DokterSehat.Com – Gigi sensitif adalah salah satu masalah kesehatan yang sangat menyiksa. Bagaimana tidak, dengan memiliki gigi sensitif, kita akan sulit menikmati makanan atau minuman yang panas, dingin, atau memiliki rasa yang sedikit ekstrim. Gigi sensitive sendiri harus mendapatkan perawatan yang khusus agar bisa sembuh. Namun, sebelumnya, kita harus mengetahui beberapa fakta mengenai gigi sensitif seperti sebagai berikut.
Pakar kesehatan Professor Heriandi Sutadi, SpKGA (K), PhD, yang merupakan dokter gigi di RS Pondok Indah menyebutkan jika gigi sensitive disebabkan oleh adanya iritasi akibat dari infeksi bakteri atau bahkan senyawa kimia. Saaat iritasi ini terjadi, maka gigi akan kehilangan kandungan garam mineral sehingga membuat gigi cenderung berwarna lebih buram. Saat iritasi ini semakin dalam dan mencapai bagian dentin yang lebih lunak, maka dentin bisa berlubang dan pada akhirnya akan memicu rasa ngilu andai kita memakan makanan atau minuman yang dingin atau sekadar tersenggol saja.
Jika kita malas menyikat gigi, maka kita akan meningkatkan resiko terkena gigi sensitif. Tak hanya itu, andai kita cenderung memakai sikat gigi dengan bahan yang keras, menyikat gigi dengan teknik yang kasar, dan suka mengkonsumsi makanan dan minuman yang asam layaknya cuka pempek dan makanan manis, kita juga akan lebi mudah mengalami masalah gigi ini. Tak hanya itu, mereka yang memakai gigi palsu secara permanen juga bisa mengalami gigi sensitif mengingat penggunaan gigi ini bisa membuat gusi sedikit terbuka yang tentu akan lebih mudah terekspos bakteri penyebab gigi sensitif.
Agar kita tidak mudah mengalami penurunan mood yang diakibatkan oleh gigi sensitif, khususnya saat bersama dengan kawan-kawan atau keluarga, maka kita harus rajin merawat kesehatan gigi. Jika diperlukan, gunakan pasta gigi yang bisa merawat kesehatan gigi dan gusi dengan baik, khususnya dalam mencegah gigi sensitif. Tak hanya itu, seringlah melakukan kumur-kumur setelah mengkonsumsi makanan ebrat dan makanan ringan sehingga kita pun bisa menurunkan resiko terkena infeksi bakteri pemicu masalah gigi sensitif.