Terbit: 19 February 2017 | Diperbarui: 8 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak dari kita yang masih suka menggunakan tusuk gigi setelah makan untuk menghilangkan berbagai sisa makanan yang sangat mengganggu di sela-sela gigi. Meskipun memang cukup efektif untuk mengangkat berbagai sisa makanan tersebut, pakar kesehatan ternyata menyebut penggunaan tusuk gigi ini kurang baik bagi kesehatan gigi dan mulut. Apa sajakah bahaya dari menggunakan tusuk gigi?

Ini Bahayanya Jika Menggunakan Tusuk Gigi Setelah Makan

Pakar kesehatan gigi menyebutkan jika dibalik kenikmatan saat menggunakan tusuk gigi, kita ternyata bisa meningkatkan resiko terkena masalah kesehatan pada gusi. Bagaimana tidak, ujung tusuk gigi yang cenderung runcing ini ternyata tidak sesuai dengan anatomi gigi dan gusi sehingga bisa dengan mudah memicu luka atau pendarahan pada gusi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam British Dental Journal, diketahui bahwa penggunaan tusuk gigi juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan gigi. Tanpa kita sadari, penggunaan tusuk gigi ini bisa membuat tatanan gigi melebar dan melonggar. Jika kita terlalu sering melakukannya, maka kita juga akan lebih mudah mengalami iritasi, trauma, hingga epulis. Epulis sendiri adalah sebuah kondisi dimana diantara celah gigi terdapat benjolan kecil. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, benjolan epulis ini ternyata bisa cukup mengganggu dan bahkan berdarah.

Dalam jurnal kesehatan gigi tersebut, diketahui bahwa tusuk gigi memang sudah digunakan oleh manusia sejak lama. Pada jaman dahulu, tusuk gigi adalah satu-satunya cara membersihkan gigi setelah makan sebelum ditemukannya sikat gigi. Dengan adanya sikat gigi, maka penggunaan tusuk gigi yang dianggap lebih beresiko pun sudah tak lagi dianjurkan oleh pakar kesehatan. Hanya saja, jika kita masih merasa gigi kurang benar-benar bersih dan sisa makanan masih ada yang tersisa setelah makan atau menyikat gigi, maka kita lebih disarankan untuk menggunakan benang floss yang jauh lebih aman.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi