Terbit: 20 January 2021 | Diperbarui: 8 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Gigitan tomcat sempat melanda beberapa daerah di Indonesia. Apa yang harus Anda lakukan jika terkena sengatan hewan yang masuk golongan kumbang dengan nama latin Paederus spp.Curt ini? Simak penjelasan selengkapnya.

Gigitan Tomcat: Pertolongan Pertama dan Cara Mengobati

Apa Itu Tomcat?

Kumbang Paederus fuscipes atau dikenal dengan sebutan rove beetle adalah jenis kumbang yang selalu aktif berjalan-jalan. Di Indonesia, masyarakat sering menyebutnya sebagai tomcat.

Kumbang berukuran panjang 7-10 mm dan lebar 0,5-1,0 mm ini memiliki kepala berwarna hitam, sayap berwarna biru kehitaman, dan hanya menutupi bagian depan tubuh. Sedangkan bagian toraks dan abdomen berwarna oranye atau merah.

Tahap fase larva kumbang ini berkembang di daerah lembap seperti rawa-rawa, lahan pertanian beririgasi, dan lahan sawah. Larva biasanya memakan serangga kecil dan telur serangga.

Serangga dewasa adalah predator serangga lain di daerah tropis dan sering ditemukan siang hari untuk mencari mangsa. Serangga ini beristirahat pada vegetasi tanaman di daerah persawahan. Pada malam hari kumbang dewasa tertarik akan cahaya terutama cahaya lampu.

Dampak Gigitan Tomcat pada Manusia

Tomcat sebagaimana serangga lainnya memiliki hemolimfa yang berisi pederin (C25H45O9N), yaitu zat kimia iritan kuat yang bisa menyebabkan reaksi gatal dan rasa terbakar. Apabila kulit mengalami kontak dengan pederin, hal itu bisa menimbulkan iritasi dan peradangan sehingga menimbulkan dermatitis linearis. Dampak lanjutannya, pederin dapat menyebabkan bengkak atau kulit melepuh.

Meski begitu, bekas gigitan tomcat tidak selalu menimbulkan gejala. Biasanya dalam jangka waktu 12 hingga 36 jam, tanda kemerahan (eritema) mulai tampak diikuti dengan munculnya lepuhan (eritema bulosa). Keadaan ini bisa bertahan selama beberapa minggu.

Dampaknya bisa lebih buruk jika Anda menghancurkan serangga saat menempel pada kulit atau kulit yang terkena hemolimfa mengenai permukaan kulit lainnya, misalnya tangan yang digunakan untuk menepuk tomcat.

Oleh karena itu, Anda harus tetap waspada melakukan sentuhan dengan kulit yang diketahui baru kontak dengan serangga ini, guna menghindari kemungkinan efek lesi bayangan (kissing/mirror lesions). Secara umum efek iritasi yang dihasilkan bukanlah kondisi menular.

Pertolongan Pertama Gigitan Tomcat

Sebagian besar reaksi terhadap gigitan dan sengatan serangga terbilang ringan, karena hanya menyebabkan sedikit kemerahan, gatal, atau bengkak ringan. Berikut  tips pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Jika serangga masih menempel di kulit, jangan dipencet, ambil dengan sarung tangan dan buang ke tempat yang aman.
  • Apabila Anda sudah terlanjur digigit, cuci kulit yang terkena gigitan dengan air mengalir dan sabun untuk menetralisir racun.
  • Kompres dengan kain dingin, bisa dengan membasahinya dengan air dingin atau diisi es batu.
  • Obat gigitan tomcat seperti krim hidrokortison 0,5 atau 1 persen, losion kalamin, atau konsumsi antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
  • Obat lain yang bisa digunakan adalah salep betamethasone, antibiotik neomycin sulfate 3 kali sehari, atau salep acyclovir 5 persen.

Jika diperlukan, angkat area yang terkena jika memungkinkan, untuk membantu mengurangi pembengkakan. Hindari menggaruk area gigitan untuk mengurangi risiko infeksi. Hindari pengobatan rumahan seperti cuka dan soda bikarbonat karena tidak akan membantu mengatasi kondisi.

 

Kapan Pertolongan Medis Dibutuhkan?

Jika beberapa perawatan di atas tidak membantu mengatasi kondisi, dokter mungkin meresepkan obat yang lebih kuat seperti obat steroid. Akan tetapi, mendapatkan bantuan dari tenaga medis profesional jika seseorang yang terkena gigitan tomcat mengalami:

  • Kesulitan bernapas.
  • Pembengkakan pada bibir, kelopak mata, atau tenggorokan.
  • Pusing, pingsan, atau kebingungan.
  • Detak jantung cepat.
  • Hives.
  • Mual, kram, atau muntah.

Lakukan tindakan ini segera sambil menunggu bantuan medis datang:

  • Tanyakan kepada orang tersebut apakah dia membawa auto injektor epinefrin untuk mengobati serangan alergi.
  • Jika orang tersebut mengatakan dia perlu menggunakan auto injektor, tanyakan apakah Anda harus membantu menggunakannya.
  • Kendurkan pakaian ketat dan tutupi orang tersebut dengan selimut. Jangan memberinya minuman.
  • Jika orang tersebut muntah, posisikan dia untuk mencegah tersedak.
  • Mulailah CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation jika pernapasannya terhenti.

Perlindungan dari Gigitan Tomcat

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah meredupkan cahaya lampu, meniup/mengusirnya dengan kertas saat menempel di kulit, segera cuci tangan jika terkena cairannya, dan lakukan penyemprotan pestisida nabati.

Sementara itu, pengendalian padatnya hewan ini di pemukiman tidak dianjurkan menggunakan insektisida karena dapat berpengaruh buruk pada manusia, hewan, dan serangga berguna lainnya. Cahaya lampu dan warna kuning paling disukai oleh serangga tersebut, oleh karena itu lampu dan papan berwarna kuning dapat dipakai sebagai alat pengendalian serangga.

Cara pengendalian dengan penggunaan lampu perangkap, lampu yang di bawahnya diletakkan panci yang berisi air dan deterjen. Selain itu, menggunakan papan berwarna kuning yang sudah diberi lem dengan lampu.

Selain itu, gunakan pakaian lengan panjang dan sarung tangan akan membantu melindungi kulit dari kontak dengan serangga ini. Gunakan kawat kasa pada jendela rumah untuk membantu mencegahnya masuk ke dalam rumah.

Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemukannya, segera semprotkan racun serangga. Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar yang bisa menjadi tempat serangga ini tinggal dan berkembang biak.

Pada kasus gigitan dan sengatan ringan, perawatan pertolongan pertama dasar biasanya sudah cukup. Jika Anda curiga bahwa bekas gigitan tomcat mengalami reaksi alergi parah, bantuan medis harus segera dilakukan. Orang dengan alergi tertentu mungkin mengalami reaksi alergi yang parah terhadap gigitan atau sengatan.

Bersiap untuk kemungkinan keadaan darurat dapat membantu Anda menjaga diri dan orang lain tetap aman.

 

  1. Anonim. Insect bites and stings: First aid. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-insect-bites/basics/art-20056593. (Diakses pada 20 Januari 2021).
  2. Anonim. Treatment-Insect bites and stings. https://www.nhs.uk/conditions/insect-bites-and-stings/treatment/. (Diakses pada 20 Januari 2021).
  3. Anonim. Tomcat Ternyata Tak “Seseram ” Masalah BBM. http://lipi.go.id/berita/single/Tomcat-Ternyata-Tak-Seseram-Masalah-BBM/7558. (Diakses pada 20 Januari 2021).
  4. Hasyim, Ahsol dan Liferdi Lukman. 2010. Mengenal Kumbang Sahabat Petani Paderus Fuscipes Dan Dampaknya Terhadap Manusia. http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-terbaru/70-mengenal-kumbang-sahabat-petani-paederus-fuscipes-coleoptera-staphylinidae-dan-dampaknya-terhadap-manusia.html. (Diakses pada 20 Januari 2021).
  5. Rokom. 2012. Racun Serangga Tomcat Sebabkan Dermatitis Contact Irritant. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20120321/323154/racun-serangga-tomcat-sebabkan-dermatitis-contact-irritant/. (Diakses pada 20 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi