Terbit: 20 December 2016 | Diperbarui: 22 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebuah kasus yang luar biasa terjadi di Siberia, Rusia. Gara-gara sabun cair, 33 orang dilaporkan meninggal dunia. Memang, penyebab kematian para korban ini terjadi bukan karena menggunakan sabun sebagai alat pembersih badan sebagaimana umumnya, melainkan karena diminum sebagai minuman alkohol oplosan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Gara-Gara Sabun Cair, 33 Orang Meninggal Dunia di Rusia

Sabun mandi cair ini ternyata memiliki kandungan alkohol yang disebut sebagai methanol. Dilansir dari AFP, otoritas kesehatan Rusia dan Komite Investigasi negeri Beruang Merah tersebut menyebutkan jika kandungan methanol ternyata termasuk dalam zat beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Sayangnya, para korban ini berpikir bahwa kandungan alkohol dalam sabun air yang kerap digunakan untuk mandi berendam di dalam bathtub ini bisa diminum dan akhirnya mereka pun harus merelakan nyawanya.

Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev menyebutkan jika masyarakat Rusia memang dikenal luas memiliki budaya meminum alkohol layaknya vodka dengan tujuan melawan hawa dingin di negara yang berbatasan langsung dengan kutub utara tersebut. Namun, kasus sabun cair yang ditenggak layaknya minuman beralkohol ini harus diinvestigasi secara mendalam mengingat selain ada 33 korban meninggal dunia, ada 21 orang lainnya yang harus dirawat di rumah sakit di kota Irkustk.

Tingginya angka konsumsi alkohol di Rusia menarik perhatian banyak pakar kesehatan untuk melakukan penelitian. Salah satu penelitian yang dilakukan di kota-kota Barnaul, Byisk, dan juga Tomsk, yang melibatkan 151 ribu pria dewasa, menghasilkan fakta dimana resiko kematian pria dewasa di Rusia cenderung meningkat 35 persen karena kebiasaan mengkonsumsi vodka sebanyak sepertiga atau setengah liter dalam sepekan. Selain itu, 25 persen pria Rusia cenderung meninggal dunia pada usia 55 tahun dan hanya memiliki harapan hidup hingga 64 tahun saja. Rendahnya harapan hidup pria ini diyakini berkaitan dengan konsumsi vodka yang sangat tinggi di negara tersebut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi