Terbit: 17 September 2017 | Diperbarui: 19 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Permasalahan yang dihadapi para profesional kesehatan gigi di Indonesia sangatlah kompleks. Mulai dari edukasi perawatan gigi, kebutuhan memperoleh peralatan kedokteran gigi, hingga metode untuk melakukan perbaikan gigi. Para profesional kesehatan gigi juga dituntut untuk updatedengan teknologi terbaru dalam dentistry.

Seminar Ilmiah dan Workshop Menarik Mengenai Layanan Kedokteran Gigi

Pameran Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC) 2017 menjadi salah satu jawaban bagi permasalahan-permasalahan yang sering ditemui oleh para dokter gigi di tanah air dan di negara-negara lain. Selama pameran berlangsung juga digelar serangkaian seminar ilmiah berikut workshop yang mengupas secara mendalam mengenai perkembangan teknologi dental dunia.

Mengusung tema utama “Modern Science and Technology for The Future of Dentistry,”  pada hari ketiga IDEC 2017 menampilkan 5 seminar dengan topik Clinical Advantages of Fast Curing MTA Based Materials yang disampaikan oleh Alexander Pavlov. Dilanjutkan dengan seminar berjudul Comprehensive Diagnostic – Approach for Oral Lessions oleh drg. Riani Setiadhi,  SpPM, dosen Ilmu Penyakit Mulut di Universitas Padjajaran Bandung,  Oral Hygiene and Systemic Health oleh Prof. Dr. Rajiv Saini, dokter asal India yang menekuni bidang Periodontology and Oral Implantology.

doktersehat-oral-hygiene-idec

“IDEC merupakan acara yang bagus, saya berharap acara ini akan semakin besar dan dihadiri oleh lebih banyak peserta dari mancanegara, bukan  hanya peserta lokal,” ujar drg. D. Yudha Rismanto sebagai salah satu pembicara dalam seminar di hari kedua yang mengusung topik Periodental Esthetic Treatment as Primary Option in Dental Therapy.

Seminar yang tak kalah menarik dipaparkan oleh oleh drg. Jusuf Sjamsudin, yang juga merupakan pengajar di FKG Universitas Airlangga Surabaya, dengan judul Management Anterior Cross Bite in Mixed Dentition With Inclined Bite Plane: Indication and Contra Indication dan ditutup dengan Complication In Implant Dentistry: Peri-implantitis oleh Dr. drg. Marzella Mega Lestari, MDS, Sp.BM, Jakarta.

“Acaranya bagus karena ada seminar dan exhibition-nya. Saya sudah ikut seminarnya dari hari Jumat. Banyak hal menarik yang saya dapat di IDEC, salah satunya dari teknologi, karena seiring berjalannya waktu, kita perlu mengikuti perkembangan teknologi dentistry masa kini,” tutur drg. Anita, salah satu peserta seminar asal Pekanbaru.

doktersehat-alat-kesehatan-gigi

Pada hari ke-3 juga digelar beberapa Hands-On dengan topik mencakup Direct Inclined Bite Plane Fabrication oleh drg. Jusuf Sjamsudin, Management of Treatment for Special Needs oleh Roosje Rosita Dewen & TeamCorrection of Perforation With Rootdent oleh Alexander Pavlov, Lab Examination to Support Comprehensive Diagnostic for Oral Lesions oleh drg. Riani Setiadhi dan Dr. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM. – dokter gigi dan dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad, Bandung.

“Acaranya menarik, pesertanya serius mengikuti seminar dan workshop hands-on. IDEC dapat menjadi terobosan untuk acara-acara kedokteran gigi selanjutnya,” papar Prof. drg. Laura Susanti Himawan, SpPros (K), salah satu pembicara Hands-On dengan topik Simple Way to Diagnose TMD and Its Early Treatment.

Salah satu Hands-On yang menarik adalah membahas mengenai koreksi perforasi di daerah akar, mahkota dan furkasi gigi yang disampaikan oleh Alexander Pavlov, salah satu dokter gigi asal Rusia yang spesialis di bidang prosthetic dentistry atau pembuatan gigi palsu. Saat ini banyak masyarakat yang belum sadar ketika akan membuat gigi palsu tidak berkonsultasi dengan dokter gigi atau ahli gigi yang kompeten di bidangnya.

“Acara IDEC sangat menambah wawasan saya sebagai mahasiswa bahwa dunia kedokteran gigi ini sangat luas. Bahkan saya menemukan teknologi-teknologi baru dalam bidang kedokteran gigi di acara ini.  Ini membuka peluang bagi dokter gigi maupun mahasiswa untuk lebih update terhadap bidang kedokteran gigi, tidak sebatas melayani pasien atau melakukan perawatan standar seperti yang dipelajari di perkuliahan,” komentar Dani, mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran sekaligus pengunjung IDEC.

Sementara itu di area pameran Assembly Hall JCC juga terdapat lebih dari 100 brand lokal dan luar negeri yang terkait dengan industri dental, mulai dari produk pemutih gigi, teknologi implan gigi, endodontik, hingga peralatan bedah dokter gigi. Salah satunya adalah teknologi kamera X-Ray yang bisa memindai struktur gigi pasien sebelum dilakukan operasi implan gigi, yang ditampilkan oleh salah satu peserta pameran dari Jepang. Terobosan teknologi baru lain adalah Aligner yang dirancang dari bahan lapisan plastik elastis yang memiliki fungsi mirip behel untuk merapikan gigi.

“IDEC merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas dokter gigi Indonesia agar maju sesuai dengan standar internasional, melalui konferensi-konferensi yang tidak hanya mengundang para ahli dari dalam negeri namun juga luar negeri sehingga keilmuan yang dipelajari tidak hanya dari sisi Indonesia dengan pertimbangan-pertimbangan, salah satunya teknologi terbarukan dalam pengobatan kesehatan gigi,” papar drg. Diono Susilo, Ketua IDEC 2017.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi