Terbit: 11 December 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Kita mengenal tanggal 1 Desember sebagai Hari AIDS sedunia. Peringatan itu seakan selalu memberitahu kita tentang bahaya virus HIV yang bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia. Kita perlu memerangi penyakit ini dengan pencegahan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sebagaimana diimbau pemerintah melalui Kenterian Kesehatan RI.

Hari AIDS Sedunia: Jangan Takut Melakukan Tes HIV Secara Berkala

Yang namanya “gerakan”, kita memerlukan tindakan bersama-sama. GERMAS adalah tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama oleh seluruh komponen bangsa, dengan kesadaran, kemauan, kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Perubahan pola penyakit terkadang terjadi lantaran perilaku orang itu sendiri. Sejak tahun 1990 penyakit menular merupakan penyebab terbesar kematian, mulai dari ISPA, tuberkolusis, dan diare. Lalu ada juga AIDS yang turut mengancam keselamatan manusia dan keturunannya.

Anggapan yang berkembang di masyarakat adalah bahwa orang yang terkena HIV/AIDS umumnya bukanlah orang “baik-baik”. Padahal pendapat itu keliru. Ternyata orang yang tidak melakukan kegiatan kemaksiatan pun bisa terkena penyakit yang membuat imunitas di tubuh kita menurun dengan drastis ini.

Menurut hasil riset, salah satu penderita AIDS/HIV dengan jumlah yang paling banyak adalah ibu rumah tangga dengan persentase 17,74 persen. Fakta ini tentu mengejutkan. Kenapa ibu rumah tangga? Mereka kan hanya berkutat di rumah mengurus keluarga? Nah, permasalahan ini tak lain adalah karena tertular pasangannya yang mungkin “jajan” di luar.

Sebagai catatan, HIV bisa ditemukan di dalam darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Sedangkan penularannya bisa melalui banyak media. Hubungan seks tidak aman baik secara heteroseksual maupun homoseksual adalah penularan utama. Kemudian, proses transfusi darah, dan terakhir proses menyusui ibu kepada bayi.

Berkaitan dengan semangat GERMAS, ada tiga hal yang penting untuk harus kita lakukan secara sadar, yakni menghindari hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan, terlebih tanpa mengetahui riwayat penyakit pasangan kita. Kedua, untuk transfusi darah, sudah semestinya penggunaan jarum suntik pada proses transfusi memakai jarum suntik yang steril. Ketiga, adalah menjaga hubungan ibu-bayi dengan menjalani tes HIV. Ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk menjalani tes HIV agar saat bayi lahir dan menyusuinya tidak ikut tertular.

Tes HIV hendaknya dilakukan secara sukarela atau dengan anjuran petugas kesehatan. Sebelum pengambilan darah, kita biasanya akan mendapat layanan konseling oleh seorang konselor. Konselor akan menjaga kerahasiaan pribadi sehingga kita tidak perlu takut untuk melakukan tes. Hasil tes pun diberikan langsung pada penderita. Dengan melakukan tes HIV, diharapkan kita bisa semakin mewaspadai adanya penyakit mematikan ini dan melakuka berbagai hal yang bisa mencegah kedatangannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi