DokterSehat.Com- Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas hingga akhirnya menyebabkan komplikasi seperti serangan jantung atau stroke. Padahal, jika kita lebih cermat, ada tanda-tanda kolesterol tinggi yang patut untuk diwaspadai termasuk:
- Nyeri dada atau angina
- Serangan jantung
- Stroke
- Rasa sakit saat berjalan disebabkan oleh penyumbatan arteri yang tidak mampu mengirim darah ke kaki.
Gejala kolesterol tinggi lainnya yang patut Anda waspadai pula adalah bau mulut. Kok bisa?Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu kolesterol?
Kolesterol adalah sejenis lipid yang biasa ditemukan di dalam tubuh setiap orang. Meski sering dianggap sebagai sesuatu yang buruk bagi kesehatan, dalam realitanya kolesterol memiliki manfaat yang besar bagi tubuh. Sebagai contoh, tubuh membutuhkannya untuk memproduksi empedu yang berperan besar dalam proses pencernaan lemak.
Memiliki kadar kolesterol yang normal tidak akan membahayakan kesehatan, justru akan membantu tubuh berfungsi dengan baik. Sayangnya, kita terkadang menerapkan gaya hidup yang buruk sehingga membuat kadar kolesterol melebihi batas normal dan akhirnya membuat kesehatan tubuh memburuk.
Benarkah bau mulut gejala kolesterol tinggi?
Banyak orang yang tidak sadar jika bau mulut bisa jadi adalah tanda kolesterol tinggi. Memang, seringkali bau mulut muncul akibat kebiasaan malas membersihkan mulut atau mengonsumsi makanan-makanan tertentu yang berbau menyengat, namun bau mulut memang terkait dengan kolesterol tinggi.
Bau mulut disebabkan oleh proses pencernaan yang tidak bekerja dengan lancar akibat masalah kesehatan ini. Kondisi ini akan membuat perut mengeluarkan aroma yang tidak sedap dan dikeluarkan saat kita bernapas atau berbicara.
Gangguan pencernaan akibat masalah kolesterol tinggi tidak hanya akan menyebabkan masalah bau mulut saja. Terkadang, kelesterol juga akan menyebabkan sensasi perut kembung yang sangat tidak nyaman. Bahkan, dalam beberapa kasus, kondisi ini juga akan menyebabkan sembelit.
Tanda-tanda kolesterol tinggi lainnya yang harus diwaspadai adalah munculnya mati rasa atau kesemutan pada beberapa anggota badan seperti tangan atau kaki. Menumpuknya plak pada pembuluh darah akibat kolesterol tinggi bisa menyebabkan gangguan sirkulasi darah yang akhirnya menyebabkan gejala kolesterol tinggi. Anda tentu harus mewaspadai masalah kolesterol jika kondisi ini sering terjadi.
Selalu periksakan kadar kolesterol Anda secara rutin, untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan gaya hidup yang tepat, khususnya dalam menerapkan pola makan yang sehat demi membuat kadar kolesterol tetap normal.
Selain gejala kolesterol tinggi, bau mulut tanda penyakit apa?
Bau mulut 90% berasal dari protein yang dipecah di mulut. Ketika bau mulut disebabkan oleh masalah mulut, biasanya berbau seperti telur busuk. Bau mulut disebabkan oleh kerusakan sistein di bagian depan lidah atau pada gusi. Ini adalah tanda kebersihan mulut yang buruk.
Lebih jarang lagi, bau mulut gigi bisa menjadi bau tinja seperti bau dari gusi atau bagian atas lidah. Ini disebabkan oleh ketidakseimbangan di dalam mulut atau dari pemecahan protein pada jaringan gusi atau lidah.
Namun, bau mulut dapat memberi tahu kondisi kesehatan Anda, termasuk:
- Amandel
- Sinus
- Masalah paru-paru
- Masalah pernapasan
- Metabolik
- Diabetes
- Masalah hati
- Trimethylaminuria (TMAU) – kondisi yang tidak biasa yang menyebabkan bau amis yang tidak menyenangkan.
- Haid
- Bau mulut yang disebabkan oleh obat
- Halitophobia/halitosis delusi – rasa takut mengalami halitosis (bau mulut).
Nah, sekarang sudah tahu kan bau mulut tanda penyakit apa saja?
Cara menurunkan kelesterol tinggi
Perubahan gaya hidup seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat adalah cara pertama melawan kolesterol tinggi. Tetapi, jika telah melakukan perubahan gaya hidup yang penting ini, namun kadar kolesterol masih tetap tinggi, dokter dapat merekomendasikan pengobatan lainya untuk mengatasi kelesterol tinggi.
Pilihan obat tertentu atau kombinasi obat tergantung pada berbagai faktor, termasuk faktor risiko terhadap individu, usia Anda, kesehatan saat ini dan kemungkinan efek sampingnya. Pilihan umum meliputi:
1. Statin – obat penurun kelesterol
Statin dapat memblokir zat yang dibutuhkan hati untuk membuat kolesterol, yang menyebabkan hati mengeluarkan kolesterol dari dalam darah. Statin juga dapat membantu tubuh menyerap kembali kolesterol dari endapan yang menumpuk di dinding arteri, yang berpotensi membalikkan penyakit arteri koroner. Pilihan termasuk atorvastatin (Lipitor), fluvastatin (Lescol), lovastatin (Altoprev), pitavastatin (Livalo), pravastatin (Pravachol), rosuvastatin (Crestor) dan simvastatin (Zocor).
2. Resin pengikat asam empedu
Hati Anda menggunakan kolesterol untuk membuat asam empedu, suatu zat yang dibutuhkan untuk pencernaan. Obat-obatan cholestyramine (Prevalite), colesevelam (Welchol) dan colestipol (Colestid) menurunkan kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat asam empedu. Ini mendorong hati Anda untuk menggunakan kolesterol tinggi untuk membuat lebih banyak asam empedu, yang mengurangi tingkat kolesterol dalam darah Anda.
3. Inhibitor penyerapan kolesterol
Usus kecil menyerap kolesterol dari makanan Anda dan melepaskannya ke aliran darah. Obat ezetimibe (Zetia) membantu mengurangi kolesterol darah dengan membatasi penyerapan kolesterol makanan. Ezetimibe dapat digunakan dalam kombinasi dengan obat statin.
4. Obat suntik
Kelas obat baru dapat membantu hati menyerap lebih banyak kolesterol LDL (kolesterol jahat) – yang menurunkan jumlah kolesterol yang beredar dalam darah Anda. Alirocumab (Praluent) dan evolocumab (Repatha) dapat digunakan untuk orang yang memiliki kondisi genetik yang menyebabkan kadar LDL sangat tinggi atau pada orang dengan riwayat penyakit jantung yang tidak memiliki toleransi terhadap statin atau obat kolesterol lainnya.
Makanan yang menyehatkan jantung
Makanan yang Anda makan berdampak langsung pada kadar kolesterol. Jadi konsumsilah makanan yang dapat menurunkan kelosterol, berikut pilihan makanan yang dapat Anda konsumsi:
1. Pilih lemak yang lebih sehat
Lemak jenuh dan lemak trans meningkatkan kolesterol total dan kolesterol LDL Anda. Sumber lemak jenuh yang paling umum dalam makanan adalah daging merah, daging olahan, dan produk susu yang tidak bebas lemak. Lemak tak jenuh tunggal – ditemukan dalam minyak zaitun dan minyak canola – adalah pilihan yang lebih sehat. Alpukat, almond, pecan, dan kenari adalah sumber lemak sehat lainnya.
2. Hindari lemak trans
Lemak trans biasanya ditemukan dalam margarin dan kue kering, biskuit, dan kue camilan yang banyak di pasaran, ini sangat tidak baik untuk kadar kolesterol Anda. Lemak trans tidak hanya meningkatkan total kolesterol LDL, tetapi juga menurunkan kolesterol HDL (kolesterol baik) Anda. Makanan yang mengandung “minyak terhidrogenasi parsial” dalam bahan mengandung lemak trans.
3. Batasi makanan yang menyebabkan kolesterol
Sumber kolesterol yang paling terkonsentrasi adalah jeroan, kuning telur dan produk susu murni. Konsumsilah daging tanpa lemak dan susu skim. Batasi asupan telur hingga tidak lebih dari 7 minggu.
4. Konsumsi gandum utuh
Berbagai nutrisi yang ditemukan dalam biji-bijian menunjukkan kesehatan jantung. Pilihlah roti gandum, pasta gandum, tepung gandum dan beras merah. Oatmeal dan oat bran adalah pilihan bagus lainnya.
5. Konsumsi buah-buahan dan sayuran
Buah dan sayuran kaya akan serat makanan, yang dapat membantu menurunkan kolesterol tinggi. Anda bisa mengonsumsi buah musiman dan bereksperimenlah membuat sup dan tumisan dari barbagai bahan dasar sayuran.
6. Makan ikan untuk menyehatkan jantung
Beberapa jenis ikan – seperti cod, tuna dan halibut – memiliki lebih sedikit lemak total, lemak jenuh dan kolesterol daripada daging dan unggas. Salmon, mackerel/makarel dan herring/haring kaya akan asam lemak omega-3, yang membantu meningkatkan kesehatan jantung.
7. Kurangi minum alkohol atau hindari sama sekali
Penggunaan atau minum alkohol secara moderat dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL – tetapi manfaatnya tidak cukup kuat untuk merekomendasikan alkohol bagi siapa saja yang belum minum. Jika memilih untuk meminumnya, jngan berlebihan. Ini berarti tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan satu atau dua gelas sehari untuk pria.