Terbit: 4 April 2023
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Memasuki usia kehamilan 2 minggu, tubuh wanita akan mulai mengalami beberapa perubahan. Perubahan apa saja yang dirasakan? Apa saja ciri-ciri yang umum terjadi? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut.

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 2 Minggu

Perkembangan Janin di Kehamilan 2 Minggu

Jika Anda mempertanyakan bagaimana kondisi janin saat hamil 2 minggu, maka Anda harus tahu bahwa memasuki minggu kedua kehamilan, belum ada janin di dalam kandungan.

Proses bertemunya sel sperma dan sel telur (ovum) baru terjadi di akhir minggu kedua, atau awal minggu ketiga. Sementara itu, hari pertama kehamilan umumnya terhitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) dan berakhir pada hari perkiraan lahir di minggu ke-40.

Oleh karenanya, Anda yang sedang merencanakan kehamilan sangat disarankan untuk rutin berhubungan intim di akhir minggu kedua atau awal minggu ketiga. Hal ini agar peluang kehamilan semakin besar.

Ketika sperma dan sel telur bertemu di akhir minggu kedua, maka terbentuklah sel yang disebut sebagai zigot. Sel ini lantas berkembang menjadi embrio berukuran sekitar 0,01-0,02 sentimeter. Embrio tersebut terdiri dari dua lapisan sel yaitu endoterm dan ektoderm. Kedua lapisan sel nantinya akan membentuk organ tubuh.

Jenis kelamin calon bayi juga sudah ditentukan secara genetik di minggu kedua. Perlu diketahui, manusia memiliki 46 kromosom (material genetik di dalam inti sel tubuh). Dari 46 kromosom tersebut, 2 di antaranya merupakan kromosom seks yang akan menentukan jenis kelamin.

Baik sperma maupun sel telur sama-sama ‘menyumbang’ 1 buah kromosom. Sperma akan membawa antara kromosom X atau Y, sedangkan sel telur hanya membawa kromosom X.

Jika saat pembuahan kromosom yang bergabung adalah XY, maka anak Anda akan berjenis kelamin laki-laki. Sementara apabila kombinasi kromosomnya adalah XX,  Anda akan melahirkan anak perempuan.

Baca Juga: Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 1 Minggu

Perubahan pada Tubuh saat Hamil 2 Minggu

Sama seperti di minggu pertama, bentuk perut ketika Anda hamil 2 minggu juga belum mengalami perubahan yang signifikan. Akan tetapi, ada perkembangan yang terjadi di dalam perut yakni sel telur matang sudah terbentuk.

Sel telur selanjutnya akan ‘tinggal’ di tuba falopi untuk menunggu kedatangan sperma yang akan membuahinya.

Manakala terjadi pembuahan, terbentuklah embrio yang mana embrio ini akan memproduksi hormon kehamilan. Hormon kehamilan berfungsi untuk memberi tahu pada tubuh bahwa embrio telah terbentuk yang lantas direspons tubuh dengan cara menghasilkan sejumlah perubahan selama kehamilan.

Perubahan lainnya yang juga terjadi saat hamil 2 minggu yaitu menebalnya lapisan rahim. Penebalan lapisan rahim merupakan mekanisme alami tubuh guna mempersiapkan rahim sebagai tempat janin akan tumbuh dan berkembang hingga menjadi bayi.

Berikut ciri-ciri hamil 2 minggu yang bisa terjadi, antara lain:

  • Menstruasi berakhir.
  • Payudara lebih sensitif terhadap rangsangan.
  • Nyeri pada payudara.
  • Merasa lebih bersemangat.
  • Peningkatan minat terhadap aktivitas seksual.
  • Peningkatan produksi lendir jernih vagina.
  • Lendir vagina elastis.

Selain itu, perubahan juga terlihat pada leher rahim (serviks). Pada periode ini, umumnya serviks Anda akan menjadi lebih lembut, posisinya lebih tinggi, lebih basah, dan lebih terbuka.

Baca Juga: Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 3 Minggu

Pemeriksaan Kehamilan

Sejumlah pemeriksaan yang harus Anda lakukan agar kehamilan di minggu kedua tetap sehat, di antaranya:

1. Masa Subur

Usia kehamilan 2 minggu atau siklus menstruasi minggu kedua dapat dikenali dari menstruasi sebelumnya yang sudah selesai, dan 1 minggu setelahnya akan terjadi masa subur. Kondisi ini membuat suasana hati ibu yang lebih stabil serta tubuh yang terasa bugar.

2. Periksa Suhu Basal Tubuh

Suhu basal tubuh adalah suhu saat pertama kali bangun tidur sebelum turun dari tempat tidur dan melakukan aktivitas apa pun.

Saat ibu tidak mengalami ovulasi /tidak subur, suhu basal berkisar 36,1-36,4 derajat Celcius; sedangkan pada masa subur, suhu basal bisa meningkat antara 36,4-37 derajat Celcius.

Guna memeriksa suhu basal tubuh, Anda memerlukan termometer ketiak. Lakukan pemeriksaan suhu ini di pagi hari pada waktu yang sama secara konsisten, misalnya setiap jam 9 pagi, dan sebelum Anda melakukan aktivitas.

Lakukan pemeriksaan setiap pagi selama 1-2 bulan dan dicatat supaya Anda mengetahui berapa rata-rata suhu tubuh saat Anda tidak subur, dan berapa peningkatan saat Anda subur, serta pada hari keberapa biasanya Anda mengalami masa subur.

3. Tes Kesuburan/Ovulasi

Selain dengan memeriksa suhu basal tubuh, Anda juga bisa menggunakan alat pendeteksi masa subur. Alat ini bekerja dengan cara mendeteksi luteinizing hormone(LH), yakni hormon yang menandakan ovulasi sedang berlangsung.

Dengan demikian, hal ini membantu Anda untuk menentukan kapan waktu berhubungan intim yang tepat jika ingin cepat hamil.

Tips Kehamilan 2 Minggu

Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan agar kehamilan yang sehat dapat terwujud, di antaranya:

1. Rutin ke Dokter Kandungan

Hal yang perlu diperhatikan saat usia kehamilan 2 minggu adalah lakukan pemeriksaan medis secara berkala dengan dokter kandungan Anda.

Pemeriksaan ini dapat membantu mengetahui apa saja yang sebaiknya dilakukan atau dihindari selama kehamilan berlangsung.

2. Konsumsi Makanan Bergizi

Mencukupi kebutuhan vitamin dan nutrisi penting lainnya menjadi suatu kewajiban agar perkembangan janin 2 minggu dan seterusnya berjalan dengan baik.

Tanyakan pada dokter mengenai makanan bergizi apa saja yang sebaiknya dikonsumsi guna menunjang tumbuh kembang janin sekaligus menjaga kesehatan Anda.

3. Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Selain memastikan asupan air putih cukup, Anda juga sebaiknya melatih diri untuk mengurangi asupan minuman yang tidak sehat. Konsumsilah sekitar 8-12 gelas air putih setiap harinya.

Baca Juga: 15 Penyebab Bayi Lahir Prematur yang Perlu Anda Waspadai

4. Tidak Merokok dan Konsumsi Minuman Beralkohol

Konsumsi minuman beralkohol sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Pasalnya, alkohol dapat merusak perkembangan janin.

Apabila perkembangan janin terganggu, risiko cacat fisik dan sejumlah masalah kesehatan lainnya pada bayi saat lahir dapat meningkat.

Selain minuman beralkohol, hentikan kebiasaan merokok dan jauhi paparan asap rokok.

Kandungan zat pada rokok disebut-sebut dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, termasuk risiko bayi lahir dengan sejumlah masalah kesehatan seperti berat badan yang di bawah standar.

5. Menjaga Tubuh Tetap Aktif

Tubuh yang tetap aktif dapat mengurangi stres, memperbaiki mood, dan memberi dorongan energi. Saat sedang hamil, hindari olahraga dengan intensitas tinggi. Olahraga yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi fisik.

6. Tetap Berpikir Positif

Selain persiapan fisik, persiapan mental juga diperlukan untuk mempersiapkan kehamilan. Menjaga pikiran tetap positif dapat membantu Anda mengatasi kecemasan yang muncul.

Nah, itulah informasi terkait perkembangan janin pada usia kehamilan 2 minggu. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. Your Baby’s Development: Week 2. https://kidshealth.org/en/parents/week2.html. (Diakses pada 9 Juni 2020)
  2. Anonim. 2 Weeks Pregnant. https://www.babycenter.com/2-weeks-pregnant. (Diakses pada 9 Juni 2020)
  3. Anonim. 1-2 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/weeks-1-and-2.aspx. (Diakses pada 9 Juni 2020)
  4. Crider, C. 2020. Ovulation Test Strips: Can They Help You Get Pregnant? https://www.healthline.com/health/fertility/ovulation-test-strips. (Diakses pada 9 Juni 2020)
  5. Gurevich, R. 2019. Does Female Orgasm Boost Your Odds for Getting Pregnant? https://www.verywellfamily.com/does-female-orgasm-boost-your-odds-of-getting-pregnant-1960265. (Diakses pada 9 Juni 2020)
  6. Pevzner, H. 2020. Week 2 of Your Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/2-weeks-pregnant-4158819. (Diakses pada 9 Juni 2020)
  7. Sliver, N. 2017. 2 Weeks Pregnant: Symptoms, Tips, and More. https://www.healthline.com/health/pregnancy/week-two#symptoms. (Diakses pada 9 Juni 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi