DokterSehat.Com – Meskipun belakangan ini gaungnya tidak sebesar virus zika yang menyerang berbagai negara di Benua Amerika dan bahkan mengancam keberlangsungan Olimpiade atau bahkan virus ebola yang pernah menghebohkan seantero Afrika, HIV/AIDS ternyata masih termasuk dalam penyakit yang paling mematikan di dunia. Di Indonesia sendiri, penyakit HIV/AIDS digolongkan dalam penyakit yang sangat berbahaya dan termasuk dalam penyakit yang bisa menular secara seksual sehingga program kampanye anti seks bebas demi tidak tertular HIV/AIDS masih cukup tinggi di tanah air.
Tahukah anda, di Afrika, kematian anak dengan rentang usia 10 hingga 19 tahun yang paling tinggi ternyata masih disebabkan oleh penyakit HIV/AIDS ini. Anthony Lake yang merupakan pimpinan badan PBB yang mengurusi anak-anak; UNICEF, mengungkapkan hal ini di pembukaan konferensi AIDS Internasional yang diadakan di Afrika Selatan. Yang lebih mengenaskan adalah, angka kematian pada anak-anak yang disebabkan oleh penyakit mengerikan ini bahkan telah dua kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan data yang ada pada tahun 2000.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban KI Moon mengungkapkan jika HIV/AIDS masih menjadi masalah global yang harus ditangani pakar kesehatan secara serius. Sayangnya, beliau mengungkapkan jika dalam realitanya dunia kesehatan masih belum menemukan cara untuk mengatasi penyakit ini atau bahkan mencegahnya denga lebih baik. Beliau bahkan mengungkapkan jika sekitar 20 juta penderita HIV/AIDS, yang merupakan separuh dari jumlah total penderitanya di dunia, ternyata masih belum mendapatkan akses perawatan yang memadai.
PBB sendiri mengungkapkan jika kampanye HIV/AIDS di berbagai negara berhasil menurunkan tingkat infeksi penyakit ini secara global. Bahkan, kampanye ini melibatkan banyak pesohor layaknya Pangeran Harry dari Inggris hingga aktris Charlize Theron. Namun sayangnya, belakangan ini ditemukan ada peningkatan infeksi HIV/AIDS di beberapa tempat yang cenderung sangat mengkhawatirkan.