Terbit: 18 March 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Gigi yang renggang dapat dibetulkan dengan menggunakan alat yang bernama dental bridge. Apa itu dental bridge? Simak informasi selengkapnya mengenai metode perawatan gigi yang satu ini.

Dental Bridge: Fungsi, Jenis, dan Biaya

Apa Itu Dental Bridge?

Dental bridge adalah sebuah metode yang penerapannya dengan membuat semacam penyangga berupa gigi palsu—disebut sebagai pontik—yang mana pontik ini nantinya ditempatkan di sela-sela gigi yang renggang tersebut.

Pontik tersebut umumnya terbuat dari bahan porselen. Pemilihan bahan ini agar dapat menyelaraskan dengan warna gigi sesungguhnya. Pemasangan bridge sendiri dapat dilakukan 5-15 tahun sekali tergantung kebutuhan. Dengan memasangkan alat ini pada gigi yang renggang, diharapkan gigi dapat kembali terlihat rapat.

Fungsi Dental Bridge

Fungsi dental bridging sebagaimana telah disebutkan di atas adalah untuk membantu mengatasi masalah gigi renggang. Hal ini menjadi penting mengingat gigi yang renggang mungkin akan menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang ketika sedang tersenyum lebar atau tertawa. Di samping itu, gigi yang renggang berpotensi mempersulit Anda dalam melakukan sejumlah aktivitas terkait.

Berikut adalah manfaat dental bridge yang perlu diketahui:

  • Mengembalikan estetika gigi
  • Mempermudah gigi dalam melakukan tugasnya yakni menggigit dan mengunyah makanan
  • Menghindari gigi yang masih ada dari mengalami disposisi atau lepas
  • Menghindari perubahan bentuk wajah
  • Membantu memperjelas ucapan saat berbicara

Jenis-Jenis Dental Bridge

Ada beberapa jenis bridge gigi yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan, yaitu:

  • Traditional
  • Cantilever
  • Maryland
  • Implant-supported

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing jenis bridge di atas!

1. Traditional Dental Bridge

Jenis yang satu ini terdiri dari gigi palsu atau gigi yang ditempelkan pada masing-masing gigi penyangga.

Jenis ini bisa dikatakan menjadi jenis yang paling populer. Selain itu, traditional bridge dapat digunakan ketika Anda memiliki gigi asli di kedua sisi celah yang merupakan lokasi ‘bekas’ gigi Anda yang lepas.

2. Cantilever Dental Bridge

Jenis yang selanjutnya adalah cantilever. Secara umum, jenis yang satu ini bisa dikatakan mirip dengan jenis sebelumnya yakni tradisional.

Akan tetapi, meskipun mirip dengan jenis tradisional, pontik pada jenis cantilever ini ditahan oleh mahkota gigi yang ditempelkan hanya pada satu gigi penyangga. Cantilever bridge hanya perlu satu gigi asli di sebelah celah gigi yang lepas.

3. Maryland Dental Bridge

Sama seperti traditional bridge, Maryland bridge menggunakan dua gigi penyangga alami, masing-masing satu di setiap celah sisi. Akan tetapi, keduanya juga memiliki perbedaan. Jika traditional bridge menggunakan mahkota gigi pada gigi penyangga, Maryland bridge menggunakan kerangka logam atau porselen yang terikat pada bagian belakang gigi penyangga.

Jenis bridge yang satu ini—sama halnya dengan traditional bridge— hanya dapat digunakan ketika Anda memiliki gigi alami di celah setiap sisi yang disebabkan oleh gigi yang lepas.

4. Implant-Supported Dental Bridge

Sesuai dengan namanya, implant-supported bridge dilakukan dengan cara menggunakan implan gigi sebagai pengganti mahkota atau kerangka gigi. Biasanya, satu implan ditempatkan untuk setiap gigi yang renggang, untuk kemudian implan ini mejaga agar pontik tetap pada posisinya. Jika menempatkan satu implan untuk setiap gigi tidak memungkinkan, bridge mungkin akan menempatkan di antara dua mahkota yang sudah ditanami implan tadi.

Dianggap sebagai jenis bridge yang paling kuat dan paling stabil, implant-supported bridge biasanya dilakukan melaui 2 (dua) tahapan tindakan operasi yaitu:

  • Operasi pertama untuk menanamkan implan di tulang rahang
  • Operasi kedua untuk menempatkan pontik

Akan tetapi, proses ini tidak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan waktu selama beberapa bulan untuk menyelesaikan prosedur ini.

Perlukah Memasang Dental Bridge?

Melihat fungsinya, prosedur perawatan gigi yang satu ini nampaknya perlu untuk dilakukan. Kendati demikian, bagi Anda yang mengalami kondisi ini sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna menentukan apakah metode ini memang menjadi metode yang paling tepat, atau justru ada metode lain yang lebih sesuai untuk diterapkan berkaca pada kondisi gigi Anda.

Pasalnya, terlepas dari manfaat yang diberikan, metode ini tidak selalu bisa diterapkan di masing-masing orang. Ada beberapa kondisi di mana seseorang harus menjalani metode penanganan selain dental bridging ini.

Berapa Biaya Dental Bridge?

Selain itu, hal lain yang harus Anda perhatikan ketika hendak memutuskan menempuh cara ini untuk mengatasi masalah gigi renggang yang kini tengah dialami adalah biaya. Ada sejumlah faktor yang menjadi penentu seberapa ‘dalam’ nantinya Anda harus merogoh kocek agar bisa memperoleh manfaatnya.

Faktor-faktor sebagaimana dimaksud antara lain sebagai berikut:

  • Jumlah pontik yang dibutuhkan untuk menutupi kerenggangan antar gigi.
  • Material pontik yang digunakan. Ada beberapa macam material yang umum digunakan pada dental bridging ini yaitu porselen, zirconia, resin komposit, metal, dll.
  • Tingkat kesulitan (kompleksitas) pemasangan pontik.
  • Penanganan medis tambahan apabila juga ditemukan masalah gigi lainnya, seperti masalah gusi.
  • Faktor geografis.

Selain itu, jenis dental bridge juga turut menentukan besaran biaya yang harus ditanggung oleh Anda. Dilansir dari Healthline, kisaran biaya per masing-masing jenis adalah sebagai berikut:

  • Traditional dan Cantilever bridge, biayanya sekitar 30-70 juta Rupiah.
  • Maryland bridge, biayanya sekitar 22-38 juta Rupiah.
  • Implant-supported bridge, biayanya sekitar 70-200 juta Rupiah.

Perlu diingat! Biaya tersebut hanyalah perkiraan. Biaya yang dibebankan kepada Anda dari rumah sakit mungkin saja berbeda. Pastikan Anda mendapatkan pelayanan yang optimal dari rumah sakit dan juga dokter yang dipilih. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. Dental Health and Bridges. https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-health-bridges#1 (Diakses pada 18 Maret 2020)
  2. Anonim. Four Types of Dental Bridges. https://www.colgate.com/en-us/oral-health/cosmetic-dentistry/bridges-and-crowns/four-types-of-dental-bridges-0616 (Diakses pada 18 Maret 2020)
  3. Frotingham, S. 2018. Dental Bridge. https://www.healthline.com/health/dental-bridge (Diakses pada 18 Maret 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi