Gigi ompong adalah sesuatu yang umum terjadi pada masa anak-anak. Hal ini umumnya disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis. Bagaimana cara mengatasi gigi ompong pada anak? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Pentingnya Mengatasi Gigi Anak yang Ompong
Terdapat banyak alasan mengapa penting bagi anak untuk mengunjungi dokter gigi sedini mungkin, salah satunya adalah untuk memastikan gigi berkembang dengan baik hingga masa dewasa. Seorang dokter gigi memainkan peran penting dalam pencegahan karies dan pemeliharaan gigi sulung di rongga mulut.
Apabila kebiasaan ini rutin orang tua lakukan pada anak, gigi ompong atau masalah gigi lainnya dapat diatasi lebih cepat sebelum kondisinya menjadi semakin buruk.
Perawatan dini juga akan meminimalkan tingkat komplikasi seperti penurunan kemampuan mengunyah, kesulitan pengucapan, gigitan tidak teratur, kekurangan nutrisi, hingga menurunnya rasa percaya diri. Penyakit gusi, cedera, dan kerusakan gigi dapat menyebabkan hilangnya gigi permanen.
Sementara itu, perhatian khusus harus diberikan pada anak yang gemar mengonsumsi makanan/minuman dengan kandungan gula yang tinggi dan tidak rutin membersihkan gigi. Sisa gula yang terdapat pada gigi akan dipecah oleh bakteri di dalam mulut menjadi asam.
Zat asam yang terdapat di dalam mulut ini bersifat korosif dan merusak gigi, terutama pada gigi anak yang masih sangat rentan.
Baca Juga: Panduan Menjaga Kesehatan Gigi Anak saat Pandemi COVID-19
Cara Mengatasi Gigi Ompong pada Anak
Pada dasarnya, pilihan perawatan akan disesuaikan dengan berbagai hal, mulai dari fungsi gigitan, estetika, hingga faktor keuangan. Anda dapat mendiskusikan pilihan dengan dokter gigi anak untuk memutuskan solusi yang paling tepat.
Perawatan gigi ompong saat usia anak-anak dapat menjadi sesuatu yang kompleks dan idealnya memerlukan penanganan multidisiplin dari berbagai spesialis gigi serta konseling genetik. Namun, perawatan definitif dari kondisi ini umumnya dilakukan setelah erupsi semua gigi permanen.
Berbagai pilihan perawatan yang tersedia untuk kondisi ini tergantung pada tingkat keparahan gigi yang hilang termasuk:
- Pemeliharaan gigi sulung/susu.
- Perawatan ortodontik untuk manajemen ruang.
- Restorasi dengan adhesive bridge atau gigi palsu.
Perawatan Ortodontik
Pemeliharaan gigi sulung pada lengkung rahang harus dipertimbangkan jika resorpsi akarnya tidak memengaruhi stabilitasnya. Akan tetapi, jika pencabutan gigi sulung dianjurkan, perawatan harus ortodontik harus dilakukan untuk mencegah migrasi gigi tetangga dan gigi antagonis.
Metode ini dapat membantu mendistribusikan kembali ruang yang cukup untuk gigi palsu.
Baca Juga: Pertumbuhan Gigi Bayi Hingga Balita: Tahapan dan Ciri-Ciri
Perawatan Restoratif
Anak-anak dengan beberapa gigi yang hilang dapat dirawat dengan menggunakan gigi palsu sebagian. Gigi palsu perlu diganti seiring pertumbuhan rahang dan juga meniru pertumbuhan gigi pada usia anak.
Penempatan adhesive bridgest atau gigi tiruan cekat akan lebih stabil dan memberikan hasil yang lebih baik. Namun, adhesive bridgest dan prostesis cekat lainnya hanya dapat dipertimbangkan saat anak telah mencapai usia 16-18 tahun atau ketika pertumbuhan gigi telah berhenti.
Penempatan fixed bridges yang terlalu dini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi karena kebutuhan untuk mengurangi struktur gigi yang utuh dalam preparasi penempatan. Risiko kerusakan pulpal juga tinggi terutama pada anak-anak karena volume pulp chamber yang besar.
Nah, itulah berbagai cara mengatasi gigi ompong dan rusak pada anak yang penting diketahui orang tua. Keberhasilan penanganan umumnya memerlukan pendekatan multidisiplin dari berbagai spesialisasi di bidang kedokteran gigi.
Selain itu, ajari anak kebiasaan baik sikat gigi dua kali sehari dan sebelum tidur. Penting bagi orang tua untuk mengetahui jumlah normal dan memahami urutan tumbuhnya gigi susu anak. Pemeriksaan secara teratur dengan dokter gigi anak dapat mencegah kerumitan perawatan.
- Anonim. 2020. How We Treat Missing Teeth. https://www.jungleroots.com/post/how-we-treat-missing-teeth. (Diakses pada 18 Oktober 2021).
- Osman, Azalina bt. 2015. Missing Teeth In Childern. http://www.myhealth.gov.my/en/missing-teeth-children/. (Diakses pada 18 Oktober 2021).