Terbit: 25 March 2014
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Penyakit sinusitis merupakan peradangan pada hidung atau paranasal, sebagai informasi untuk diketahui, pada daerah rongga hidung kita terdapat empat sinus yakni sinus maksilaris yang terletak di pipi, sinus etmoidalis yang terletak di kedua mata, sinus frontalis yang terletak di dahi dan sinus sfenoidalis yang berada di belakang dahi.

Jenis-jenis Penyakit Sinusitis Yang Perlu Diketahui

Jenis-jenis penyakit sinusitis yang perlu diketahui :

  1. Jenis penyakit sinus maksila
    Sinus maskila merupaka sinus paranasal terbesar dan berbentuk pyiramid, ostium sinus maksila berada di sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum etmoid.
  2. Jenis penyakit sinus frontal
    Sinus frontal yang terletak di os frontal mulai terbentuk sejak bulan ke empat fetus, berasal dari sel-sel resesus frontal atau dari sel-sel infundibulum etmoid. Sesudah lahir, sinus frontal mulai berkembang pada usia 8-10 tahun dan akan mencapai ukuran maksimal sebelum usia 20 tahun. Sinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak simetris, satu lebih besar dari lainya dan dipisahkan oleh sekat yang terletak di garis tengah. Kurang lebih 15% orang dewasa hanya mempunyai satu sinus frontal dan kurang lebih 5% sinus frontalnya tidak, sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relative tipis dari orbita dan fosa serebri anterior, sehingga infeksi dari sinus fronta mudah menjalar ke daerah ini.
  3. Jenis penyakit sinus etmoid
    Dari semua sinus paranasal, sinus etmoid yang paling bervariasi dan akhir-akhir ini dianggap paling penting, karena dapat merupakan focus bagi sinus-sinus lainnya. Sedangkan unutuk ukuran posterior mencapai 5 cm,pada sinus etmod sangat berongga-rongga.
  4. Sinus sfenoid
    Untuk Sinus sfenoid terletak dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid posterior, sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoid.
    Ukurannya:

    • Tingginya 2 cm
    • Dalamnya 2,3 cm
    • Lebarnya 1,7 cm
    • Volumenya bervariasi dari 5 sampai 7,5 ml

Saat sinus berkembang, pembuluh darah dan nervus dibagian lateral os sfenoid akan menjadi sangat berdekatan dengan rongga sinus dan tampak sebagai indensitasi pada dinding sinus sfenoid.

Penyakit sinusitis ini disebabkan oleh aliran udara dari dan ke rongga sinus yang mengalami gangguan serta pengeluaran cairan mukus yang juga mengalami gangguan, hal ini bisa disebabkan oleh flu, alergi, demam dan bahan-bahan iritan yang bisa mengakibatkan pembengkakan di ostia sehingga terjadi jalan buntu pada lubang drainase yang akhirnya menyebabkan penyumbatan aliran sinus dan pengeluaran cairan mukus.

Selain itu, tumor dan trauma pun mengambil peran dalam penyebab buntunya ostia, untuk melakukan pengeluaran cairan mukus, sel yang menghasilkan cairan mukus memiliki rambut halus atau silia yang berfungsi untuk mendorong cairan mukus keluar dari rongga sinus, namun asap rokok menjadi penyebab yang mengakibatkan rambut halus tersebut menjadi rusak. Nah, karena cairan mukus akhirnya bertumpuk dan berakumulasi maka virus, bakteri dan jamur pun datang.

Penyakit sinusitis bisa dideteksi dengan menyadari gejala-gejala yang menyertai penyakit sinusitis yakni antara lain nyeri pada daerah wajah, sakit kepala dan demam. Biasanya sekitar 25% penderita penyakit sinusitis akan mengalami demam, tanda-tanda yang lain yang bisa diperhatikan adalah wajah pucat, ingus yang mengalami perubahan warna, hidung tersumbat, mengalami nyeri saat menelan dan batuk. Jika kepalanya ditundukkan ke depan maka akan terasa sakit dengan nyeri luar biasa, penderita penyakit sinusitis dalam tahap lanjutannya juga mengalami gatal pada mata dan sering bersin-bersin.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi