DokterSehat.Com- HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah salah satu jenis penyakit yang super ganas dan mematikan. Hal itu dikarenakan virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga seiapapun yang terkena HIV, tubuhnya akan lebih lemah dan rapuh. Saat tubuh telah rapuh, maka bakteri, penyakit, serta virus lainnya akan sangat mudah menyerang tubuh sehingga risiko komplikasi akan semakin tinggi pula.
Penyebaran HIV sendiri bisa dikarenakan beberapa hal, misalnya kontak langsung dengan penderitanya, misalnya melakukan hubungan seksual. Selain itu, jarum suntik yang telah terinfeksi juga bisa menularkan penyakit ini. Maka dari itu, jangan pernah melakukan hubungan seks bebas ataupun berbagi jarum suntik dengan orang lain.
Yang menakutkan lagi, kemunculan HIV tidak disertai tanda-tanda yang serius, tapi gejala biasa yang mungkin Anda sepelekan. Sebab, gejala HIV sendiri muncul seperti keluhan pada umumnya, misalnya demam dan meriang. Nah, tentunya gejala tersebut harus benar-benar diperhatikan agar bisa mengambil langkah benar dari awal terjangkit virus ini.
Adapun tanda-tanda terkena HIV sebagai berikut.
- Sering Demam
Jika Anda mengalami demam secara terus-menerus, maka Anda perlu mencurigainya. Sebab, normalnya seseorang akan mengalami demam hanya beberapa kali dalam kurun waktu setahun. Tapi jika demam tersebut sering datang, maka itu bisa menjadi kemungkinan Anda terinfeksi oleh virus yang mematikan ini. Segeralah pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
- Diare
Terlihat sepele dan sangat wajar, sebab siapapun pasti pernah mengalami diare. Ya, diare memang bisa dialami oleh siapapun, tapi yang membedakan adalah diare yang berkepanjangan. Jika seseorang mengalami diare yang tak kunjung sembuh, bisa jadi hal tersebut adalah salah satu gejala HIV awal. Sebab, bakteri dan virus mulai menyerang organ di dalam tubuh.
- Gangguan Otak
Seseorang yang mengalami HIV tahap awal bisa dimulai dengan adanya gangguan pada otak. Gangguan itu sendiri bisa berupa sakit kepala yang sering datang, migraine, bicara pelo, hingga menurunkan konsentrasi dan kesadaran. Hal ini disebabkan oleh toksoplasma dan Mycobacterium tuberculosis.