Terbit: 27 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Masalah yang paling sering terjadi jika Anda memiliki gaya hidup kurang aktif adalah gangguan pada sendi. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami diabetes. Kenapa dua hal tersebut saling berkaitan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Gaya Hidup Pasif Bisa Meningkatan Risiko Terkena Diabetes

Mengapa Gaya Hidup Pasif Sebabkan Diabetes?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memiliki gaya hidup pasif atau sedentary lifestyle adalah salah satu masalah serius bagi kesehatan tubuh. Tidak aktif secara fisik seperti sering duduk, berbaring, atau jarang olahraga.

Bahkan WHO mengungkapkan bahwa gaya hidup pasif merupakan 1 dari 10 penyebab utama meninggal lebih cepat dan penyakit yang tidak disembuhkan, seperti diabetes tipe 2.

Sebagian besar kasus kematian itu disebabkan oleh gangguan kardiovaskular yang sangat berisiko terjadi pada penderita prediabetes dan diabetes.

Baca Juga: Hubungan Diabetes dengan Gangguan Pendengaran

Selain itu, gaya hidup pasif menjadi akar pemicu kelebihan berat badan, yang merupakan penyebab prediabetes dan diabetes tipe 2.

Obesitas merupakan faktor utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Seseorang dianggap mengalami kelebihan berat badan ketika indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25 dan obesitas ketika IMT lebih dari 30.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:

  • Asupan kalori yang berlebihan.
  • Rutin konsumsi lemak jenuh dan lemak trans.
  • Sering mengonsumsi makanan dan minuman olahan atau manis.

Normalnya, tubuh harus melakukan olahraga ringan entah itu sekadar jalan kaki selama 30 menit, atau jika memungkinkan bisa melakukan joging dan ke tempat gym untuk melakukan angkat beban.

Selain obesitas, tubuh yang tidak terlalu aktif secara fisik membuat gula darah tidak digunakan. Itu artinya gula darah tidak dibutuhkan oleh sel dan tetap dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi.

Kondisi demikian membuat tubuh mulai menurunkan regulasi reseptor insulin (resistensi insulin), yang berarti penurunan jumlah reseptor insulin. Resistensi insulin terjadi karena tubuh tidak aktif dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Baca Juga: Apakah Terlalu Sibuk Bekerja Bisa Menyebabkan Diabetes?

Beragam Cara Agar Tubuh Lebih Banyak Bergerak

Bagi pekerja kantoran, Anda masih bisa aktif dalam bergerak meski sebagian besar waktunya berada di ruangan atau duduk di depan komputer.

Berikut ini beberapa cara agar tubuh tetap aktif, antara lain:

  • Menghabiskan waktu makan siang untuk bergerak. Misalnya membeli makanan di dekat kantor dengan berjalan kaki. Meski hanya berjalan kaki 10-20 menit, Anda tetap aktif dan lumayan membakar kalori.
  • Parkir kendaraan yang jauh. Kesempatan ini memaksa untuk berjalan kaki. Cobalah jalan kaki minimal 30 menit.
  • Jika lokasi kantor masih bisa dijangkau dengan bersepeda, maka pilihlah bersepeda.
  • Setelah duduk 2-3 jam bekerja, sebaiknya berdiri dan lakukan peregangan 5-10 menit. Tips ini agar Anda tidak mudah lelah, postur tubuh juga tidak akan mengalami gangguan.
  • Lebih banyak menggunakan tangga untuk berpindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Dengan berjalan kaki, Anda bisa lebih aktif meski di kantor seharian.
  • Jika memungkinkan, sepulang kerja sempatkan untuk berolahraga di gym sekitar 30-45 menit.

Pada akhirnya, aktif secara fisik dan menambah intensitas gerakan tubuh, Anda sudah mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

 

  1. Anonim. 2012. Sitting for Long Periods Increases Risk of Type 2 Diabetes. https://www.diabetes.org.uk/about_us/news_landing_page/sitting-for-long-periods-increases-risk-of-type-2-diabetes. (Diakses pada 25 Januari 2023)
  2. Anonim. 2022. Physical inactivity a leading cause of disease and disability, warns WHO. https://www.who.int/news/item/04-04-2002-physical-inactivity-a-leading-cause-of-disease-and-disability-warns-who. (Diakses pada 25 Januari 2023)
  3. Anonim. 2017. Health Risks of an Inactive Lifestyle. https://medlineplus.gov/healthrisksofaninactivelifestyle.html. (Diakses pada 25 Januari 2023)
  4. Manzella, Debra. 2022. Causes and Risk Factors of Type 2 Diabetes. https://www.verywellhealth.com/type-2-diabetes-causes-risk-factors-1087693. (Diakses pada 25 Januari 2023)
  5. Tomar, shardendu. 2016. Connection Between Sedentary Lifestyle and Type 2 Diabetes Mellitus. https://www.icliniq.com/articles/diabetes-health/connection-between-sedentary-lifestyle-and-type-2-diabetes-mellitus. (Diakses pada 25 Januari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi