Terbit: 22 June 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Siklus menstruasi wanita berbeda-beda dan dapat berubah-ubah. Terkadang menstruasi dapat berlangsung lebih lama dan volume darah yang dikeluarkan lebih banyak Di sisi lain, menstruasi juga dapat lebih singkat dan darah yang dikeluarkan juga lebih sedikit, kondisi ini dapat menandakan hipomenorea.

Hipomenorea: Penyebab, Gejala, Penanganan

Apa Itu Hipomenorea?

Hipomenorea adalah kondisi ketika perdarahan menstruasi lebih sedikit daripada menstruasi normal. Selain periodenya yang singkat, jumlah darah yang keluar juga relatif lebih sedikit. Hipomenorea sering juga disebut dengan ‘light period’.

Menstruasi adalah kondisi meluruhnya lapisan rahim yang menyebabkan keluarnya darah melalui serviks dan vagina. Menstruasi yang normal umumnya terjadi setiap bulan.

Siklus menstruasi pada setiap manusia memang berbeda-beda yaitu antara 21 hingga 35 hari. Menstruasi ini rata-rata dapat terjadi selama 2-7 hari. Periode menstruasi setiap wanita juga dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.

Wanita yang hamil tidak mengalami menstruasi karena lapisan rahimnya tidak meluruh. Sedangkan faktor lain yang dapat memengaruhi siklus menstruasi adalah seperti stres, kondisi hormonal, dan juga pengaruh penggunaan obat tertentu.

Penyebab Hipomenorea

Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang mengalami hipomenorea. Berikut adalah kondisi yang umumnya dapat membuat seseorang menstruasinya lebih sedikit:

1. Usia

Siklus menstruasi dapat berubah sepanjang hidup. Umumnya pada awal masa menstruasi seseorang dapat mengalami hipomenorea, setelah itu baru mengalami menstruasi normal pada usia 20 hingga 30-an.

Pada usia akhir 30-an hingga 40-an, seseorang dapat memiliki menstruasi yang lebih sedikit atau justru lebih banyak dengan normal. Seseorang dapat melewatkan siklus menstruasi selama beberapa bulan, lalu mengalami menstruasi cukup banyak setelahnya.

Kondisi menstruasi yang lebih ringan dari biasanya juga dapat terjadi pada masa mendekati menopause.

2. Tidak terjadi ovulasi

Ovulasi adalah proses tubuh mengeluarkan sel telur. Apabila tubuh tidak mengeluarkan sel telur atau disebut juga dengan anovulasi, seseorang dapat memiliki menstruasi yang lebih pendek dan juga tidak teratur.

3. Berat tubuh di bawah ideal

Berat tubuh wanita juga dapat memengaruhi siklus menstruasinya. Seseorang yang berat badannya kurang atau di bawah ideal dapat mengalami hipomenorea atau bahkan menstruasinya berhenti sama sekali.

Tingkat lemak tubuh yang terlalu rendah menyebabkan ovulasi menjadi tidak teratur dan menyebabkan kondisi ini. Selain itu, olahraga terlalu banyak dan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia juga sering kali dikaitkan dengan kondisi ini.

4. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis yang memengaruhi hormon tubuh juga dapat menjadi pemicu hipomenorea. Kondisi yang dimaksud adalah seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan kondisi terkait tiroid.

5. Stres

Kondisi seperti stres dan depresi juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Banyak wanita yang mengalami hal ini kemudian mendapatkan siklus menstruasi yang tidak normal.

6. Penggunaan kontrasepsi hormonal

Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB dan IUD hormonal dapat menyebabkan hipomenorea. Pada awal penggunaan KB hormonal ini, akan sangat wajar jika seseorang mengalami menstruasi yang lebih sedikit daripada biasanya.

7. Menyusui

Penyebab lain yang dapat memicu menstruasi lebih sedikit adalah menyusui. Setelah melahirkan, siklus menstruasi seseorang tidak langsung kembali normal. Hal ini disebabkan karena hormon produksi susu mencegah ovulasi dan menunda menstruasi datang kembali.

Wanita yang menyusui tetap bisa hamil meskipun menstruasinya belum kembali. Hal ini dikarenakan wanita mengalami ovulasi 2 minggu sebelum menstruasi pertamanya pasca melahirkan.

8. Kehamilan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa orang yang hamil umumnya tidak mengalami menstruasi. Namun terkadang seseorang mengalami pendarahan implantasi sebagai tanda awal kehamilan. Pada dasarnya darah tersebut bukan merupakan darah menstruasi.

Jika Anda aktif secara seksual dan tidak pernah mengalami hipomenorea sebelumnya, Anda dapat melakukan tes kehamilan untuk memastikan kondisi Anda.

Gejala Hipomenorea

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin mengindikasikan hipomenorea:

  • Perdarahan terjadi kurang dari dua hari
  • Darah yang keluar sangat sedikit hampir seperti bercak saja
  • Melewatkan satu atau lebih siklus menstruasi
  • Mengalami menstruasi ringan lebih sering daripada siklis 21 hingga 35 hari.

Siklus menstruasi memang berbeda-beda dan dapat berubah-ubah pada setiap orang. Cara untuk mengetahui benar atau tidaknya Anda mengalami hipomenorea adalah dengan cara berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami kondisi seperti di atas.

Kapan Harus ke Dokter?

Terkadang menstruasi yang lebih ringan dapat terjadi tanpa penyebab apapun. Namun Anda harus waspada apabila mengalami salah satu kondisi seperti berikut ini:

  • Melewatkan 3 kali menstruasi ringan padahal tidak hamil
  • Mencurigai diri Anda hamil
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Mengalami pendarahan di antara dua siklus
  • Merasakan nyeri hebat saat menstruasi

Jika mengalami kondisi seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi Anda dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Penanganan Hipomenorea

Penanganan hipomenorea pada dasarnya harus disesuaikan dengan pemicunya. Kondisi ini dapat terjadi hanya sekali dan tidak perlu mendapatkan penanganan. Apabila kondisi berlanjut selama beberapa bulan, baru lah seseorang membutuhkan penanganan khusus.

Dokter akan mencari tahu kemungkinan penyebab menstruasi ringan dan menguji Anda dengan berbagai kondisi tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan rencana perawatan yang tepat.

Hipomenorea dapat diatasi dengan cara memperbaiki gaya hidup dan dengan konsumsi obat-obatan tertentu (apabila penyebabnya adalah kondisi medis tertentu). Dokter juga mungkin akan meresepkan atau merekomendasikan kontrasepsi hormonal. Bagi sebagian orang, kontrasepsi hormonal dapat membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur.

Itu dia berbagai informasi yang perlu diketahui tentang hipomenorea. Mengalami sedikit perubahan pada siklus menstruasi bukan merupakan hal yang dikhawatirkan. Salah satu cara untuk menjaga siklus menstruasi tetap normal adalah dengan menjaga pola hidup sehat.

 

Sumber:

  1. Should You Be Worried if Your Period Is Light? – https://www.healthline.com/health/womens-health/why-is-my-period-so-light
  2. Why is my period so light? – https://www.medicalnewstoday.com/articles/322935.php
  3. 10 Reasons Your Period Is Lighter Than Usual – https://www.prevention.com/health/a20499057/8-reasons-your-period-is-lighter-than-usual/

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi