Terbit: 30 March 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Bau mulut atau dalam bahasa medis disebut halitosis adalah kondisi yang membuat seseorang merasa tidak percaya diri ketika berbicara di depan orang. Mulut berbau tidak sedap memang mudah diatasi, misalnya hanya menyikat gigi atau berkumur mulut akan kembali segar. Namun, terkadang aroma mulut yang mengganggu sulit diatasi dan bahkan menandakan penyakit! Simak informasi lengkapnya tentang gejala hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Bau Mulut (Halitosis): Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Apa Itu Bau Mulut (Halitosis)?

Bau mulut atau halitosis adalah masalah kesehatan mulut yang ditandai dengan napas berbau tidak sedap. Ada berbagai penyebab dan perawatannya untuk mengembalikan kesegaran mulut.

Siapa pun mungkin mengalami yang namanya bau mulut. Diperkirakan 1 dari 4 orang mengalami mulut berbau tidak sedap secara teratur.

Aroma mulut tidak sedap biasanya disebabkan oleh makanan atau ketika bangun pagi dan ini mudah diatasi, namun bau yang sulit hilang dan bertahan lama kemungkinan merupakan gejala yang lebih serius.

Gejala Bau Mulut (Halitosis)

Mulut berbau tidak sedap yang khas dapat bervariasi tergantung pada penyebab masalahnya. Cara yang mudah untuk mengetahui kondisi mulut Anda adalah meminta teman atau kerabat untuk mencium aroma mulut Anda, karena mungkin sulit untuk mencium aroma mulut sendiri.

Jika tidak ada yang bersedia, cara lainnya adalah memeriksa bau mulut dengan menjilat pergelangan tangan Anda sendiri, biarkannya hingga mengering dan kemudian mencium baunya. Tanda bau yang tidak sedap pada pergelangan tangan ini kemungkinan menunjukkan Anda mengalami halitosis.

Tanda dan gejala lain dari bau mulut termasuk:

  • Mulut terasa asam atau perubahan rasa
  • Mulut kering
  • Lidah berkerak

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mulut beraroma tidak sedap, perhatikan kebiasaan kebersihan mulut Anda setiap hari. Cobalah melakukan perubahan gaya hidup, seperti menyikat gigi dan lidah setelah makan, menggunakan benang gigi (dental floss), dan minum banyak air.

Meski sudah melakukan cara menghilangkan bau mulut tetapi bau tidak kunjung hilang, periksakan ke dokter gigi. Jika dokter gigi mencurigai suatu kondisi yang lebih serius yang menyebabkan mulut berbau tidak sedap, ia mungkin merujuk Anda ke dokter untuk menemukan penyebab bau tersebut.

Penyebab Bau Mulut (Halitosis)

Ada banyak kondisi yang menyebabkan mulut berbau tidak sedap, sama halnya seperti ada banyak bakteri di mulut. Berikut berbagai potensi yang menjadi penyebab mulut beraroma tidak sedap:

1. Makanan

Sisa makanan yang tersangkut di celah gigi dapat menyebabkan bau. Beberapa makanan seperti bawang dan bawang putih dan makanan lainnya juga bisa menyebabkan bau mulut. Setelah dicerna, produk pemecahannya akan dibawa dalam darah ke paru-paru di mana ini dapat memengaruhi aroma napas.

2. Kebersihan Gigi

Penyebab bau mulut karena jarang menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang, sehingga sisa makanan dapat menumpuk dan perlahan-lahan rusak yang pada akhirnya menghasilkan bau.

Bakteri dalam mulut membentuk lapisan film yang disebut plak menumpuk jika menyikat gigi tidak teratur. Plak ini dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan peradangan di antara gigi dan gusi yang disebut periodontitis. Penggunaan gigi palsu yang tidak dibersihkan secara rutin juga dapat menampung bakteri penyebab halitosis.

3. Mulut Kering

Air liur secara alami dapat membersihkan mulut dengan sendirinya. Nah, jika mulut secara alami kering atau kering karena penyakit tertentu, seperti xerostomia, ini menyebabkan aroma mulut tidak sedap.

4. Merokok

Produk tembakau seperti rokok juga dapat menjadi penyebab bau mulut yang khas. Selain itu, merokok dapat meningkatkan kemungkinan penyakit gusi yang juga dapat menyebabkan mulut berbau tidak sedap.

5. Diet yang Buruk

Puasa dan program makan rendah karbohidrat dapat menyebabkan halitosis. Ini disebabkan oleh pemecahan lemak yang memproduksi bahan kimia yang disebut keton. Keton ini memiliki aroma yang kuat.

6. Kondisi Mulut, Hidung, dan Tenggorokan

Terkadang penyebab bau mulut berasal dari batu-batu kecil yang terbentuk di amandel dan tertutup bakteri. Aroma tidak sedap juga dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan kronis pada hidung, tenggorokan, atau sinus, yang dapat menyebabkan tetesan postnasal (aliran ingus dari hidung ke tenggorokan).

7. Infeksi di Mulut

Aroma mulut tidak sedap dapat disebabkan oleh luka setelah menjalani prosedur operasi mulut, seperti pencabutan gigi atau sebagai akibat dari kerusakan gigi, penyakit gusi, atau sariawan.

8. Obat-Obatan

Obat-obatan tertentu dapat mengurangi air liur dan ini menyebabkan mulut kering, yang pada akhirnya mulut terasa mau. Obat-obatan menghasilkan bau ketika memecah dan melepaskan bahan kimia dalam napas.

Contohnya termasuk nitrat yang digunakan untuk mengobati angina (angin duduk), beberapa bahan kimia kemoterapi, dan beberapa obat penenang, seperti fenotiazin. Orang yang mengonsumsi suplemen vitamin dalam dosis tinggi juga rentan terhadap mulut beraroma tidak sedap.

9. Penyakit

Tidak sedikit penyakit serius seperti beberapa kanker, gagal hati, dan penyakit metabolisme lainnya dapat menjadi penyebab bau mulut, karena campuran bahan kimia tertentu yang hasilkan penyakit tersebut. Penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dapat menyebabkan aroma mulut tidak sedap karena asam lambung yang naik ke kerongkongan yang teratur.

Diagnosis Bau Mulut (Halitosis)

Biasanya dokter gigi hanya akan mencium bau napas orang yang mungkin mengalami halitosis dan menilai bau pada skala intensitas enam poin. Dokter gigi dapat mengikis bagian belakang lidah dan menciumnya karena ini sering menjadi sumber aroma tidak sedap.

Ada berbagai detektor canggih yang dapat menilai bau mulut dengan lebih tepat, berikut beberapa caranya:

  • Halimeter: Alat ini bisa mendeteksi tingkat sulfur yang rendah dalam mulut.
  • Kromatografi gas: Tes ini mengukur tiga senyawa sulfur yang mudah menguap: Hidrogen sulfida, metil merkaptan, dan dimetil sulfida.
  • Tes BANA: Alat ini mengukur kadar enzim spesifik yang diproduksi oleh bakteri penyebab mulut berbau tidak sedap.
  • Tes beta-galactosidase: Kadar enzim beta-galactosidase telah ditemukan berhubungan dengan aroma mulut tidak sedap.

Cara Mengatasi dan Mencegah Bau Mulut (Halitosis)

Setelah mengetahui penyebabnya, ada banyak cara menghilangkan bau mulut, yakni dengan melakukan perubahan gaya hidup seperti berikut ini:

1. Gosok Gigi Setelah Makan

Selalu bawa sikat gigi termasuk di tempat kerja untuk digunakan setelah makan. Sikat gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor setidaknya dua kali sehari, terutama setelah makan. Pasta gigi dengan sifat antibakteri telah terbukti dapat mengurangi bau mulut.

2. Menggunakan Benang Gigi

Cara mengatasi bau mulut tidak hanya menyikat gigi saja karena hanya membersihkan sekitar 60 persen permukaan gigi. Sebaiknya gunakan juga benang gigi atau dental floss untuk mengurangi penumpukan sisa makanan dan plak dari sela-sela gigi.

3. Membersihkan Gigi Palsu

Gigi palsu juga harus dibersihkan setiap hari sesuai anjuran dokter gigi. Membersihkannya secara rutin dapat mencegah bakteri menumpuk.

4. Menyikat Lidah

Bakteri, makanan, dan sel-sel mati biasanya menumpuk di lidah, terutama pada perokok atau mereka yang mulutnya sangat kering. Cara menghilangkan bau mulut dapat menggunakan tongue scraper (pembersih lidah) untuk membantu membersihkan lidah yang berkerak penyebab bau.

5. Hindari Mulut Kering

Hindari alkohol dan rokok karena dapat menyebabkan mulut kering. Sebaiknya minum banyak air dan mengunyah permen karet (lebih baik yang bebas gula) untuk membantu merangsang produksi air liur. Jika mulut kering secara kronis, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk merangsang air liur.

6. Diet

Hindari makan bawang, bawang putih, makanan pedas, dan makanan manis karena dapat menimbulkan bau tidak sedap pada mulut. Juga kurangi konsumsi kopi dan alkohol. Sebaiknya makan makananan sarapan yang memiliki tekstur kasar dapat membantu membersihkan bagian belakang lidah.

7. Mengganti Sikat Gigi Baru secara Teratur

Mengganti sikat gigi secara berkala ketika sudah mengembang atau rusak, kira-kira setiap tiga hingga empat bulan, dan sebaiknya memilih sikat gigi berbulu halus.

8. Memeriksa Gigi secara Rutin

Jangan lupa, cara menghilangkan bau mulut dengan pergi ke dokter gigi secara teratur. Sebaiknya temui dokter gigi dua kali setahun untuk memeriksakan dan membersihkan gigi.

Pengobatan Bau Mulut secara Medis

Jika bau mulut diduga disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya, dokter gigi mungkin akan merujuk pasien ke penyedia layanan kesehatan utama .

Penyebab yang berhubungan dengan kesehatan mulut, dokter gigi akan menyarankan untuk mengontrol kondisi kesehatan dengan lebih baik. Cara mengatasi bau mulut dengan menjaga kesehatan mulut termasuk:

1. Obat Kumur dan Pasta Gigi

Jika aroma mulut disebabkan oleh penumpukan bakteri (plak) pada gigi, dokter gigi dapat merekomendasikan obat bau mulut seperti obat kumur yang dapat membunuh bakteri. Obat kumur mengandung antibakteri cetylpyridinium chloride, chlorhexidine atau hidrogen peroksida.

Dokter gigi mungkin juga merekomendasikan pasta gigi yang mengandung antibakteri untuk membunuh bakteri yang menyebabkan penumpukan plak.

2. Perawatan Penyakit Gigi

Jika memiliki penyakit gusi, Anda dapat dirujuk ke spesialis gusi (periodontist). Penyakit gusi dapat menyebabkan gusi tertarik dan terlepas dari gigi, menimbulkan celah atau kantong yang penuh dengan bakteri penyebab bau.

 

  1. Newman, Tim. 2018. Everything you need to know about bad breath. https://www.medicalnewstoday.com/articles/166636. (Diakses 30 Maret 2020)
  2. Mayo Clinic Staff. 2018. Bad breath. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/symptoms-causes/syc-20350922. Diakses 30 Maret 2020)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. Halitosis (Bad Breath). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/halitosis-bad-breath. (Diakses 30 Maret 2020)
  4. Anonim. 2019. Bad Breath Be Gone: Steps To Improve Your Halitosis. https://www.drugs.com/slideshow/bad-breath-be-gone-1100. (Diakses 30 Maret 2020)
  5.  Cunha, John P. Bad Breath (Halitosis). https://www.medicinenet.com/bad_breath/article.htm. (Diakses 30 Maret 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi