Terbit: 20 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selaput dara atau hymen adalah bagian dari vagina yang menentukan keperawanan wanita secara fisik. Kalau selaput itu sampai robek, wanita tidak akan disebut perawan meski robeknya tidak selalu terjadi akibat aktivitas seksual. Pada kondisi tertentu, selaput dara bisa sobek karena jatuh, bersepeda, dan berkuda.

Berbagai Jenis Selaput Dara pada Wanita

Akibat pentingnya selaput dara untuk keperawanan wanita, beberapa wanita memilih untuk tidak berhubungan badan sebelum menikah. Melakukan seks pranikah akan membuat selaput dara sobek dan aktivitas seks dianggap tidak nikmat lagi.

Nah, kali ini DokterSehat akan memaparkan lebihh jauh tentang hymen atau selaput dara yang sangat penting untuk wanita. Yuk, disimak!

Apa itu selaput dara atau hymen?

Hymen atau selaput dara adalah jaringan atau selaput tips yang melindungi bagian bukaan vagina. Jaringan ini muncul sejak wanita masih berada di dalam kandungan akan terus tertutup hingga robek akibat aktivitas seksual atau akibat aktivitas fisik yang berat lainnya.

Selaput dara memiliki lubang kecil yang biasanya digunakan untuk jalur keluarnya darah menstruasi. Bentuk lubang kecil pada selaput dara pun beragam dan memiliki elastisitas yang berbeda-beda. Ada yang elastisitasnya tinggi, sehingga tidak mudah robek dan ada juga yang elastisitasnya rendah.

Jenis selaput dara wanita

Ada tiga jenis selaput dara yang dimiliki wanita. Setiap wanita memiliki hymen yang berbeda-beda sehingga elastisitas dan daya robeknya akan berbeda pula.

  1. Selaput dara microperforat

Terdapat lubang atau bukaan yang sangat kecil dan nyaris tidak terlihat pada jenis selaput dara yang satu ini. Darah menstruasi yang keluar pun akan berlangsung perlahan-lahan karena harus menembus lubang kecil yang melindungi semua permukaan dan lubang.

Selaput dara jenis ini biasanya cukup elastis, sehingga tidak mudah robek karena aktivitas berat seperti olahraga. Namun, kalau untuk aktivitas seks, selaput dara ini mudah sekali robek karena penis akan menembus selaputnya.

  1. Selaput dara imperforate

Selaput dara jenis ini menutup semua bukaan pada vagina. Tidak ada lubang sama sekali pada selaput sehingga wanita akan susah mengeluarkan darah saat menstruasi. Selaput ini menyebabkan darah kembali ke vagina sehingga gangguan nyeri punggung akan sering terjadi.

Selain nyeri pada punggung yang cukup menyiksa, wanita juga akan mengalami gangguan saat buang air kecil atau besar. Mereka akan mengalami nyeri yang cukup menyiksa setiap harinya.

  1. Selaput dara septate

Jenis selaput dara ini biasanya memiliki jaringan tambahan di bagian tengah dan bentuknya mirip sekali dengan pita. Jaringan ini menyebabkan selaput dara memiliki dua lubang kecil.

Hymen dan aktivitas seksual

Beberapa orang mengatakan kalau aktivitas seks asal tidak dalam tidak akan merobek selaput dara. Pernyataan seperti itu sebenarnya benar. Berapa pun panjang dan besar dari penis, selaput dara akan mudah sekali robek, bahkan dengan melakukan fingering saja hymen bisa robek dengan cepat.

Pada kasus tertentu,selaput dara tidak akan robek setelah melakukan aktivitas seks. Namun, kondisi ini sangat langka dan jarang terjadi. Jadi, kalau Anda ingin tetap menjaga selaput dara sampai menikah, jangan berhubungan seks dahulu.

Bagaimana cara mengembalikan keperawanan wanita?

Kalau selaput dara rusak akibat olahraga atau aktivitas berat lainnya, apakah bisa diperbaiki lagi? Apakah ada cara mengembalikan keperawanan wanita?

Nampaknya ini menjadi kabar baik bagi para wanita karena jawabannya “ada”. Cara mengembalikan keperawanan bisa dilakukan dengan mengikuti prosedur hymenoplasty.

Dokter bedah akan melakukan penjahitan kembali jaringan selaput dara yang tersisa. Dengan begitu, bentuk selaput dara akan kembali seperti semula, sehingga rongga dari vagina dalam akan tertutup kembali.

Semoga ulasan di atas bisa Anda gunakan sebagai tambahan pengetahuan tentang hymen dan selaput dara.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi