | Diperbarui: 26 July 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kanker otak adalah pertumbuhan sel yang tidak normal di otak. Kondisi ini bisa timbul dari sel abnormal di otak atau dari pertumbuhan sel kanker yang berkembang di organ lain yang menyebar ke otak. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.

Kanker Otak: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Kanker Otak?

Kanker otak merupakan kondisi ketika sel yang ada di jaringan otak mengalami pertumbuhan tidak normal dan tidak terkendali—yang kemudian membentuk suatu massa yang disebut tumor

Tumor ini akan mengambil alih ruang di otak, menekan jaringan otak yang sehat, serta mengambil nutrisi dari jaringan di sekitarnya. 

Sebenarnya, tidak semua tumor di otak termasuk kanker. Tumor di otak dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas

Tumor jinak terdiri dari sel-sel yang tidak bersifat kanker sedangkan tumor ganas terdiri dari sel-sel kanker yang tumbuh secara agresif. Kanker adalah istilah yang digunakan untuk tumor ganas.

Gejala Kanker Otak

Perlu diketahui bahwa ciri-ciri kanker otak ada banyak dan tidak spesifik. Kondisi ini membuat kanker dapat disebabkan oleh banyak penyakit lain juga. Bahkan beberapa orang tidak bisa mengenali gejala yang muncul.

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti adalah dengan menjalani tes kanker. Meski begitu, terdapat beberapa gejala umum yang bisa dikenali, antara lain:

  • Sakit kepala terutama di pagi hari dan tidak kunjung hilang atau bahkan bertambah parah.
  • Kelemahan otot, sering kali terjadi di satu sisi tubuh daripada yang lain.
  • Parestesia, sensasi seperti tertusuk jarum atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu.
  • Mengalami gangguan keseimbangan, kesulitan berjalan, atau kelelahan lengan dan kaki.
  • Menurunnya kewaspadaan, konsentrasi, dan memori.
  • Mual atau muntah, terutama di pagi hari dibarengi dengan munculnya pusing atau vertigo.
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda, penglihatan kabur, hilangnya penglihatan tepi.
  • Kesulitan berbicara (gangguan suara).
  • Perubahan bertahap dalam kemampuan intelektual atau emosional.

Pada beberapa kasus, timbulnya ciri ciri kanker terjadi secara bertahap dan dapat diabaikan bahkan untuk jangka waktu yang lama. Namun, kadang-kadang gejala juga bisa muncul lebih cepat.

Selain itu, seseorang yang mengalami kanker tubuhnya seolah-olah mengalami stroke. Pada beberapa orang, ciri-ciri kanker menjadi jelas apabila sel kanker terletak di lobus otak yang biasanya bertanggung jawab untuk fungsi tubuh tertentu.

Perubahan perilaku mungkin mendominasi pada kanker lobus frontal, sementara kesulitan berbicara atau pergerakan mungkin mendominasi pada kanker dalam lobus parietal.

Baca Juga: 5 Manfaat Omega-3 untuk Kesehatan Otak, Jangan Dilewatkan

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera dapatkan penanganan medis jika Anda sudah mengembangkan salah satu dari gejala berikut:

  • Muntah yang tidak dapat dijelaskan dan terjadi terus-menerus.
  • Penglihatan ganda atau kekaburan penglihatan yang tidak dapat dijelaskan, terutama pada satu sisi saja.
  • Muncul kejang.
  • Sakit kepala, terutama saat dini hari.

Penyebab Kanker Otak

Seperti halnya tumor di bagian tubuh lainnya, penyebab kanker otak hingga kini belum bisa ditentukan secara pasti penyebabnya. 

Namun, terdapat beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya penyakit mematikan ini, antara lain:

  • Paparan radiasi ke kepala.
  • Faktor keturunan.
  • Infeksi HIV.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Terpapar bahan kimia beracun dari lingkungan.
  • Penyebaran sel kanker dari organ tubuh lain.

Namun, penyebab perubahan dari sel normal menjadi sel kanker di kedua tumor otak metastatik dan primer tidak sepenuhnya dipahami sehingga membutuhkan penelitian lanjutan.

Diagnosis Kanker Otak

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang riwayat kesehatan Anda dan keluarga secara lengkap. Jika ditemukan adanya indikasi yang mengarah ke kanker, mungkin dokter menyarankan untuk menjalankan beberapa pemeriksaan, di antaranya:

  • Magnetic resonance imaging (MRI). Pemeriksaan ini akan memberikan gambaran rinci otak dan organ tubuh lain menggunakan gelombang radio dan medan magnet berkekuatan tinggi.
  • Computerized tomography (CT) scan. Pemeriksaan ini memberikan gambaran tentang otak dengan menggunakan sinar X.
  • Electroencephalography (EEG). Pemeriksaan ini dilakukan dengan merekam aktivitas listrik otak sehingga diketahui ketika ada aktivitas yang tidak normal.
  • Biopsi. Mengambil sampel jaringan yang dicurigai sebagai kanker dan diperiksa di laboratorium.
  • Tes darah. Kanker di otak dapat memengaruhi organ tubuh lain, sehingga perlu pemeriksaan kondisi tubuh, seperti tes fungsi hati, profil pembekuan darah, dan elektrolit.

Jenis Kanker Otak

Jika dilihat dari asal sel kankernya, kanker otak dapat dibedakan menjadi dua jenis: kanker otak primer dan sekunder. Sel-sel kanker yang berkembang dari jaringan otak disebut tumor otak primer, sedangkan tumor otak yang menyebar dari tubuh lain ke otak disebut tumor otak metastatik.

1. Kanker Otak Primer

Kondisi ini muncul ketika suatu sel di otak yang tidak normal tumbuh dan bertambah banyak dengan cara yang tidak normal. Beberapa tipe kanker otak primer, antara lain:

  • Astrocytoma. Kanker otak jenis ini merupakan kanker otak yang terjadi ketika ada pertumbuhan tidak normal pada sel glial atau sel yang mendukung sistem saraf. Astrocytoma umum terjadi pada anak-anak atau lansia. 
  • Glioblastoma multiforme (GBM). Kanker otak jenis ini adalah kanker sel glial yang paling ganas, dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat. GBM paling sering menyerang kelompok usia 50-70 tahun.
  • Medulloblastomas. Kanker otak sel glial ini tumbuh dan berkembang di bagian cerebellum atau otak kecil. Kanker ini banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. 

2. Kanker Otak Metastatik

Tumor otak metastatik (juga disebut tumor otak sekunder) terbentuk dari sel kanker yang menyebar melalui aliran darah dari tumor yang terletak di tempat lain di dalam tubuh. Kanker paling umum yang menyebar ke otak adalah kanker yang timbul dari kanker yang berasal dari paru-paru, kulit, payudara, dan ginjal.

Stadium Kanker Otak

Tumor otak bervariasi dalam tingkat pertumbuhan dan kemampuannya untuk menyebabkan gejala. Berikut ini adalah sistem penilaian untuk mengklasifikasikan tumor, antara lain:

Stadium I

Jaringannya jinak, sel-selnya terlihat hampir seperti sel otak normal, dan pertumbuhan sel lambat.

Stadium I

Jaringannya ganas, sel-selnya kurang terlihat seperti sel normal daripada sel-sel pada tumor kelas I.

Stadium III 

Jaringan ganas memiliki sel yang terlihat sangat berbeda dari sel normal. Sel-sel abnormal tumbuh aktif (anaplastik).

Stadium IV

Jaringan ganas memiliki sel-sel yang terlihat paling abnormal dan cenderung tumbuh sangat cepat (agresif).

Baca Juga: Gejala Kanker Otak Stadium Awal yang Bisa Anda Kenali

Pengobatan Kanker Otak

Pada dasarnya, rencana perawatan kanker otak disesuaikan berdasarkan kondisi pasien. Perawatan sangat bervariasi tergantung pada jenis kanker, lokasi, ukuran, usia, dan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Berikut adalah perawatan yang umumnya dijalani penderita kanker otak, di antaranya:

1. Pembedahan

Prosedur untuk mengangkat semua sel tumor dengan memotong tumor dari jaringan otak normal. Tindakan ini melibatkan pembukaan tengkorak (operasi invasif).

Beberapa kanker otak disebut tidak dapat dioperasi oleh ahli bedah karena upaya untuk menghilangkan kanker dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut atau kematian.

Pasien dengan diagnosis tumor otak yang tidak dapat dioperasi harus mempertimbangkan untuk mencari pendapat lain sebelum perawatan bedah ditinggalkan.

2. Radioterapi

Terapi ini mencoba menghancurkan sel-sel tumor dengan menggunakan radiasi berenergi tinggi yang difokuskan pada tumor untuk menghancurkan kemampuan sel-sel tumor untuk berfungsi dan bereplikasi.

Terapi radiasi adalah prosedur nonsurgical yang memberikan dosis tunggal tinggi radiasi yang ditargetkan secara tepat menggunakan sinar gamma atau sinar X terfokus yang menyatu pada area spesifik—atau area otak di mana tumor atau kelainan lainnya berada.

Peralatan yang digunakan untuk melakukan terapi radiasi bervariasi. Tomoterapi adalah jenis radioterapi di mana radiasi disampaikan dengan cara yang sangat tepat karena meminimalkan paparan radiasi ke jaringan yang sehat.

3. Kemoterapi

Kemoterapi mencoba untuk menghancurkan sel-sel tumor menggunakan obat-obatan yang dirancang untuk menghancurkan jenis sel kanker tertentu.

Terapi obat spesifik sangat banyak dan setiap rejimen biasanya dirancang untuk jenis kanker otak spesifik dan disesuaikan untuk setiap pasien. Pada dasarnya, berbagai perawatan berguna untuk menyelamatkan sel-sel otak normal.

Pilihan pengobatan lain, mungkin termasuk hipertermia (perawatan panas), imunoterapi (sel imun yang diarahkan untuk membunuh jenis sel kanker tertentu), atau steroid untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan otak. Beberapa cara ini dapat ditambahkan ke rencana perawatan lainnya.

Baca Juga: 11 Jenis Tumor Otak yang Perlu Anda Ketahui

Komplikasi Kanker Otak

Kondisi ini jarang menyebar ke organ tubuh lain. Justru, kanker otak bisa terjadi akibat penyebaran dari sel kanker organ tubuh lain, seperti ginjal, paru-paru, atau payudara. 

Komplikasi yang dapat terjadi akibat kanker otak, antara lain:

  • Penurunan berat badan.
  • Sakit tulang, seperti pada punggung, tulang rusuk, dan tengkorak.
  • Pembengkakan pada perut
  • Kesulitan bernapas
  • Perubahan bentuk kepala dan/atau wajah
  • Peradangan otak
  • Pendarahan otak
  • Pembengkakan otak akibat terisi cairan

Meskipun tidak ada cara untuk mencegah kanker otak, diagnosis dini dan pengobatan tumor yang cenderung bermetastasis ke otak dapat mengurangi risiko kanker otak.

 

  1. Anonim. Brain Tumors. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Brain-Tumors. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  2. Anonim. Brain Cancer. https://www.webmd.com/cancer/brain-cancer/brain-cancer. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  3. Anonim. Malignant brain tumour (brain cancer). https://www.nhs.uk/conditions/malignant-brain-tumour/. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  4. Davis, Charles Patrick, MD, PhD. Brain Cancer. https://www.emedicinehealth.com/brain_cancer/article_em.htm#brain_cancer_facts. (Diakses pada 10 Februari 2023).
  5. Moawad, Heidi. 2021. Symptoms of Brain Cancer. https://www.verywellhealth.com/brain-cancer-symptoms-5095838#toc-complicationssub-group-indications. (Diakses pada 10 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi