Terdapat berbagai jenis kutil yang bisa menyerang tubuh Anda, mulai dari yang ringan hingga kondisi yang membutuhkan penanganan khusus. Setiap jenis memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan kutil lainnya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Berbagai Jenis Kutil yang Bisa Terjadi pada Tubuh
Perlu diketahui, pada dasarnya kutil bisa terjadi di seluruh bagian tubuh. Kondisi yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) ini bisa terlihat seperti lepuh atau kembang kol kecil. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung mengalami hal ini.
Berikut adalah berbagai jenis kutil yang bisa Anda kenali, di antaranya:
1. Kutil Biasa (Verruca Vulgaris)
Kutil biasa dapat berkembang secara individual atau dalam kelompok kecil di suatu area tubuh. Kondisi ini biasanya memengaruhi buku-buku jari tangan dan lutut. Meski begitu, jenis ini dapat muncul di bagian tubuh manapun.
Karakteristik yang umum dari jenis ini meliputi:
- Berbentuk bulat atau oval.
- Menonjol.
- Memiliki tekstur yang kuat dan kasar.
- Memiliki ukuran yang berbeda-beda, dengan diameter dari 1 mm hingga 1 cm.
2. Kutil Datar (Verruca Plana)
Jenis kutil yang juga dikenal dengan sebutan plane wart ini dapat terjadi di berbagai area tubuh seperti wajah, leher, tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Berbeda dengan jenis yang biasa, kutil ini biasanya memiliki bentuk yang kecil dan datar.
Karakteristik yang umum dari jenis ini meliputi:
- Memiliki bentuk yang halus, bulat, dan pipih.
- Berwarna kuning.
- Memiliki ukuran dengan diameter 2 hingga 4 mm.
Kutil datar sangat umum terjadi pada anak-anak dan juga sering terjadi pada kaki wanita akibat aktivitas mencukur yang dilakukannya.
3. Kutil Plantar (Verruca Pedis)
Jenis ini cenderung berkembang pada titik-titik tekanan di telapak kaki dan sering kali dapat menyebabkan nyeri saat berjalan. Karakteristik yang umum dari jenis ini meliputi:
- Berwarna putih dengan beberapa titik hitam di tengahnya.
- Memiliki bentuk yang datar.
- Nyeri, terutama saat menahan beban.
4. Kutil Filiform (Verruca Filiformis)
Jenis kutil ini biasanya muncul di leher atau wajah, terutama di sekitar mulut mata dan hidung. Kondisi ini menyerupai lipatan kecil dan panjang, yang biasanya berkembang dengan cepat.
5. Kutil Periungual
Kutil jenis ini memiliki tampilan yang kasar dan terjadi di bawah atau di sekitar kuku. Kondisi ini bisa mengubah bentuk kuku dan menimbulkan rasa nyeri akibat pertumbuhan kutil.
6. Kutil Mosaic
Jenis ini biasanya berkembang di tangan dan kaki, biasanya di telapak tangan dan telapak kaki. Sekelompok kutil tumbuh bersama untuk membentuk pola dan menciptakan tampilan yang mirip dengan mosaic.
7. Kutil Kelamin (Verruca Acuminata)
Ini adalah jenis kutil berbahaya yang harus Anda waspadai. Jenis HPV yang menyebabkan kutil di area kelamin ini dapat menyebabkan kanker serviks. Apabila Anda memiliki kondisi ini atau merasa telah terpapar, segera periksakan diri ke dokter.
Jenis ini bisa berkembang di selangkangan, area genital, atau anus. Kondisi dapat sangat bervariasi dalam ukuran dan bentuk, beberapa tampak datar dan putih, sementara yang lain bergelombang dan menonjol dari kulit.
Nah, itulah berbagai jenis kutil yang bisa Anda kenali.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Berikut adalah beberapa kondisi yang mengharuskan Anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, terutama jika kutil:
- Menyebabkan rasa sakit.
- Mudah berdarah.
- Mengubah penampilan kulit.
- Menyebar dengan mudah ke bagian tubuh lainnya.
- Muncul kembali setelah dihilangkan.
- Muncul di area yang terus menerus mengalami benturan dan pendarahan.
Sementara itu, bagi Anda yang merasa tidak percaya diri dengan munculnya kutil di kulit, konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum menghilangkan kutil.
Cara Mengatasi Kutil
Pada umumnya kutil dapat hilang tanpa perawatan khusus, terutama jika muncul di masa kecil. Namun, kondisi ini biasa juga bisa menetap dan bertahan untuk waktu yang lama. Bahkan, kadang-kadang bisa menyakitkan dan tidak sedap dipandang, terutama bila terbentuk dalam kelompok.
Berikut adalah berbagai cara menghilangkan kutil yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Asam Salisilat
Asam salisilat nonresep bisa digunakan untuk mengatasi kutil, namun cara ini membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, Anda juga harus menggunakan obat ini secara konsisten. Sebelum menggunakan obat ini, Anda bisa merendam area tubuh yang terdapat kutil terlebih dahulu.
Setelah direndam, Anda bisa menggosoknya dengan batu apung atau papan amril. Setelah menggosoknya, oleskan asam salisilat pada area yang baru saja digosok. Agar mendapatkan hasil yang terbaik, cara ini harus dilakukan konsisten.
2. Freezing
Prosedur yang sering disebut krioterapi (cryotherapy) ini akan membekukan kutil dengan nitrogen cair. Setelah pembekuan terbentuklah lepuh, kemudian lepuh dan kutil akan mengelupas bersamaan.
3. Imunoterapi
Pada kasus kutil yang membandel (tidak merespons perawatan rumahan) atau termasuk jenis kutil berbahaya, imunoterapi membantu sistem kekebalan melawan virus. Proses ini melibatkan bahan kimia topikal seperti diphencyprone (DCP). DCP menyebabkan reaksi alergi ringan yang membuat kutil hilang.
4. Perawatan Laser
Dokter akan menggunakan sinar laser untuk memanaskan dan menghancurkan pembuluh darah kecil di dalam kutil. Proses ini memotong suplai darah untuk membunuh kutil.
5. Obat Topikal
Dokter mungkin mengoleskan campuran cairan yang mengandung bahan kimia cantharidin. Prosedur ini membuat lepuh dan memotong suplai darah ke kutil. Seminggu kemudian Anda harus kembali ke dokter untuk menghilangkan kutil yang sudah mati.
Perawatan lainnya yang mungkin bisa digunakan adalah menyuntikan bleomycin ke kutil untuk membunuh virus atau menggunakan retinoid untuk mengganggu pertumbuhan sel kulit yang terdapat kutil. Sementara penggunaan antibiotik hanya efektif dalam kasus infeksi.
- Anonim. Warts. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15045-warts. (Diakses pada 7 Agustus 2020).
- Smith, Yolanda. Types of Wart. https://www.news-medical.net/health/Types-of-Wart.aspx. (Diakses pada 7 Agustus 2020).
- Brazier, Yvette. 2017. How to treat a wart. https://www.medicalnewstoday.com/articles/155039. (Diakses pada 7 Agustus 2020).