Terbit: 11 April 2016 | Diperbarui: 21 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tahukah anda, setidaknya ada tiga juta remaja yang kini menggunakan kawat gigi. Selain karena kebutuhan penataan susunan gigi dan rahang, banyak remaja yang menggunakan kawat gigi karena kebutuhan trend dan memperbaiki penampilan. Alasan kedua inilah yang kini banyak dikhawatirkan oleh dokter mengingat kini banyak orang yang menyepelekan pemasangan kawat gigi. Dalam realitanya, harus ada persetujuan dokter terlebih dahulu jika seseorang ingin memasang kawat gigi. Selain itu, mereka yang akan memasang kawat gigi haruslah mengetahui beberapa efek samping yang kurang menyenangkan seperti sebagai berikut.

Pertimbangkan Resiko Ini Sebelum Memasang Kawat Gigi

Hal pertama yang harus siap-siap dirasakan oleh mereka yang memasang kawat gigi adalah akan adanya rasa nyeri yang sangat hebat pada rahang yang bisa berujung pada sakit pada keseluruhan kepala. Saat memasang kawat gigi, dokter juga akan melakukan pengencangan pada gigi dan susunan rahang sehingga akan terjadi inflamasi pada dalam mulut. Hal inilah yang memicu rasa sakit pada kepala yang sangat terasa. Selain itu, jika anda mengkonsumsi makanan keras ata kasar saat anda baru saja memasang kawat gigi, maka area gusi pun beresiko mengalami pendarahan dan rasa nyeri yang sangat kuat.

Masa-masa awal pemasangan kawat gigi adalam masa-masa yang akan sangat menyiksa penggunanya. Selain memberikan rasa nyeri luar biasa, mulut bagian dalam juga beresiko mengalami luka karena adanya penyesuaian diri pada kawat gigi. Banyak kasus dimana pengguna kawat gigi akan mengalami sariawan yang sangat parah dan tentu akan membuat tidak nyaman.

Perawatan gigi yang dipasangi kawat gigi juga tentu akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan gigi normal. Selain perlu melakukan pembersihan khusus mengingat sisa makanan akan lebih mudah menempel pada kawat gigi sehingga beresiko menyebabkan plak, pengguna kawat gigi juga harus semakin rutin berkunjung ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Hal ini tentu akan menyita lebih banyak waktu dan tenaga.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi