Terbit: 27 April 2018 | Diperbarui: 8 September 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Dalam dunia medis, perawatan kawat gigi atau behel disebut juga ortodonti. Perawatan gigi ini dilakukan untuk mengoreksi barisan gigi yang tidak rata. Pemasangan behel tidak boleh dilakukan sembarangan. Prosedur ini harus dilakukan oleh dokter gigi yang kompeten. Behel gigi bukanlah perawatan yang sederhana. Diperlukan perhatian dan ketelatenan dari dokter yang merawat sekaligus pasien.

Risiko Menggunakan Behel Gigi

Namun, penggunaan behel gigi belakangan ini bukanlah untuk memperbaiki kondisi gigi tetapi lebih kepada tren. Dari sinilah kemudian banyak bermunculan ‘tukang gigi’ yang tidak memiliki kompetensi untuk melakukan prosedur pemasangan behel gigi.

Untuk melakukan pemasangan behel gigi, dokter akan memulainya dengan tanya jawab, pemeriksaan klinis atau pemeriksaan secara langsung sampai pemeriksaan dengan sinar-X. Berbeda halnya jika Anda melakukan pemasangan behel selain dengan dokter gigi.

Setiap Pengobatan Memiliki Risiko

Pada dasarnya, jika Anda melakukan pemasangan behel gigi di tempat yang benar maka risiko yang terjadi dengan gigi Anda akan semakin kecil. Meski begitu, penggunaan behel gigi juga memiliki risiko, diantaranya:

  1. Cedera

Karena behel gigi menutupi gigi Anda, maka benturan atau pukulan yang mengenai mulut dapat menggores bagian dalam bibir atau pipi. Sementara itu, bracket yang longgar atau rusak dapat menggores dan mengiritasi pipi, gusi, atau bibir. Ikuti saran dokter gigi mengenai kebiasaan makan yang baik atau kebiasaan lainnya untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera.

  1. Penumpukan plak

Pemasangan behel gigi membuat adanya celah pada gigi, sehingga sisa-sisa makanan bisa masuk ke dalamnya. Sisa makanan yang tertinggal di sela gigi dapat membuat penumpukan plak yang banyak mengandung bakteri. Penumpukan plak pada gigi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi.

  1. Pemendekan akar gigi

Saat Anda menggunakan kawat gigi, beberapa gigi akan bergerak ke arah tekanan kawat. Dalam jangka panjang, beberapa tulang gigi yang lama akan tergantikan oleh tulang baru, dan panjang akar gigi dapat berkurang secara permanen yang pada akhirnya menyebabkan gigi mudah goyang.

  1. Rasa nyeri

Rasa nyeri yang dialami setiap individu bervariasi. Secara umum, gigi mungkin akan terasa sedikit sakit, sedikit longgar, dan kurang memiliki tenaga untuk menggigit pada beberapa hari pertama. Bagian dari behel dapat menggesek bibir, pipi, atau lidah sehingga menyebabkan nyeri. Terkadang, ada orang yang mengalami sariawan. Selain itu, Anda mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan sedikit kesulitan untuk berbicara.

Nah, itulah beberapa risiko yang bisa dihadapi jika Anda menggunakan behel gigi. Lalu, bagaimana jika seseorang melakukan pemasangan behel tidak pada dokter ahli? Berikut ini adalah sejumlah risiko yang mengancam, seperti:

  • Infeksi gusi. Infeksi pada gusi bisa menjalar sampai ke jaringan di bawahnya, yaitu tulang pendukung gigi, pembengkakan, bau mulut, gigi berlubang, dan luka pada jaringan sekitar. Pada beberapa kasus, apabila kerusakan yang ditimbulkan cukup parah, maka infeksi tidak hanya dapat mengganggu kesehatan rongga mulut tetapi bisa menyebar ke tubuh dan organ vital lainnya.
  • Gigi goyang. Umumnya, gigi goyang pada orang dewasa disebabkan oleh periodontitis. Periodontitis adalah radang gusi yang disebabkan oleh infeksi. Peradangan ini menyebabkan kerusakan pada jaringan halus dan tulang yang menyokong gigi Anda pada tempatnya.

Saat sudah terjadi kerusakan gigi, hal ini tentunya akan membutuhkan perawatan khusus. Semakin kompleks perawatan yang diperlukan untuk mengatasi kerusakan, maka akan semakin besar biaya yang diperlukan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi